Para 'Jawara' Lelang Jabatan Pemprov Bali Dilantik
Gubernur Ingatkan Pejabat Kolaboratif, Tak Ego Sektoral
DENPASAR,NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster melantik 4 pejabat Eselon II Pemprov Bali di Bale Gajah, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Kompleks Jaya Sabha Denpasar, Jumat (1/4) sore.
Pejabat yang dilantik Gubernur Koster ini adalah para ‘jawara’ pada lelang terbuka yang dilakukan panitia seleksi (pansel) pada 23 Februari lalu. Gubernur Koster minta pejabat Eselon II yang dilantik hilangkan ego sektoral dan lebih kolaboratif dalam melaksanakan program Pemprov Bali.
Adapun 4 pejabat Eselon II yang dilantik dari hasil lelang terbuka tersebut adalah Dr I Wayan Sunada SP MAgb dilantik sebagai Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan. Sunada birokrat asal Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Berikutnya I Wayan Eka Dina SE MSi dilantik sebagai Kadis Koperasi dan UMKM. Eka Dina yang merupakan birokrat asal Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat ini sebelumnya menjabat Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Provinsi Bali.
Kemudian, Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes dilantik sebagai Kadis Kesehatan. Anom yang merupakan birokrat asal Desa/Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar ini sebelumnya menjabat sebagai dokter ahli muda pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Sementara I Ketut Nayaka SH MH dilantik sebagai Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Bali. Nayaka birokrat asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini sebelumnya menjabat Kepala Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali.
Pelantikan kemarin dihadiri Kepala BKD PSDM Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana, Kepala Inspektorat Pemprov Bali I Wayan Sugiada dan pejabat Eselon II Pemprov Bali lainnya. Gubernur Koster dalam keterangan tertulisnya meminta pejabat yang mengemban tugas baru lebih kolaboratif, menghilangkan ego sektoral, tidak terjebak dalam rutinitas administratif dalam melakukan eksekusi program prioritas.
“Saya menekankan agar saudara (para pejabat) untuk melakukan percepatan program prioritas tersebut, perbaiki kelemahan dan kekurangan yang ada,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini. Kepada Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Gubernur Koster menekankan percepatan program ketahanan pangan, sehingga terwujud sistem pertanian organik di Bali, serta segera membuat roadmap capaian penerapan pertanian organik di kabupaten/kota, yang telah diatur melalui Perda Nomor 8 Tahun 2019 tentang sistem pertanian organik. Selain itu, Gubernur Koster juga meminta segera ada realisasi kedaulatan pangan di Bali, sebagai implementasi Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian.
Sebaliknya, kepada Kadis Koperasi dan UMKM, Gubernur Koster menekankan pengembangan UMKM yang terwadahi melalui koperasi, produksi sesuai potensi daerah, hingga fasilitasi skema pembiayaan UMKM melalui kerjasama dengan lembaga keuangan, Badan Usaha Milik Desa, Bhaga Utsaha Padruwen Desa Adat hingga LPD. “Segera lakukan digitalisasi ekonomi sektor UMKM,” tegas mantan Anggota Komisi X DPR RI 3 periode ini.
Sementara kepada Kadis Kesehatan, Gubernur Koster menekankan percepatan penanganan pandemi Covid-19, melalui sinergi dengan pemerintah pusat dan stakeholder terkait. Gubernur Koster juga meminta kepada Kadiskes yang baru untuk mempercepat pengembangan industri kesehatan tradisional Bali. Sedangkan kepada Karo Organisasi, Gubernur Koster meminta pemantapan reformasi birokrasi serta meningkatkan nilai kualitas penyelenggaraan reformasi birokrasi di Pemprov Bali. “Semua unit kerja di jajaran saudara agar memperbaiki kinerja dan tata kelola untuk meraih predikat terbaik di bidang tugas masing-masing,” tandas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Sebelumnya diberitakan hasil lelang jabatan diumumkan Pansel Lelang Jabatan Eselon II Pemprov Bali, Kamis (24/2) lalu. Untuk kursi calon Kadis Kesehatan Provinsi Bali peringkat teratas diduduki Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes, yang kini menjabat Dokter Ahli Muda RS Bali Mandara dengan nilai kumulatif 82,93.
Peringkat kedua ditempati dr I Wayan Sukrata, yang kini menjabat Wakil Direktur Penunjang RS Bali Mandara, dengan nilai 81,67. Sementara peringkat tiga diduduki Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes, yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Pelayanan RSJ Provinsi Bali di Bangli, dengan nilai 79,65.
Sementara untuk seleksi calon Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menduduki ranking teratas dengan nilai 83,58. Wayan Sunada mengatasi I Nyoman Suarta yang berada di poeringkat kedua dengan nilai 80,43 dan Nyoman Suastika di peringkat tiga dengan nilai 79,92.
Sedangkan untuk seleksi calon Kadis Koperasi dan UKM Prrovinsi Bali, peringkat teratas diduduki I Wayan Eka Dina dengan nilai 79,33, disusul Gede Ari Utama di peringkat dengan dengan nilai 77,27, dan I Made Arbawa di posisi tiga dengan nilai 76,04.
Sebaliknya, untuk seleksi Calon Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Bali, Ketut Nayaka menduduki tangga teratas dengan nilai 79,64, disusul I Wayan Sumarajaya di posisi kedua dengan nilai 79,63, dan I Made Dwi Dewata di peringkat tiga dengan nilai 79,60. *nat
Adapun 4 pejabat Eselon II yang dilantik dari hasil lelang terbuka tersebut adalah Dr I Wayan Sunada SP MAgb dilantik sebagai Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan. Sunada birokrat asal Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Berikutnya I Wayan Eka Dina SE MSi dilantik sebagai Kadis Koperasi dan UMKM. Eka Dina yang merupakan birokrat asal Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat ini sebelumnya menjabat Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Provinsi Bali.
Kemudian, Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes dilantik sebagai Kadis Kesehatan. Anom yang merupakan birokrat asal Desa/Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar ini sebelumnya menjabat sebagai dokter ahli muda pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Sementara I Ketut Nayaka SH MH dilantik sebagai Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Bali. Nayaka birokrat asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini sebelumnya menjabat Kepala Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali.
Pelantikan kemarin dihadiri Kepala BKD PSDM Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana, Kepala Inspektorat Pemprov Bali I Wayan Sugiada dan pejabat Eselon II Pemprov Bali lainnya. Gubernur Koster dalam keterangan tertulisnya meminta pejabat yang mengemban tugas baru lebih kolaboratif, menghilangkan ego sektoral, tidak terjebak dalam rutinitas administratif dalam melakukan eksekusi program prioritas.
“Saya menekankan agar saudara (para pejabat) untuk melakukan percepatan program prioritas tersebut, perbaiki kelemahan dan kekurangan yang ada,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini. Kepada Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Gubernur Koster menekankan percepatan program ketahanan pangan, sehingga terwujud sistem pertanian organik di Bali, serta segera membuat roadmap capaian penerapan pertanian organik di kabupaten/kota, yang telah diatur melalui Perda Nomor 8 Tahun 2019 tentang sistem pertanian organik. Selain itu, Gubernur Koster juga meminta segera ada realisasi kedaulatan pangan di Bali, sebagai implementasi Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian.
Sebaliknya, kepada Kadis Koperasi dan UMKM, Gubernur Koster menekankan pengembangan UMKM yang terwadahi melalui koperasi, produksi sesuai potensi daerah, hingga fasilitasi skema pembiayaan UMKM melalui kerjasama dengan lembaga keuangan, Badan Usaha Milik Desa, Bhaga Utsaha Padruwen Desa Adat hingga LPD. “Segera lakukan digitalisasi ekonomi sektor UMKM,” tegas mantan Anggota Komisi X DPR RI 3 periode ini.
Sementara kepada Kadis Kesehatan, Gubernur Koster menekankan percepatan penanganan pandemi Covid-19, melalui sinergi dengan pemerintah pusat dan stakeholder terkait. Gubernur Koster juga meminta kepada Kadiskes yang baru untuk mempercepat pengembangan industri kesehatan tradisional Bali. Sedangkan kepada Karo Organisasi, Gubernur Koster meminta pemantapan reformasi birokrasi serta meningkatkan nilai kualitas penyelenggaraan reformasi birokrasi di Pemprov Bali. “Semua unit kerja di jajaran saudara agar memperbaiki kinerja dan tata kelola untuk meraih predikat terbaik di bidang tugas masing-masing,” tandas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Sebelumnya diberitakan hasil lelang jabatan diumumkan Pansel Lelang Jabatan Eselon II Pemprov Bali, Kamis (24/2) lalu. Untuk kursi calon Kadis Kesehatan Provinsi Bali peringkat teratas diduduki Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes, yang kini menjabat Dokter Ahli Muda RS Bali Mandara dengan nilai kumulatif 82,93.
Peringkat kedua ditempati dr I Wayan Sukrata, yang kini menjabat Wakil Direktur Penunjang RS Bali Mandara, dengan nilai 81,67. Sementara peringkat tiga diduduki Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes, yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Pelayanan RSJ Provinsi Bali di Bangli, dengan nilai 79,65.
Sementara untuk seleksi calon Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menduduki ranking teratas dengan nilai 83,58. Wayan Sunada mengatasi I Nyoman Suarta yang berada di poeringkat kedua dengan nilai 80,43 dan Nyoman Suastika di peringkat tiga dengan nilai 79,92.
Sedangkan untuk seleksi calon Kadis Koperasi dan UKM Prrovinsi Bali, peringkat teratas diduduki I Wayan Eka Dina dengan nilai 79,33, disusul Gede Ari Utama di peringkat dengan dengan nilai 77,27, dan I Made Arbawa di posisi tiga dengan nilai 76,04.
Sebaliknya, untuk seleksi Calon Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Bali, Ketut Nayaka menduduki tangga teratas dengan nilai 79,64, disusul I Wayan Sumarajaya di posisi kedua dengan nilai 79,63, dan I Made Dwi Dewata di peringkat tiga dengan nilai 79,60. *nat
Komentar