Lagi, BPKPD Sebar 50 Mesin Kasir
Genjot Peningkatan Pajak Restoran
SINGARAJA, NusaBali
Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng, tahun 2022 kembali akan menyebar 50 unit mesin kasir.
Pemasangan mesin kasir menyasar restoran hingga rumah makan ini untuk menggenjot peningkatan sektor pajak restoran.
Kabid Penagihan dan Evaluasi BPKPD Buleleng Ida Bagus Perang Wibawa, Selasa (29/3) kemarin, mengatakan perangkat mesin kasir dari Pemkab Buleleng ini terdiri dari android jenis tab, blutut printer, aplikasi Payment Online System (POS) hingga data internet. Pihak pengelola restoran atau wajib pajak (WP) yang usahanya dipasangi mesin kasir, tinggal mengoperasikan. Mesin kasir ini berstatus dipinjampakaikan kepada pengusaha restoran dan rumah makan di Buleleng. Tahun ini BPKPD Buleleng berencana akan menyebar 50 paket mesin kasir. Penyebarannya sudah diawali verifikasi kepada calon penerima.
“Kami ada tim teknis yang memverifikasi calon penerima yang memenuhi syarat. Diantaranya, sudah ada NPWP (nomor pokok wajib pajak), analisis risiko potensi pajak besar dan belum memiliki aplikasi pembayaran atau mesin kasir,” ucap Perang Wibawa, seizin Kepala BPKPD Buleleng Gede Sugiartha Widiada.
Pemasangan mesin kasir online ini, jelas dia, untuk membantu pelaporan pajak restoran dan rumah makan secara real time. Sebab POS yang dipasang pada sistem android itu dapat dimonitoring secara real time oleh petugas BPKPD. Petugas juga akan tahu jika mesin kasir tidak dipakai atau mati. Sebelumnya, pemasangan mesin kasir online ini sudah digunakan pada 28 wajib pajak.
Hasil evaluasi dua tahun terakhir terhadap mesin kasir yang ada, menurut Perang Wibawa, menunjukkan peningkatan pajak yang sangat signifikan. Bahkan peningkatan setoran pajak restoran dari satu wajib pajak ada yang mencapai 200 kali dari pajak yang dibayarkan sebelumnya.
“Ada satu WP yang dulunya bayar pajak hanya Rp 2 juta, setelah dipasang POS jadi Rp 48 juta per bulan. Karena pengunjung ramai dan pencatatan secara sistem online ini juga dapat mencegah kebocoran pajak,” kata dia.
Perang Wibawa menyebut, monitoring terhadap POS ini terus dilakukan. Salah satunya untuk memastikan mesin kasir itu benar-benar digunakan. Tim teknis BPKPD sering memonitoring dengan cara tidak langsung atau menyamar sebagai pembeli. Tim juga akan mengevaluasi jika ditemukan kejanggalan atau pemakaian mesin kasir tidak konsisten. *k23
1
Komentar