Puluhan Ojek Wanita Antar Pamedek ke Pura Besakih

Tukang ojek dadakan di Desa Besakih mencapai seratusan orang. Mereka mengantar pamedek dari Terminal Banjar Kedundung atau parkir lahan pribadi hingga Bencingah Agung Besakih. Ojek wanita diperkirakan sebanyak 50 orang. Mereka mengantar pamedek dari pukul 07.00 Wita-19.00 Wita. Sekali antar dengan ongkos Rp 10.000.

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiarta, menyiapkan tempat di jaba Bencingah Agung khusus untuk parkir ojek. “Saat karya banyak ojek dadakan, baik ojek wanita maupun ojek laki-laki. Mereka jadi tukang ojek mengantar pamedek karena terbatasnya tempat parkir,” jelas Jro Mangku Widiarta. Ojek wanita mulai muncul sejak tahun 2017. Ojek melayani pamedek melakukan perjalanan terjauh dari Terminal Banjar Kedundung, Desa Besakih dengan jarak tempuh sekitar 3,5 kilometer.

Pamedek antre di Terminal Banjar Kedundung untuk mendapatkan ojek. Pamedek tidak mungkin jalan kaki dari Terminal Banjar Kedundung sehingga memanfaatkan jasa ojek. Daerah kerja ojek ada empat lokasi yakni Terminal Kedundung, jalur Banjar Kunyit, jalur Banjar Batang untuk pamedek yang baru datang, dan Bencingah Agung Pura Besakih melayani pamedek kembali ke terminal atau tempat parkir.

Banyaknya ojek lalulalang mengantar pamedek menyebabkan lalulintas di jalan tambah krodit. Sehingga banyak pamedek yang terpisah dari rombongannya karena masing-masing naik ojek. Turun dari tumpangan ojek, pamedek berbaur dengan seribuan pamedek lainnya, maka sulit untuk berkumpul jadi satu rombongan. Kapolsek Rendang, Kompol I Nyoman Sukadana mengaku setiap hari mengatur lalulintas agar tidak krodit. Berupaya mengurai kemacetan dan juga mengatur ojek agar tertib, terutama Hari Sabtu dan Minggu. Ojek mulai beroperasi melayani pamedek sejak puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Purnama Kapat, Wraspati Paing Dukut, Kamis (17/3). *k16