Pemkab Badung Dorong Pelaku Usaha Gunakan CNG
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung mendorong dunia usaha untuk menggunakan bahan bakar alternatif hasil konversi bahan bakar menjadi Compressed Natural Gas (CNG).
Sebab, penggunaan CNG dinilai lebih awet, lebih aman, lebih murah, ramah lingkungan dan efisien. “Ini sebagai alternatif bahan bakar selain bensin dan solar,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa, saat menghadiri pengenalan produk dan uji coba perdana pengaliran CNG PT Pertagas Niaga untuk Provinsi Bali, sekaligus pemaparan penggunaan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan hotel, restaurant, cafe dan villa di Bali, di The Trans Resort Bali, Jalan Sunset Road, Kamis (31/3).
Menurut Adi Arnawa, Pemkab Badung menyambut baik upaya konversi bahan bakar menjadi CNG yang merupakan bahan bakar dari gas alam yang ramah lingkungan. Dikatakan, pemanfaatan CNG menggantikan bahan bakar minyak menghasilkan penghematan dan kebaikan bagi alam serta lingkungan. “Upaya konversi bahan bakar menjadi CNG ini kami pandang sangat tepat dimanfaatkan untuk sektor industri termasuk industri pariwisata, sehingga pariwisata di Bali dan Badung khususnya tidak hanya mengandalkan keindahan alam dan budaya, namun juga akan dikenal dengan kemurnian alam yang bebas polusi,” katanya.
Adi Arnawa juga mengapresiasi upaya PT Pertagas Niaga dalam upaya penyediaan gas alam untuk menjamin ketersediaan energi bersih di Bali. Terlebih PT Pertagas Niaga juga mempercayakan Terminal Mengwi, sebagai tempat fasilitas Mobile Refueling Unit (MRU) yang nantinya akan mengisi CNG dengan kemasan yang lebih kecil, yakni berupa CNG Cradle yang sifatnya lebih ringkas dan mobile.
Sementara, Direktur Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Gas, Agung Indri Pramantyo, mengatakan bahwa Pertamina Gas bersama PT Pertagas Niaga sebagai anak perusahaan melakukan sosialisasi CNG bagi pelaku usaha di Bali. Dijelaskan, CNG adalah salah satu moda transportasi untuk membuat gas lebih efisien sampai ke konsumen atau pelanggan. Untuk di Bali pihaknya membuat kompresi gas yang terdekat dengan Bali, yakni di Jawa Timur dan dibawa sampai Terminal Mengwi sebagai tempat MRU. Baru kemudian disitribusikan ke konsumen. “Ini adalah salah satu upaya kami untuk membuat suplai energi maupun pasokan energi lebih efisien,” ujarnya. *asa
Komentar