Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Nyekah Massal di Desa Adat Kelan
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri karya atma wedana atau nyekah massal Desa Adat Kelan, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Jumat (1/4) di Bale Peyadnyan, Wantilan Desa Adat Kelan.
Ikut hadir mendampingi Bupati, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Badung I Bagus Alit Sucipta, anggota DPRD Badung I Nyoman Graha Wicaksana.
Bupati Giri Prasta atas nama Pemerintah Kabupaten Badung, sangat mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan karya atma wedana atau nyekah massal yang digelar Desa Adat Kelan, terlebih biaya upacara sepenuhnya dari swadaya murni desa adat. “Kami memberikan apresiasi kepada tokoh, bendesa adat dan prajuru Kelan, beserta warga masyarakat, bahwa karya memukur ini betul-betul dilaksanakan secara swadaya. Ini sangat luar biasa, kami dari pemerintah juga akan ikut mendukung karya ini,” ujarnya.
Menurut Bupati Giri Prasta, karya pitra yadnya memukur kinembulan/nyekah bersama ini menjadi tanggungjawab bersama terkhusus lagi keluarga yang memiliki sawa sebagai wujud dharmaning leluhur. Bupati Giri Pasta mengharapkan keluarga yang ikut memukur agar betul-betul mengikuti tahapan demi tahapan. Mulai dari upacara ngangget don bingin, murwa daksina, meajar-ajar hingga ngelinggihang ring rong tiga. Ditekankan pula, saat puncak karya wajib harus adanya panca suara, yaitu suara genta dari sang sulinggih, mamutru dengan membaca lontar atma prasangsa, wayang lemah, topeng, dan kidung. “Kami mengajak krama Kelan untuk tetap bersatu demi kemajuan pembangunan di wilayah Desa Adat Kelan yang nantinya dapat diwariskan kepada anak dan cucu,” ajak bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu.
Sementara Bendesa Adat Kelan, I Wayan Sukerena, menyampaikan karya atma wedana atau nyekah massal merupakan yang pertama kali digelar Desa Adat Kelan. Ini sudah menjadi keputusan paruman agung Desa Adat Kelan. Biaya upacara diperkirakan sebesar Rp 300 juta, murni dari kas Desa Adat Kelan dan peserta tidak mengeluarkan urunan.
Adapun jumlah sawa yang ikut sebanyak 23 sawa, di mana dari Kelan 17 sawa, Kuta 2 sawa dan Kedonganan 4 sawa. Mengenai dudonan karya telah dimulai sejak 7 Maret lalu dengan upacara matur piuning karya. “Sebelum puncak karya telah dilaksanakan upacara ngangget don bingin dan ngajum puspa,” katanya.
Sementara puncak karya bertepatan dengan tilem sasih kedasa, sukra paing sinta. Sehari setelah puncak karya dilaksanakan upacara nganyut ke segara kauh, nebusin, nyegara gunung, mepamit, nilapati ring peyadnyan dan ngelinggihang ring merajan soang-soang. *asa
1
Komentar