Soroti Ada Kualitas Bangunan yang Dinilai Kurang Memuaskan
Gubernur Koster Hadiri Pemlaspasan Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kapolda Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menghadiri Upacara Pemlaspasan Pelabuhan Sampalan di Desa Batununggul, Nusa Penida, Klungkung pada Sukra Paing Sinta, Jumat (1/4).
Turut mendampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB Muiz Thohir. Saat meninjau infrastruktur pelabuhan yang baru diplaspas ini, Gubernur Koster juga memperingatkan pelaksana proyek agar berhati-hati dan bertanggung jawab dalam proses pelaksanaan proyek.
“Harus berhati-hati dan bertanggungjawab dalam menjalankan program infrastruktur pemerintah yang telah melalui proses tender. Karena ada kualitas bangunan kurang rapi dan kurang memuaskan,” tegas Gubernur Koster dalam sambutannya. Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini juga meminta Bupati Klungkung dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB untuk menata lingkungan pelabuhan ini menjadi tertib, bersih dan disiplin. “Kelola secara bagus guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Menurut Gubernur Koster pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas Sanur di Kota Denpasar, Sampalan di Nusa Penida dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam Visi Pembangunan Daerah Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Mantan Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDIP ini mengamati pembangunan infrastruktur di Bali termasuk yang tertinggal di Indonesia, dan tidak ada yang didesain secara terkoneksi antar wilayah dan sektor oleh pemerintah.
Infrastruktur di Pulau Nusa Penida sudah seharusnya dikembangkan secara layak dan memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, selain juga untuk mendukung Upacara Pujawali di Pura Ratu Gede Dalem Ped.
"Setiap ada Upacara Pujawali, umat Hindu se-Bali tangkil ke Pura Ratu Gede Dalem Ped, sehingga perlu transportasi yang baik,” kata Koster. Dia juga menceritakan Pelabuhan Segitiga Emas ini harus diwujudkan karena pada tahun 2016 silam pernah menyeberang ke Nusa Penida dari Sanur saat kondisi ombak besar.
“Untuk berpindah dari kapal, saya harus digendong dan begitu juga masyarakat kerap kali saya lihat kainnya harus diangkat agar tidak terkena air laut menuju kapal. Atas hal inilah saya tersentuh dan bertekad membangun pelabuhan di Nusa Penida dan Sanur jika terpilih menjadi Gubernur Bali. Masak masalah begini tidak selesai-selesai bertahun-tahun. Jadi negara harus hadir, apalagi Nusa Penida merupakan destinasi wisata yang makin lama makin terkenal baik oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” katanya.
Beberapa hari setelah pelaksanaan Pilpres pada 17 April 2019, Presiden Jokowi memanggil Gubernur Bali dan diminta menyampaikan usulan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara koneksi. “Astungkara bisa terwujud melalui APBN Kementerian Perhubungan RI dengan total anggaran Rp 566 miliar lebih yang terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp 370 miliar, Pelabuhan Sampalan Rp 90 miliar, dan Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp 106 miliar,” beber Gubernur Koster.
Menurutnya belum pernah ada pembangunan seperti ini yang dibiayai langsung dari APBN dan diperjuangkan oleh Gubernur Bali. “Meski saya kalah di Klungkung, namun saya tetap berfikir untuk membangun Bali secara keseluruhan agar seimbang antara Bali utara, selatan, barat dan timur,” tegas Ketua DPD PDIP Bali ini.
Sementara Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB, Muiz Thohir melaporkan meskipun sudah dipelaspas namun peresmian Pelabuhan Sampalan, yang merupakan bagian dari Pelabuhan Segitiga Emas yang terkoneksi dengan Pelabuhan Bias Munjul (Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida), dan Pelabuhan Sanur (Denpasar Selatan), akan dilakukan secara bersamaan setelah kedua pelabuhan selesai dikerjakan pada Juni 2022 mendatang.
“Atas terwujudnya Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Gubernur Bali dan jajarannya, karena telah mendukung dengan baik. Mudah-mudahan bisa meningkatkan keamanan transportasi dan berdampak positif terhadap pemulihan pariwisata guna terwujudnya Bali Era Baru,” ujar Muiz Thohir. Sementara saat Upacara Pemlaspasan Pelabuhan Sampalan, Jumat kemarin diiringi dengan Tari Baris Jangkang dirangkaikan dengan upacara Pakelem dipuput oleh Ida Mpu Buda Satya Yoga dan Ida Rsi Bhagawan Dharma Sata Sida.
Sedangkan terkait ada finishing bangunan yang dinilai kurang memuaskan, perwakilan rekanan proyek Pelabuhan Sampalan, Iwan, mengatakan pihaknya sudah mengikuti spesifikasi yang diminta dalam pembangunan Pelabuhan Sampalan. Namun desain (Pelabuhan Sampalan) sempat berubah total dari yang direncanakan. Di mana dalam perencanaan itu gedungnya lebih kecil, tapi itu diperluas lagi. "Itu menjadi keterbatasan kami," jelas Iwan. Walau demikian, pihaknya akan segera memperbaiki pekerjaan yang dianggap kurang rapi, mengingat proyek itu masih dalam masa pemeliharaan. *wan
Komentar