Pantai Kedungu dan Pangkung Tibah Padat saat Banyu Pinaruh
TABANAN, NusaBali
Warga Tabanan mendatangi pantai pada Banyupinaruh, Redite Paing Wuku Sinta, Minggu (27/3).
Warga yang datang bertujuan mandi dan malukat. Ada juga yang datang hanya untuk rekreasi menikamati suasana. “Ya, biasanya banyak yang malukat dan mandi. Apalagi pada pagi hari sangat ramai,” ujar Made Astawa, seorang warga asal Desa Kediri, Kecamatan Kediri di Pantai Kedungu, Desa Bebalang, Kecamatan Kediri.
Warga biasanya mandi maupun berenang di pinggiran sekali. Maklum ombak di pesisir Tabanan rata- rata besar, sehingga cenderung disukai para peselancar. “Nggih mandinya tentu di pinggir,” ucap Astawa.
Warga Tabanan sudah mulai berdatangan ke pantai membanyu pinaruh pagi pukul 04.30 Wita, makin siang makin ramai. Kemudian sekitar pukul 10.00 wita warga pulang. Sore hari, mulai pukul 15.00 Wita sudah mulai ada warga yang berdatangan. “Ada yang sembahyang ada yang Banyu Pinaruh, juga banyak anak-anak muda,” ujar I Wayan Kartika, seorang personel keamanan dari Desa Adat Kedungu.
Dikatakan Kartika, suasanya hari Banyu Pinaruh kali ini berbeda jauh dengan hari Banyu Pinaruh enam bulan lalu maupun sebelum ketika pandemi Covid-19 mengganas. “Dulu pantai deriki sempat tutup, sehingga banyak yang balik ,” kenang Kartika. Kini menyusul pandemi sudah melandai, warga pun ramai yang datang.
Di Pantai Kedungu diperkirakan dikunjungi lebih dari 2.000 pengunjung. “Sebagian besar warga lokal” tambah Kartika. Diantaranya dari Desa Kediri, Marga, Nyitdah, Pejaten dan sekitarnya.
Pantai Pangkung Tibah, di Desa Pangukung Tibah, Desa Adat Beda, Kecamatan Kediri, juga termasuk ramai dikunjung warga. “Lumayan ramai,” ujar Ni Wayan Ratna, seorang pedagang di Pantai Pangkung Tibah. Kata dia, warga yang datang, ada yang malukat, mandi atau hanya jalan-jalan. “Kalau dulu (karena pandemi) sepi. Sekarang sudah mulai ramai,” ujar Ratna. *k17
1
Komentar