nusabali

49 Bocah TK Keracunan Nasi Kuning Ultah

  • www.nusabali.com-49-bocah-tk-keracunan-nasi-kuning-ultah

Puluhan siswa sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng dilarikan ke berbagai rumah sakit berbeda, Rabu (8/3) siang, karena keracunan massal usai santap nasi kuning perayaan ulang tahun, Rabu (8/3) siang.

SINGARAJA, NusaBali

Dari 49 korban keracunan yang dilarikan ke rumah sakit, sebanyak 18 orang di antaranya harus menjalani rawat inap.

Data hingga tadi malam, ada sekitar 49 korban keracunan ini dilarikan ke rumah sakit dengan gejala yang sama: pusing, mual, hingga muntah-muntah. Gejala keracunan itu muncul setelah para siswa menyantap nasi kuning yang dibagikan di sekolah, karena ada dua murid berulang tahun.

Mereka dilarikan menyebar ke RS Pratama Tangguwisia (Kecamatan Seririt, Buleleng), RS Santi Graha Seririt (Desa/Kecamatan Seririt), RSUD Buleleng di Singaraja (Kecamatan Buleleng), dan RS Parama Sidhi Singaraja (Kecamatan Buleleng). Mereka berdatangan ke rumah sakit sejak siang sekitar pukul 12.00 Wita.

Informasi di lapangan, peristiwa bermula saat dua murid TK Negeri Desa Joanyar yang terlahir kembar, Ni Kadek Diana Widiasusanti, 6, dan Ni Komang Diandra Widiasusianti, 6, merayakan Ultah. Orangtua kedua siswi kembar ini pun meminta seorang guru TK, Ni Nyoman Su-ismi, untuk menyiapkan segala sesuatunya terkait perayan Ultah kedua putrinya.

Nyoman Suismi pun memesan nasi kuning berlauk daging ayam suir dan mie goreng kepada ibunya, Ni Made Sudarmi, 60, di Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng. Setelah segalanya siap, nasi kuning tersebut dibawa ke sekolah TK Negeri Desa Joanyar.

Begitu proses belajar mengajar selesai, Rabu pagi sekitar pukul 10.00 Wita, acara perayaan ulang tahun kedua siswi kembar itu pun dimulai. Perayaan Ultah berlangsung selama 30 menit hingga pukul 10.30 Wita. Usai perayaan Ultah, nasi kuning beserta satu teh gelas tidak langsung dimakan seluruh siswa di sekolah. Sebagian besar siswa TK membawa makanan itu pulang untuk disantap di rumahnya.

Setelah santap nasi kuning di rumah, para siswa TK mengalami gejala keracunan. “Tadi (kemarin) cucu saya datang dari sekolah bawa nasi kuning, terus dimakan bersama adiknya. Setelah makan, sekitar pukul 11.00 Wita cucu saya mulai muntah-muntah. Begitu ibunya pulang kerja, langsng dibawa ke rumah sakit,” ujar Ni Made Sekar, 60, yang ditemui NusaBali sedang menunggui cucunya yang jadi korban keracunan, Kadek Adelia Calista, 6, di RS Pratama Tangguwisia, Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Rabu sore.

Adik kandung korban Kadek Adelia Calista, yakni Komang Alica Naila, yang masih berumur 3,5 tahun, juga keracunan setelah menyantap nasi kuning itu bersama kakaknya. Bedanya, bocah Komang Alica Naila dirawat terpisah di RSUD Buleleng, karena kondisinya cukup parah.

Secara keseluruhan, korban keracunan pasca santap nasi kuning berjumlah 49 orang. Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Buleleng, I Gede Suyasa, jumlah tersebut diketahui berdasarkan hasil pemantauan situasi di sejumlah rumah sakit, Rabu malam. Sebagian korban keracunan merupakan keluarga siswa TK Negeri Joanyar. Bahkan, si kembar yang merayakan Ultah, Ni Kadek Diana Widiasusanti dan Ni Komang Diandra Widiasusianti, juga ikut keracunan hingga dirtawat inap di rumah sakit.

Dari jumlah 49 korban keracunan tersebut, sebanyak 33 orang di antaranya dibawa ke RS Pratama Tangguwusia. Mereka terdiri dari 27 siswa, 3 orangtua siswa, dan 3 keluarga siswa. Hingga tadi malam, ada 10 korban keracunan yang masih menjalani rawat inap di RS Pratama Tangguwisia. Selain itu, ada 8 korban keracunan yang direawat inap di dua rumah sakit berbeda, masing-masing di RS Santi Graha Seririt (6 orang) dan RSUD Buleleng (2 orang).

Menurut Gede Suyasa, hingga tadi malam pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Buleleng dan Bupati Putu Agus Suradnyana, terkait biaya perawatan para korban keracunan massal dari TK Negeri Joanyar. Suyasa menyebutkan, pihaknya sejak lama sudah mewanti-wanti setiap sekolah yang ada di Buleleng untuk menjaga higienis kantin dan makanan di sekolah, melalui surat edaran (SE). “Surat edaran itu sudah disebar 2016 lalu. Nanti kembali akan kami sebar, setelah terjadi musibahini,” jelas Suyasa kepada NusaBali di Singaraja, tadi malam.

Suyasa pun ancam akan memberikan peringatan keras kepada sekolah atas kejadian ini. Meskipun kejadiannya sudah di luar jam sekolah, namun nasi kuning yang dibawa siswa TK korban keracunan didapatkan di sekolah. Selaku Kadisdikpora, Suyasa mengimbau kepada sekolah-sekolah di Buleleng yang sering merayakan ulang tahun siswa, khususnya di jenjang TK, agar selalu memperhatikan keamanan dan higienis makanan.

Sementara itu, Kapolsek Seririt Kompol AA Wiranata Kusuma mengatakan dari hasil penyelidikan sementara, nasi kuning yang disantap para siswa TK tersebut muali digarap Made Sudarmi, sejak Rabu dinihari pukul 04.00 Wita. Nasi kuning itu berlauk daging ayam dan mie bihun goreng. “Kami sudah ambil dan amankan sampelnya, nanti akan kami kirim ke Labfor untuk diuji kandungannya,” ungkap Kapolsek Wiranata Kusuma, tadi malam. * k23

Komentar