nusabali

Penguji: Peralatan Praktik Ketinggalan Zaman

  • www.nusabali.com-penguji-peralatan-praktik-ketinggalan-zaman

UN UKK Teknik Kendaraan Ringan SMK

AMLAPURA, NusaBali

Penguji ujian nasional uji kompetensi keahlian (UN UKK) program keahlian teknik kendaraan ringan (TKR) di SMK Negeri Amlapura dan SMK Negeri Abang, Karangasem, menilai, kelemahan yang dialami pihak sekolah dan murid, adalah praktik menggunakan peralatan manual zaman dulu alias ketinggalan zaman.

Penguji UN UKK TKR adalah I Wayan Sudana, Herry Susanto, dan Made Arya Usada. Menurut Wayan Sudana, kelemahan yang dialami murid SMK, mereka belum didukung peralatan praktik yang berkualitas. Mereka praktik menggunakan peralatan yang manual zaman dulu. Sehingga belum memenuhi standar industri.

Misalnya, lanjut Wayan Sudana, standar industri telah menggunakan sistem mesin injeksi, sedangkan fasilitas praktik masih manual. “Kalau hanya untuk standar UKK di SMK, masih bisa dipakai. Tetapi untuk kepentingan industri, ketinggalan. Namun rata-rata siswa program TKR telah memahami mesin,” kata Wayan Sudana, di sela-sela pelaksanaan UN UKK I SMKN Amlapura, Rabu (8/3).

Dari 29 siswa SMKN Amlapura, berdasarkan pengamatan Wayan Sudana, hanya satu siswa yang siap kerja. Tinggal mengoptimalkan di beberapa bagian, agar menjadi tenaga profesional. “Saya sudah pesan seorang siswa SMKN Amlapura. Jika tamat nanti, kami siap menampung sebagai tenaga kerja,” ucapnya.

“Rata-rata telah memiliki skill dasar menyangkut pemahaman tentang mesin kendaraan. Tetapi yang paling siap kerja, satu siswa,” imbuh Herry Susanto.

Sebab, kebutuhan industri saat ini, jika dipadukan dengan pengetahuan di sekolah, kata Herry Susanto masih perlu penyesuaian. Karena fasilitas praktik dengan kondisi di industri berbeda. “Prinsip dasar sama, tetapi di sistem pengapian mesin yang membedakan antara fasilitas di sekolah dengan keadaan nyata di industri,” kata Herry Susanto.

Herry Susanto juga menguji di SMKN Abang. Dari 63 siswa di program TKR, hanya satu siswa siap kerja. Kepala SMKN Amlapura I Wayan Artana mengakui, sarana praktik di sekolah masih jauh dari harapan industri. “Terpenting pengetahuan tentang dasar-dasar menyangkut kendaraan telah dimengerti. Nanti tinggal menyesuaikan di lapangan sesuai kondisi industri zaman sekarang,” kata Artana.

Hal senada diungkapkan Kepala SMKN Abang I Made Kerta Negara. “Terpenting kemauan siswa, setelah tamat nanti bisa menyesuaikan di lapangan sesuai kebutuhan industri,” ujarnya. * k16

Komentar