Temukan Siswa Duduk Berdesakan
KPPAD Bali Cek Kelas di SMPN 3 Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali cek kapasitas tempat duduk siswa dalam kelas di SMPN 3 Gianyar, Kamis (31/3).
Komisioner KPPAD Bali I Made Ariasa menemukan siswa di sekolah ini overload (melebihi kapasitas). Dampaknya, para siswa belajar dengan duduk berdesak-desakan. Komisioner KPPAD Bali Made Ariasa yang membidangi pendidikan itu, Jumat (1/4), mengatakan hasil pemantauan langsung ke beberapa kelas VIII dan IX didampingi Plt Wakasek. Terungkap siswa per kelas cukup banyak yaitu antara 42 - 50 orang. "Saat saya tanya, nyaman apa tidak? Siswa secara umum agak ragu-ragu menyebut tetap nyaman, tetapi untuk siswa kelas VIII rata-rata ada cukup banyak yang merasa kurang nyaman termasuk guru kelas yang mengajar saat itu," ujarnya.
Ariasa menemukan ada siswa yang berempat duduk dengan 3 kursi sehingga betul-betul mepet dan kesannya kurang leleuasa saat menulis. "Laporan dari Plt Wakasek saat di ruang guru, tercatat di papan total siswa kelas VII (492 siswa), kelas VIII (496 siswa) dan kelas IX (539 siswa) sehingga total semua 1.527 siswa," jelasnya.
Sedangkan tenaga pengajar/guru ada 67 dengan komposisi 43 guru PNS dan 24 tenaga honorer. Dalam waktu dekat infonya akan ada 7 PNS yang pensiun sehingga dinilai bisa menimbulkan masalah proses belajar mengajarnya. "Hal ini tentu harus dijadikan perhatian dan segera dicarikan solusi demi pemenuhan hak pendidikan anak-anak yang sepatutnya," ujarnya.
Berdasarkan atas hasil kunjungan tersebut, kata dia, KPPAD Provinsi Bali segera akan menyurati Bupati Gianyar, ditembuskan kepada para pihak terkait, mulai dari Kepala Disdik Gianyar, Yayasan SMP Dharma Sastra, Kepsek SMPN 3 Gianyar, MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP Kabupaten Gianyar, perbekel desa seluruh Kecamatan Gianyar, serta pihak terkait lainnya. Tujuannya, untuk segera mencarikan solusi tepat dan jangka waktu pendek terhadap permasalah tersebut. Selanjutnya akan tetap dilakukan pemantauan atas proses lanjutan yang diharapkan dalam surat rekomendasi tersebut. "Semoga para pihak semuanya ikut bersama bekerja keras memikirkan solusi yang terbaik bagi pemenuhan hak Pendidikan anak-anak yang nyaman dan aman untuk jangka panjang," harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Made Suradnya tidak menampik siswa di sekolah tersebut overload. "Untuk SMPN 3 Gianyar, pasti overload karena sekolah ini ditopang oleh 10 desa. Tahun kemarin sudah ada sebagian anak-anak ke SMPN 3 Blahbatuh. Jadi penerimaan tahun 2021 sudah dibatasi. Mudah-mudahan tahun 2022 lebih baik lagi. Untuk sekarang, karena keterbatasan anggaran agar diatur dulu oleh sekolah," ujar mantan pegawai Humas dan Protokol Setda Gianyar ini.
Kata Suradnya, solusi masalah ini sebenarnya hanya dengan penambahan ruang kelas baru. Hanya saja untuk menambah ruang ini, belum ada dana. "Penambahan kelas ditunda dulu. Mudah-mudahan tahun 2023 bisa membangun gedung lantai 2 atau 3," imbuh pejabat asal Desa/Kecamatan Blahbatuh ini. *nvi
Komentar