Gubernur Koster Resmikan RTH Taman Bung Karno
Siap Mendukung Pengembangan RTH Melalui Anggaran Provinsi
SINGARAJA, NusaBali
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno akhirnya diresmikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster bertepatan dengan puncak HUT ke-418 Kota Singaraja, Rabu (30/3) malam.
Proyek tempat rekreasi yang berlokasi di Lingkungan/Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini sebelumnya sudah tuntas di akhir tahun 2021. Pemkab Buleleng pun telah membuka RTH untuk masyarakat umum sejak awal Januari 2022 lalu.
Koster yang hadir di tengah euforia masyarakat Buleleng tiba pukul 19.30 Wita. Dalam sambutannya, gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini mengaku bangga dengan fasilitas yang dibangun. Dia pun mengapresiasi kinerja Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang dapat mewujudkan fasilitas publik dengan sangat baik.
“Buleleng dengan daerah terluas di Bali, penduduk paling banyak, dengan kekayaan alam, keunikan, keunggulan tradisi seni budayanya, sudah sepatutnya memiliki fasilitas seni budaya yang bagus seperti ini,” ucap Koster yang juga Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.
Mantan Anggota DPR RI ini menyampaikan, RTH Taman Bung Karno yang menjadi kebanggaan masyarakat Buleleng merupakan kerja gotong-royong Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali. Sejak awal, Pemprov telah mendukung rencana pembangunan proyek monumental ini dengan menghibahkan lahan RTH seluas 2 hektare kepada Pemkab Buleleng.
Lalu dukungan lainnya juga diberikan Pemprov Bali melalui anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp 16 miliar pada tahun 2021. Suntikan dana itu diberikan untuk menuntaskan proyek RTH yang sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu.
Koster pun memberi sinyal untuk memperluas RTH ke bagian barat dengan lahan yang masih tersisa. Hal itu diungkapkan setelah melihat antusiasme masyarakat Buleleng datang menyaksikan pertunjukan seni dan budaya pada, Rabu malam tumpah ruah. Sehingga kapasitas daya tampung penonton yang saat ini masih 5.000 orang bisa lebih banyak. Koster pun mengaku siap mendukung pengembangan RTH ke depannya dengan penyiapan anggaran di Pemprov Bali.
Dalam kesempatan itu, Koster juga memuji arsitektur RTH Taman Bung Karno yang dinilainya sangat representatif. Bahkan open stage dengan latar patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng kualitasnya menyerupai panggung terbuka Ardha Candra Art Centre Denpasar.
“Panggung ini tidak jauh beda kualitasnya dengan Ardha Candra Denpasar. Saya kagum Patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng kuat sekali karakternya,” imbuh Koster. Fasilitas publik yang telah tersedia saat ini diharapkannya dapat benar-benar dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai pusat seni dan budaya, tetapi pusat perekonomian masyarakat.
Sedangkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan mega proyek RTH Taman Bung Karno yang baru tuntas dikerjakan selama 5 tahun ini menelan anggaran total Rp 32,76 miliar. Sebagian anggaran penuntasan proyek ini pun dibantu oleh Pemprov Bali. Keberadaan RTH Bung Karno saat ini diharapkannya dapat memberikan warna baru bagi masyarakat Buleleng.
“RTH Bung Karno dibangun sebagai ruang berkebudayaan. Bagaimana spirit Bung Karno agar dijadikan vibrasi dan kebanggaan untuk Buleleng, mengingat ibu beliau Nyoman Rai Srimben berasal dari Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Buleleng. Harapannya bisa mendatangkan multiplier ekonomi masyarakat Buleleng,” kata Agus Suradnyana.
Spirit sejarah yang berkaitan dengan Bung Karno ini pun ditargetkan bisa mendatangkan wisatawan nusantara. Pemkab Buleleng juga tengah mematangkan Singaraja City Tour yang mengenalkan sejumlah titik wisata heritage Bung Karno. Tak hanya RTH, tetapi juga rumah masa kecil Nyoman Rai Srimben termasuk SDN 1 Paket Agung sekolah tempat Raden Soekemi mengajar.
Sementara itu di tengah deretan pejabat pemerintah yang hadir dalam peresmian RTH Bung Karno, putri keempat Bung Karno Sukmawati Soekarnoputri juga tampak hadir. Dia menggunakan setelan kebaya hitam dengan kain batik coklat. Ditemui di sela-sela acara pemilik nama asli Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri ini mengapresiasi pembangunan RTH oleh Pemkab Buleleng yang mengabadikan sosok Soekarno sebagai ikon utama.
“Saya sangat mengapresiasi. Ini suatu penghargaan yang memberikan kehormatan dengan membangun monument Bung Karno. Sebuah kreatifitas yang menjadi aset Singaraja. Saya sampaikan selamat Ulang Tahun untuk Kota Singaraja,” ucap Sukmawati. *k23
“Buleleng dengan daerah terluas di Bali, penduduk paling banyak, dengan kekayaan alam, keunikan, keunggulan tradisi seni budayanya, sudah sepatutnya memiliki fasilitas seni budaya yang bagus seperti ini,” ucap Koster yang juga Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.
Mantan Anggota DPR RI ini menyampaikan, RTH Taman Bung Karno yang menjadi kebanggaan masyarakat Buleleng merupakan kerja gotong-royong Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali. Sejak awal, Pemprov telah mendukung rencana pembangunan proyek monumental ini dengan menghibahkan lahan RTH seluas 2 hektare kepada Pemkab Buleleng.
Lalu dukungan lainnya juga diberikan Pemprov Bali melalui anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp 16 miliar pada tahun 2021. Suntikan dana itu diberikan untuk menuntaskan proyek RTH yang sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu.
Koster pun memberi sinyal untuk memperluas RTH ke bagian barat dengan lahan yang masih tersisa. Hal itu diungkapkan setelah melihat antusiasme masyarakat Buleleng datang menyaksikan pertunjukan seni dan budaya pada, Rabu malam tumpah ruah. Sehingga kapasitas daya tampung penonton yang saat ini masih 5.000 orang bisa lebih banyak. Koster pun mengaku siap mendukung pengembangan RTH ke depannya dengan penyiapan anggaran di Pemprov Bali.
Dalam kesempatan itu, Koster juga memuji arsitektur RTH Taman Bung Karno yang dinilainya sangat representatif. Bahkan open stage dengan latar patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng kualitasnya menyerupai panggung terbuka Ardha Candra Art Centre Denpasar.
“Panggung ini tidak jauh beda kualitasnya dengan Ardha Candra Denpasar. Saya kagum Patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng kuat sekali karakternya,” imbuh Koster. Fasilitas publik yang telah tersedia saat ini diharapkannya dapat benar-benar dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai pusat seni dan budaya, tetapi pusat perekonomian masyarakat.
Sedangkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan mega proyek RTH Taman Bung Karno yang baru tuntas dikerjakan selama 5 tahun ini menelan anggaran total Rp 32,76 miliar. Sebagian anggaran penuntasan proyek ini pun dibantu oleh Pemprov Bali. Keberadaan RTH Bung Karno saat ini diharapkannya dapat memberikan warna baru bagi masyarakat Buleleng.
“RTH Bung Karno dibangun sebagai ruang berkebudayaan. Bagaimana spirit Bung Karno agar dijadikan vibrasi dan kebanggaan untuk Buleleng, mengingat ibu beliau Nyoman Rai Srimben berasal dari Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Buleleng. Harapannya bisa mendatangkan multiplier ekonomi masyarakat Buleleng,” kata Agus Suradnyana.
Spirit sejarah yang berkaitan dengan Bung Karno ini pun ditargetkan bisa mendatangkan wisatawan nusantara. Pemkab Buleleng juga tengah mematangkan Singaraja City Tour yang mengenalkan sejumlah titik wisata heritage Bung Karno. Tak hanya RTH, tetapi juga rumah masa kecil Nyoman Rai Srimben termasuk SDN 1 Paket Agung sekolah tempat Raden Soekemi mengajar.
Sementara itu di tengah deretan pejabat pemerintah yang hadir dalam peresmian RTH Bung Karno, putri keempat Bung Karno Sukmawati Soekarnoputri juga tampak hadir. Dia menggunakan setelan kebaya hitam dengan kain batik coklat. Ditemui di sela-sela acara pemilik nama asli Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri ini mengapresiasi pembangunan RTH oleh Pemkab Buleleng yang mengabadikan sosok Soekarno sebagai ikon utama.
“Saya sangat mengapresiasi. Ini suatu penghargaan yang memberikan kehormatan dengan membangun monument Bung Karno. Sebuah kreatifitas yang menjadi aset Singaraja. Saya sampaikan selamat Ulang Tahun untuk Kota Singaraja,” ucap Sukmawati. *k23
1
Komentar