Sopir Ambulance BPBD Tewas Gantung Diri
Korban diketahui sudah bekerja sebagai sopir ambulance BPBD berstatus pegawai kontrak sejak dua tahun lalu.
DENPASAR, NusaBali
Pegawai kontrak Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Ida Bagus Ananta Wipraja,23, ditemukan tewas gantung diri di Perum Dinas Sosial, Jalan Hayam Wuruk, Gang Nagasari Nomor 5E, Tanjungbungkak, Denpasar Timur, Rabu (8/3) pukul 16.30 Wita. Belum diketahui penyebab pasti aksi ulah pati (bunuh diri) korban yang juga diketahui menantu dari sopir Gubernur Bali bernama I Ketut Kariada. Dugaan awal lantaran depresi.
Aksi ulah pati pegawai kontrak yang bertugas sebagai sopir mobil ambulance BPBD Provinsi Bali ini pertama kali diketahui sepupunya, Gede Diantara Raka Budi,25, Rabu kemarin pukul 16.30 Wita. Saat itu, Gede Diantara yang juga tinggal di lokasi sama mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung di bagian ventilasi dekat kamar mandi.
Saat ditemukan, korban asal Banjar Uma, Desa Patemon, Seririt, Buleleng ini sudah dalam keadaan tewas dan tergantung menggunakan tali nilon dengan ketinggian 3 meter, lidah korban tampak menjulur keluar dan menggunakan pakaian lengkap. Di samping jenazah juga ditemukan tangga yang diduga digunakan korban untuk memuluskan aksi nekatnya itu. Mendapati korban bunuh diri, saksi langsung menghubungi istri korban, Ni Kadek Monita Sari,24, yang bekerja di kantor Samsat, selanjutnya dilaporkan ke pihak pecalang dan diteruskan ke Mapolsek Denpasar Timur.
Petugas dari kepolisian yang dipimpin Wakapolsek Dentim, AKP Ida Bagus Putra didampingi Kanit Reskrim AKP Nyoman Darsana yang tiba di lokasi langsung melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban, selain itu petugas juga menurunkan korban dari posisi tergantung. Hasil pemeriksaan, diketahui pada jenazah ditemukan bekas tali melingkar di bagian leher. Di sisi lain, pada kelamin korban ditemukan air mani.
SELANJUTNYA . . .
Pegawai kontrak Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Ida Bagus Ananta Wipraja,23, ditemukan tewas gantung diri di Perum Dinas Sosial, Jalan Hayam Wuruk, Gang Nagasari Nomor 5E, Tanjungbungkak, Denpasar Timur, Rabu (8/3) pukul 16.30 Wita. Belum diketahui penyebab pasti aksi ulah pati (bunuh diri) korban yang juga diketahui menantu dari sopir Gubernur Bali bernama I Ketut Kariada. Dugaan awal lantaran depresi.
Aksi ulah pati pegawai kontrak yang bertugas sebagai sopir mobil ambulance BPBD Provinsi Bali ini pertama kali diketahui sepupunya, Gede Diantara Raka Budi,25, Rabu kemarin pukul 16.30 Wita. Saat itu, Gede Diantara yang juga tinggal di lokasi sama mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung di bagian ventilasi dekat kamar mandi.
Saat ditemukan, korban asal Banjar Uma, Desa Patemon, Seririt, Buleleng ini sudah dalam keadaan tewas dan tergantung menggunakan tali nilon dengan ketinggian 3 meter, lidah korban tampak menjulur keluar dan menggunakan pakaian lengkap. Di samping jenazah juga ditemukan tangga yang diduga digunakan korban untuk memuluskan aksi nekatnya itu. Mendapati korban bunuh diri, saksi langsung menghubungi istri korban, Ni Kadek Monita Sari,24, yang bekerja di kantor Samsat, selanjutnya dilaporkan ke pihak pecalang dan diteruskan ke Mapolsek Denpasar Timur.
Petugas dari kepolisian yang dipimpin Wakapolsek Dentim, AKP Ida Bagus Putra didampingi Kanit Reskrim AKP Nyoman Darsana yang tiba di lokasi langsung melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban, selain itu petugas juga menurunkan korban dari posisi tergantung. Hasil pemeriksaan, diketahui pada jenazah ditemukan bekas tali melingkar di bagian leher. Di sisi lain, pada kelamin korban ditemukan air mani.
SELANJUTNYA . . .
Komentar