Pemerintah Diminta Jaga Pasokan Bahan Pokok
Selama Ramadhan
JAKARTA, NusaBali
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) membeberkan tahapan-tahapan kenaikan permintaan dan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi dalam waktu jelang bulan suci Ramadhan.
Wasekjend Kajian Penelitan & Pengembangan DPP IKAPPI Putri Bilanova menjelaskan, fase pertama biasanya terjadi pada 3 hari sampai dengan 1 minggu menjelang Ramadhan. Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi.
"Kita memiliki masyarakat yang turun temurun berbudaya dalam menyambut awal ramadhan menyajikan makanan-makanan istimewa. Maka kami berharap dalam fase pertama ini, pemerintah dapat menjaga pasok bahan-bahan yang ada di pasar dapat tersedia dan distribusi dijaga dengan baik serta produksi dapat di perbaiki," ujarnya dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Minggu (27/3).
Fase kedua, lanjut dia, terjadi 7 hari sampai 3 hari menjelang Idul Fitri. Dalam waktu transisi fase pertama dan kedua, terjadi penurunan permintaan di waktu pertengahan Ramadhan, lalu melonjak tinggi di penghujung Ramadhan menuju ke Hari Raya Idul Fitri.Dia menuturkan, biasanya pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan pada Hari Raya, sehingga permintaan pun akan melonjak tinggi.
"Kami harap dalam fase ini, kita dapat menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar. Fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik lebaran," jelasnya.
Fase Ketiga, fase akhir Ramadhan yang terjadi waktu setelah Idul Fitri yaitu 2-3 hari setelah lebaran dimana banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.
"Fase ini juga rawan, kami berharap pemerintah juga mengantisipasi fase ini agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022," kata Putri. *
1
Komentar