Wagub Cok Ace Minta BKKBN Optimal Tekan Stunting di Bali
DENPASAR, NusaBali
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Bukan semata-mata karena ukuran fisik pendek tapi lebih kepada konsep, bahwa proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya, termasuk otak. Berbagai hambatan yang dihadapi saat pelaksanan kegiatan di lapangan seperti belum optimalnya koordinasi penyelenggaran intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif di semua tingkatan, hendaknya mampu diminimalisir melalui koordinasi, integrasi, dan konvergensi. Dalam mencapai tujuan yang dimaksud, BKKBN memerlukan dukungan, koordinasi, dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kebijakan serta stakeholder dan mitra kerja lainnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Bali, di Kantor BKKBN Provinsi Bali, di Denpasar pada Selasa (29/3).
Wagub Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting di Provinsi Bali, mengatakan melalui rakornis kemitraan tersebut diharapkan dapat menjadi momentum refleksi sekaligus mampu konsisten menurunkan prevalensi stunting dari 14,4 persen pada tahun 2019 menjadi 10,9 persen pada 2021. Terlebih target stunting pada 2024 Provinsi Bali sebesar 6,15 persen. Strategi pelaksanaan program Bangga Kencana Tahun 2022 harus disusun dan dikembangkan dalam bentuk operasional nyata serta memiliki output yang terukur, seperti rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting, dengan menajamkan intervensi dari hulu melalui prioritas mencegah lahirnya anak stunting, operasional tim pendamping keluarga (TPK), serta target kinerja lainnya.
“Perlu saya ingatkan, Pemerintah Provinsi Bali dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali memiliki lima program prioritas yaitu (1) Pangan, Sandang dan Papan, (2) Kesehatan, (3) Pendidikan, (4) Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya, (5) Pariwisata. Kelima program prioritas ini diintegrasikan di seluruh Bali termasuk program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) yang dilaksanakan oleh jajaran perwakilan BKKBN Bali bersama instansi lintas sektor terkait dan terbentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa. “Untuk itu mari bersama-sama kita wujudkan, sehingga angka stunting bisa ditekan secara maksimal,” ujar Wagub Cok Ace sekaligus membuka rakornis yang dihadiri oleh Ketua FKUB Provinsi Bali, Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, dan Ketua DPD Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Bali. *nat
1
Komentar