37 Siswa Paket A Gagal Ikut UASBN
Semuanya dimasukkan di data Dapodik melalui online, ternyata yang diterima sistem hanya satu siswa.
AMLAPURA, NusaBali
37 siswa paket A (setara SD) dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Yoana Sastra Rendang, di Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, gagal sebagai peserta UASBN (ujian akhir siswa berbasis nasional). Dari 38 siswa di PKBM tersebut, mulanya semuanya dimasukkan di data Dapodik (data pokok pendidikan) melalui online, ternyata yang diterima sistem hanya satu siswa atas nama I Nyoman Mawa.
Padahal semua persyaratan telah terpenuhi sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang dipersyaratkan. Kepala Pengelola PKBM Yoana Sastra Rendang I Made Tinggen mengakui hal itu di Amlapura, Kamis (9/3).
PKBM yang dipimpinnya sejak tahun 2011 baru kali pertama menggelar UASBN. Hanya saja, sejumlah siswa bermasalah tidak masuk daftar Dapodik sebagai syarat ikut UASBN. “Setahu kami, semua persyaratan saya penuhi, kenapa tidak diterima. Nanti saya tanyakan ke Disdikpora Karangasem,” jelas I Made Tinggen.
Selain mengelola PKBM Paket A, ia juga mengelola peserta Paket B yang nantinya ikut UN 40 siswa, masing-masing 28 laki dan 12 perempuan, serta Paket C 66 siswa masing-masing 39 laki dan 27 perempuan. “Kami juga kirim data ke Dapodik melalui online, untuk Paket B dan Paket C, tetapi tidak ada kendala, semuanya diterima,” tambah I Made Tinggen.
Kepala Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal) Disdikpora Karangasem I Komang Subadra didampingi Kasi PNF I Gede Manik membenarkan dapat laporan atas gagalnya mendaftarkan 37 siswa paket A yang hendak ikut UASBN. Padahal sebelumnya pihak pengelola PKB dididik menyangkut cara pengisian data Dapodiknas (data pokok pendidikan nasional). “Jangan khawatir, nanti ada gelombang II pelaksanaan UASBN, Oktober 2017. Sehingga masih ada kesempatan melakukan perbaikan mengirim data ke Dapodiknas,” jelas Subadra.
Subadra berharap agar dalam pendaftaran gelombang II, tidak menemui kendala sehingga bisa ikut UASBN. Apalagi yang gagal mendaftar cukup banyak yakni 37 siswa dari 38 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar di PKBM Yoana Sastra, Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Tercatat dari 17 PKBM di Karangasem hanya 14 PKBM yang memiliki NPSN (nomor pokok satuan pendidikan nasional), sehingga 14 PKBM berhak ikut ujian. Tetapi persoalannya, di kelompok PKBM Paket A, dari 14 PKBM itu hanya dua PKBM memiliki siswa yang akan ikut UASBN. Satu lagi adalah PKBM Ekotorin, Kecamatan Kubu menyertakan 27 siswa. UASBN akan dilaksanakan Mei 2017.
Sedangkan UN dari PKBM Paket B nantinya diikuti 4 PKBM yakni PKBM Batanghari 76 siswa, PKBM Yoana Sastra 40 siswa, PKB Duda Utara, Kecamatan Selat 13 siswa dan PKBM Ekotorin 21 siswa. Sedangkan untuk Paket C diikuti 5 PKBM yakni PKBM Batang hari 61 siswa, PKBM Yoana sastra 66 siswa, PKBM At-Taqwiim 27 siswa, PKBM Ganesa Desa/Kecamatan Bebandem 48 siswa dan PKBM Ekotorin 11 siswa, total 213 siswa. * k16
37 siswa paket A (setara SD) dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Yoana Sastra Rendang, di Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, gagal sebagai peserta UASBN (ujian akhir siswa berbasis nasional). Dari 38 siswa di PKBM tersebut, mulanya semuanya dimasukkan di data Dapodik (data pokok pendidikan) melalui online, ternyata yang diterima sistem hanya satu siswa atas nama I Nyoman Mawa.
Padahal semua persyaratan telah terpenuhi sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang dipersyaratkan. Kepala Pengelola PKBM Yoana Sastra Rendang I Made Tinggen mengakui hal itu di Amlapura, Kamis (9/3).
PKBM yang dipimpinnya sejak tahun 2011 baru kali pertama menggelar UASBN. Hanya saja, sejumlah siswa bermasalah tidak masuk daftar Dapodik sebagai syarat ikut UASBN. “Setahu kami, semua persyaratan saya penuhi, kenapa tidak diterima. Nanti saya tanyakan ke Disdikpora Karangasem,” jelas I Made Tinggen.
Selain mengelola PKBM Paket A, ia juga mengelola peserta Paket B yang nantinya ikut UN 40 siswa, masing-masing 28 laki dan 12 perempuan, serta Paket C 66 siswa masing-masing 39 laki dan 27 perempuan. “Kami juga kirim data ke Dapodik melalui online, untuk Paket B dan Paket C, tetapi tidak ada kendala, semuanya diterima,” tambah I Made Tinggen.
Kepala Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal) Disdikpora Karangasem I Komang Subadra didampingi Kasi PNF I Gede Manik membenarkan dapat laporan atas gagalnya mendaftarkan 37 siswa paket A yang hendak ikut UASBN. Padahal sebelumnya pihak pengelola PKB dididik menyangkut cara pengisian data Dapodiknas (data pokok pendidikan nasional). “Jangan khawatir, nanti ada gelombang II pelaksanaan UASBN, Oktober 2017. Sehingga masih ada kesempatan melakukan perbaikan mengirim data ke Dapodiknas,” jelas Subadra.
Subadra berharap agar dalam pendaftaran gelombang II, tidak menemui kendala sehingga bisa ikut UASBN. Apalagi yang gagal mendaftar cukup banyak yakni 37 siswa dari 38 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar di PKBM Yoana Sastra, Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Tercatat dari 17 PKBM di Karangasem hanya 14 PKBM yang memiliki NPSN (nomor pokok satuan pendidikan nasional), sehingga 14 PKBM berhak ikut ujian. Tetapi persoalannya, di kelompok PKBM Paket A, dari 14 PKBM itu hanya dua PKBM memiliki siswa yang akan ikut UASBN. Satu lagi adalah PKBM Ekotorin, Kecamatan Kubu menyertakan 27 siswa. UASBN akan dilaksanakan Mei 2017.
Sedangkan UN dari PKBM Paket B nantinya diikuti 4 PKBM yakni PKBM Batanghari 76 siswa, PKBM Yoana Sastra 40 siswa, PKB Duda Utara, Kecamatan Selat 13 siswa dan PKBM Ekotorin 21 siswa. Sedangkan untuk Paket C diikuti 5 PKBM yakni PKBM Batang hari 61 siswa, PKBM Yoana sastra 66 siswa, PKBM At-Taqwiim 27 siswa, PKBM Ganesa Desa/Kecamatan Bebandem 48 siswa dan PKBM Ekotorin 11 siswa, total 213 siswa. * k16
1
Komentar