Petani Tewas Tersetrum saat Menyabit Rumput
Nyoman Simar, 55, warga Banjar Dinas Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, ditemukan tewas di persawahan miliknya yang berlokasi di Banjar Dinas Manuksesa, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan Buleleng, Rabu (8/3) pukul 06.30 Wita.
SINGARAJA, NusaBali
Saat ditemukan pertama kali oleh seorang kerabatnya Nyoman Widiana, 47, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Kejadian itu diceritakan Widiana dan Nyoman Srimerta, 60, sekitar pukul 06.30 Wita dari kejauhan sepintas dirinya melihat korban sedang melintas di tengah areal persawahan yang berjarak sekitar 50 meter dari jalan raya di Banjar Dinas Manuksesa.
“Tadi itu, dari kejauhan saya lihat Pak Simar berjalan dari arah selatan, dan sudah memikul karung yang penuh berisi rumput, saya tadi sedang membersihkan gulma di sawah," ujar Widiana, yang ditemui d rumah duka. Setelah usai bekerja di sawah, ia pun memutuskan untuk kembali pulang ke rumah.
Namun, baru beberapa puluh meter melangkah dirinya pun terkejut ketika melihat ada sesosok tubuh manusia tergeletak di pematang persawahan. Ternyata tubuh itu adalah korban Simar yang yang tergelerak dalam posisi menengadah dengan posisi kepala menghadap ke timur. Kaki dan jemari tangannya pun sudha menghitam dan melepuh.
Sabit yang dibawa Simar dan masih dalam genggaman tangan masih tersangkut pada kabel batangan listrik yang melintang dari rumah milik Nyoman Srimerta menuju tiga rumah penduduk lainnya yang berada di pinggir areal persawahan. Widiana pun spontan meminta tolong kepada Nyoman Srimerta yang saat itu sedang berada di rumah, tak jauh dari lokasi.
Setelah kondisi aman, keduanya membawa tubuh korban ke pinggir jalan. Nyoman Srimerta lapor ke keluarga korban, sedangkan Widiana menunggu tubuh korban. Kapolsek Sawan AKP I Made Derawi, mengatakan korban Simar diduga tewas setelah menyenggong bambu penyangga kabel batangan yang mengaliri tiga rumah warga setempat dan akhirnya tersengat listrik.
“Kami sudah langsung menerjunkan personel untuk melakukan penaganan ke tempat kejadian perkara (TKP). Kami pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan juga telah melakukan kordinasi ke pihak PLN Singaraja. Apakah nantinya ada unsur kecelakaan, kelalaian atau pun unsur lainnya,” kata Derawi.
Sedangkan dari pemeriksaan tim medis Puskesmas II Kubutambahan mengungkapkan bahwa tidak ditemukan adanya kekerasan fisik. Dari tubuh korban yakni tangan kiri jari tengah dan telunjuk ditemukan luka melepuh karena sengatan aliran listrik. “Terdapat luka bakar jari tengah dan telunjuk, wajah menghitam dan diperkirakan korban meninggal akibat tersengat aliran listrik bukan karena jatuh,” tutur Gede Ariawan, salah satu dokter Puskesmas.
Sementara suasana duka pada Rabu (8/3) sore kemarin masih menyelumuti keluarga korban. Seluruh keluarganya masih syok dan menolak untuk memberikan keterangan. Hanya saja jenazah korban akan dikuburkan Kamis (9/3) ini. *k23
Saat ditemukan pertama kali oleh seorang kerabatnya Nyoman Widiana, 47, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Kejadian itu diceritakan Widiana dan Nyoman Srimerta, 60, sekitar pukul 06.30 Wita dari kejauhan sepintas dirinya melihat korban sedang melintas di tengah areal persawahan yang berjarak sekitar 50 meter dari jalan raya di Banjar Dinas Manuksesa.
“Tadi itu, dari kejauhan saya lihat Pak Simar berjalan dari arah selatan, dan sudah memikul karung yang penuh berisi rumput, saya tadi sedang membersihkan gulma di sawah," ujar Widiana, yang ditemui d rumah duka. Setelah usai bekerja di sawah, ia pun memutuskan untuk kembali pulang ke rumah.
Namun, baru beberapa puluh meter melangkah dirinya pun terkejut ketika melihat ada sesosok tubuh manusia tergeletak di pematang persawahan. Ternyata tubuh itu adalah korban Simar yang yang tergelerak dalam posisi menengadah dengan posisi kepala menghadap ke timur. Kaki dan jemari tangannya pun sudha menghitam dan melepuh.
Sabit yang dibawa Simar dan masih dalam genggaman tangan masih tersangkut pada kabel batangan listrik yang melintang dari rumah milik Nyoman Srimerta menuju tiga rumah penduduk lainnya yang berada di pinggir areal persawahan. Widiana pun spontan meminta tolong kepada Nyoman Srimerta yang saat itu sedang berada di rumah, tak jauh dari lokasi.
Setelah kondisi aman, keduanya membawa tubuh korban ke pinggir jalan. Nyoman Srimerta lapor ke keluarga korban, sedangkan Widiana menunggu tubuh korban. Kapolsek Sawan AKP I Made Derawi, mengatakan korban Simar diduga tewas setelah menyenggong bambu penyangga kabel batangan yang mengaliri tiga rumah warga setempat dan akhirnya tersengat listrik.
“Kami sudah langsung menerjunkan personel untuk melakukan penaganan ke tempat kejadian perkara (TKP). Kami pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan juga telah melakukan kordinasi ke pihak PLN Singaraja. Apakah nantinya ada unsur kecelakaan, kelalaian atau pun unsur lainnya,” kata Derawi.
Sedangkan dari pemeriksaan tim medis Puskesmas II Kubutambahan mengungkapkan bahwa tidak ditemukan adanya kekerasan fisik. Dari tubuh korban yakni tangan kiri jari tengah dan telunjuk ditemukan luka melepuh karena sengatan aliran listrik. “Terdapat luka bakar jari tengah dan telunjuk, wajah menghitam dan diperkirakan korban meninggal akibat tersengat aliran listrik bukan karena jatuh,” tutur Gede Ariawan, salah satu dokter Puskesmas.
Sementara suasana duka pada Rabu (8/3) sore kemarin masih menyelumuti keluarga korban. Seluruh keluarganya masih syok dan menolak untuk memberikan keterangan. Hanya saja jenazah korban akan dikuburkan Kamis (9/3) ini. *k23
1
Komentar