Aprindo Kerahkan 47.000 Gerai Modern
JAKARTA, NusaBali
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengerahkan 47.000 gerai ritel modern dari 200 perusahaan di seluruh wilayah Indonesia, untuk membantu pemerintah dalam memenuhi ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan, harga minyak goreng yang dijual pihaknya akan mengikuti harga pokok penjualan (HPP) yang diberikan oleh masing-masing merek minyak goreng.
“Bagi anggota kami perubahan harga jual (rack price) minyak goreng kemasan premium dan sederhana kepada masyarakat atau konsumen, mengikuti harga pokok penjualan (HPP) yang diberikan oleh masing-masing merek atau brand minyak goreng yang diproduksi oleh produsen dan disalurkan distributor minyak goreng kepada kami,” kata Roy dalam siaran persnya, seperti dilansir kompas.com, Kamis (24/3).
Roy mengaku, koordinasi secara internal dilakukan tanpa henti oleh Aprindo kepada para anggota ritelnya. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa setiap anggotanya menjalankan arahan dan kebijakan pemerintah yang dikeluarkan melalui Kementerian Perdagangan RI melalui SE 9/2022 dan Permendag 11/2022.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa minyak goreng curah dijual pada seluruh pasar tradisional dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter dan pada ritel modern hanya menjual minyak goreng kemasan premium dan sederhana yang disesuaikan dengan harga keekonomian.
Dengan demikian, ketersediaan dan stok minyak goreng diharapkan kembali normal bagi masyarakat yang pola belanja dan konsumsi minyak gorengnya memiliki segmentasi masing-masing.
Roy juga mengapresiasi kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi beserta seluruh jajaran Kementerian Perdagangan dalam mengupayakan distribusi minyak goreng agar dapat berjalan cepat dan lancar.
Ia mengatakan diperlukan dukungan dan komitmen bersama dari seluruh pelaku usaha dari sektor hulu hingga hilir bersama para pemangku kepentingan, agar kebutuhan masyarakat atas minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya tersedia cukup dan stabil jelang Ramadhan dan Lebaran 2022.
"Semoga segala upaya dan usaha maksimal yang dilakukan tercapai, khususnya ketersediaan dan kestabilan atas pasokan harga bahan pokok dan penting diantaranya minyak goreng. Sehingga akan relevan meningkatkan kontribusi konsumsi rumah tangga pada Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal II-tahun 2022 seperti kuartal yang sama tahun lalu," kata dia.
Soal minyak goreng curah masih mahal dan langka, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan minyak goreng curah langka lantaran masih proses distribusi ke sejumlah pasar di Jakarta saat ini.
Ia mengatakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp14 ribu per liter. Menurut dia, pemerintah akan mempertahankan aturan tersebut.
"Pemerintah tetap menjaga yang Rp14 ribu tapi dalam format curah dan kemudian format lain dalam bentuk keekonomian," ujar Airlangga, dikutip dari Antara, Kamis (24/3).
Sementara, pemerintah mencabut aturan HET untuk minyak goreng kemasan sederhana yang sebesar Rp13.500 per liter dan premium Rp14 ribu per liter. Airlangga mengatakan harga minyak goreng kemasan di Pasar Tomang Barat dibanderol sebesar Rp18 ribu-Rp22 ribu per liter. Politikus dari Partai Golkar itu mengatakan pencabutan aturan HET minyak goreng kemasan yang sebelumnya direncanakan berlaku hingga Juni 2022 dilakukan karena sejumlah faktor. Salah satunya perang Rusia dengan Ukraina. *
“Bagi anggota kami perubahan harga jual (rack price) minyak goreng kemasan premium dan sederhana kepada masyarakat atau konsumen, mengikuti harga pokok penjualan (HPP) yang diberikan oleh masing-masing merek atau brand minyak goreng yang diproduksi oleh produsen dan disalurkan distributor minyak goreng kepada kami,” kata Roy dalam siaran persnya, seperti dilansir kompas.com, Kamis (24/3).
Roy mengaku, koordinasi secara internal dilakukan tanpa henti oleh Aprindo kepada para anggota ritelnya. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa setiap anggotanya menjalankan arahan dan kebijakan pemerintah yang dikeluarkan melalui Kementerian Perdagangan RI melalui SE 9/2022 dan Permendag 11/2022.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa minyak goreng curah dijual pada seluruh pasar tradisional dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter dan pada ritel modern hanya menjual minyak goreng kemasan premium dan sederhana yang disesuaikan dengan harga keekonomian.
Dengan demikian, ketersediaan dan stok minyak goreng diharapkan kembali normal bagi masyarakat yang pola belanja dan konsumsi minyak gorengnya memiliki segmentasi masing-masing.
Roy juga mengapresiasi kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi beserta seluruh jajaran Kementerian Perdagangan dalam mengupayakan distribusi minyak goreng agar dapat berjalan cepat dan lancar.
Ia mengatakan diperlukan dukungan dan komitmen bersama dari seluruh pelaku usaha dari sektor hulu hingga hilir bersama para pemangku kepentingan, agar kebutuhan masyarakat atas minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya tersedia cukup dan stabil jelang Ramadhan dan Lebaran 2022.
"Semoga segala upaya dan usaha maksimal yang dilakukan tercapai, khususnya ketersediaan dan kestabilan atas pasokan harga bahan pokok dan penting diantaranya minyak goreng. Sehingga akan relevan meningkatkan kontribusi konsumsi rumah tangga pada Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal II-tahun 2022 seperti kuartal yang sama tahun lalu," kata dia.
Soal minyak goreng curah masih mahal dan langka, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan minyak goreng curah langka lantaran masih proses distribusi ke sejumlah pasar di Jakarta saat ini.
Ia mengatakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp14 ribu per liter. Menurut dia, pemerintah akan mempertahankan aturan tersebut.
"Pemerintah tetap menjaga yang Rp14 ribu tapi dalam format curah dan kemudian format lain dalam bentuk keekonomian," ujar Airlangga, dikutip dari Antara, Kamis (24/3).
Sementara, pemerintah mencabut aturan HET untuk minyak goreng kemasan sederhana yang sebesar Rp13.500 per liter dan premium Rp14 ribu per liter. Airlangga mengatakan harga minyak goreng kemasan di Pasar Tomang Barat dibanderol sebesar Rp18 ribu-Rp22 ribu per liter. Politikus dari Partai Golkar itu mengatakan pencabutan aturan HET minyak goreng kemasan yang sebelumnya direncanakan berlaku hingga Juni 2022 dilakukan karena sejumlah faktor. Salah satunya perang Rusia dengan Ukraina. *
1
Komentar