Bocah 3 Tahun Meninggal Tersedak saat Makan Tipat
Nasib malang menimpa seorang balita perempuan umur tiga tahun, Ni Made Santi, asal Desa Tukad Sumaga, Seririt, Gerokgak, Buleleng.
DENPASAR, NusaBali
Dia meninggal dunia karena tersedak usai memakan tipat sayur, Rabu (8/3) siang. Saat ditemui di kamar Jenazah RSUP Sanglah, kemarin sore, Made Suasih, ibunda korban sangat terpukul atas kepergian sang putri. Dia menangis histeris di samping jenazah putrinya. Sementara sang ayah juga nampak tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Berulang kali dia mondar-mandir di depan jenazah putrinya.
Balita malang itu meninggal dalam perjalanan menuju RSUP Sanglah. Paman korban yang enggan namanya dikorankan menceritakan, korban bersama sekeluarga yang tinggal di seputaran Panjer, Denpasar Selatan ini makan bersama pukul 10.00 Wita. Saat itu, korban disuapi tipat dengan sayur santan dan daging sebagai lauknya. “Tiba-tiba dia tersedak,” kata paman korban.
Pertolongan air putih langsung diberikan agar si bungsu tidak lagi tersedak. Namun air putih tak ampuh menolong, Santi tetap saja tersedak dan batuk-batuk. Tubuhnya mulai berkeringat dan nafasnya tak beraturan seperti asma. “Karena panik, Santi dilarikan ke RSUP Sanglah oleh kedua orang tuanya. Baru sepuluh menit dari rumah, nyawanya sudah tidak bisa ditolong lagi,” tuturnya, sedih.
Menurut sang paman, jenazah korban rencananya akan langsung dibawa pulang ke rumah duka di Buleleng, setelah menyelesaikan proses administrasi di kamar jenazah RSUP Sanglah. Keluarga korban juga mengaku enggan dilakukan pemeriksaan luar karena merasa sudah ikhlas.
Sebelum kejadian malang itu, ungkap paman korban, sang bayi sempat beberapa kali meminta untuk diantar pulang ke Buleleng. Dia terus merengek minta pulang ke Buleleng, tapi tak dituruti karena kedua orang tuanya harus bekerja di Denpasar. Selain itu, seperti ada tanda-tanda yang ditunjukkan sang balita. Padahal pagi harinya, sang korban masih bermain seperti biasa bersama kakak perempuannya, ibu, dan sang nenek. Namun, saat itu ia terus melambaikan tangannya seakan ingin pergi. “Dia terus melambaikan tangannya kepada kami. Seolah memberi tanda akan pergi,” kenangnya. * in
Balita malang itu meninggal dalam perjalanan menuju RSUP Sanglah. Paman korban yang enggan namanya dikorankan menceritakan, korban bersama sekeluarga yang tinggal di seputaran Panjer, Denpasar Selatan ini makan bersama pukul 10.00 Wita. Saat itu, korban disuapi tipat dengan sayur santan dan daging sebagai lauknya. “Tiba-tiba dia tersedak,” kata paman korban.
Pertolongan air putih langsung diberikan agar si bungsu tidak lagi tersedak. Namun air putih tak ampuh menolong, Santi tetap saja tersedak dan batuk-batuk. Tubuhnya mulai berkeringat dan nafasnya tak beraturan seperti asma. “Karena panik, Santi dilarikan ke RSUP Sanglah oleh kedua orang tuanya. Baru sepuluh menit dari rumah, nyawanya sudah tidak bisa ditolong lagi,” tuturnya, sedih.
Menurut sang paman, jenazah korban rencananya akan langsung dibawa pulang ke rumah duka di Buleleng, setelah menyelesaikan proses administrasi di kamar jenazah RSUP Sanglah. Keluarga korban juga mengaku enggan dilakukan pemeriksaan luar karena merasa sudah ikhlas.
Sebelum kejadian malang itu, ungkap paman korban, sang bayi sempat beberapa kali meminta untuk diantar pulang ke Buleleng. Dia terus merengek minta pulang ke Buleleng, tapi tak dituruti karena kedua orang tuanya harus bekerja di Denpasar. Selain itu, seperti ada tanda-tanda yang ditunjukkan sang balita. Padahal pagi harinya, sang korban masih bermain seperti biasa bersama kakak perempuannya, ibu, dan sang nenek. Namun, saat itu ia terus melambaikan tangannya seakan ingin pergi. “Dia terus melambaikan tangannya kepada kami. Seolah memberi tanda akan pergi,” kenangnya. * in
1
Komentar