Delapan Warga Tergigit Kuluk Rabies
Dari kasus gigitan anjing pada bulan Februari hingga Maret 2017 ini, Bidang Kewan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana temukan 5 kuluk positif rabies.
NEGARA, NusaBali
Banjar Sarikuning Tulungagung, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya dan Banjar Pangkung Jelati, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, ditetapkan sebagai wilayah zona merah rabies. Predikat ini menyusul dengan temuan kasus gigitan kuluk (anak anjing) rabies terbaru di kedua wilayah tersebut. Ada 8 warga di dua lokasi itu tergigit kuluk rabies.
Informasi di lapangan, di Banjar Pangkung Jelati, Desa Yehsumbul ada 4 korban tergigit kuluk rabies. Kasus gigitan kuluk rabies itu terjadi pada Sabtu (4/3) dan Minggu (5/3), masing-masing dua korban per hari. Setelah sempat mengigit empat warga, kuluk sekitar berumur 6 bulan milik warga setempat itu tiba-tiba mati pada Senin (6/3). Kasus kematian kuluk mendadak itu dilaporkan kepada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana. Sebelumnya, pada Selasa (28/2), 4 warga Banjar Pangkung Jelati, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo juga tergigit kuluk positif rabies.
Petugas dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kewan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana turun ke lokasi untuk ambil sample. “Hasil lab menunjukkan kuluk itu positif rabies,” ungkap Kepala Bidang Kewan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Anak Agung Mahadikara, Kamis (9/3). Agung Mahardika didampingi Kasi Pengamat dan Penyidikan, drh I Wayan Widara mengatakan, terulangnya temuan kasus kuluk rabies itu memperkirakan ada kuluk lainnya yang sudah tertular rabies dari kuluk rabies yang sudah dieliminasi.
Para korban tergigit kuluk rabies dipastikan sudah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Sementara untuk pencegahan potensi penularan rabies, pihaknya akan turun kembali melakukan eliminasi selektif serta vaksinisasi dengan memperluas sasaran di seputaran dua desa itu. Di Banjar Sarikuning Tuluagung, pihaknya bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali sudah turun pada Selasa (7/3) lalu, dan mengeliminasi 69 anjing serta vaksin 20 anjing dengan mengambil 6 second sampel yang diketahui hasilnya negatif rabies.
Sementara di Pangkung Jelati, pihaknya baru turun Kamis kemarin. Petugas mengeliminasi 23 anjing dan memvaksin 18 anjing dengan mengambil 4 second sampel. “Kami tadi ambil sampel kuluk. Data sementara telah menemukan 5 kasus anjing rabies, semuanya pada anak anjing,” terangnya. Dikatakan, dari kegiatan eliminasi dan vaksin yang telah dilakukan, ditemukan kuluk yang sudah divaksin terjangkit rabies. Kemungkin sebelum divaksin kuluk itu sudah tertular rabies sehingga vaksinnya tidak mempan. * ode
Banjar Sarikuning Tulungagung, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya dan Banjar Pangkung Jelati, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, ditetapkan sebagai wilayah zona merah rabies. Predikat ini menyusul dengan temuan kasus gigitan kuluk (anak anjing) rabies terbaru di kedua wilayah tersebut. Ada 8 warga di dua lokasi itu tergigit kuluk rabies.
Informasi di lapangan, di Banjar Pangkung Jelati, Desa Yehsumbul ada 4 korban tergigit kuluk rabies. Kasus gigitan kuluk rabies itu terjadi pada Sabtu (4/3) dan Minggu (5/3), masing-masing dua korban per hari. Setelah sempat mengigit empat warga, kuluk sekitar berumur 6 bulan milik warga setempat itu tiba-tiba mati pada Senin (6/3). Kasus kematian kuluk mendadak itu dilaporkan kepada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana. Sebelumnya, pada Selasa (28/2), 4 warga Banjar Pangkung Jelati, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo juga tergigit kuluk positif rabies.
Petugas dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kewan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana turun ke lokasi untuk ambil sample. “Hasil lab menunjukkan kuluk itu positif rabies,” ungkap Kepala Bidang Kewan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Anak Agung Mahadikara, Kamis (9/3). Agung Mahardika didampingi Kasi Pengamat dan Penyidikan, drh I Wayan Widara mengatakan, terulangnya temuan kasus kuluk rabies itu memperkirakan ada kuluk lainnya yang sudah tertular rabies dari kuluk rabies yang sudah dieliminasi.
Para korban tergigit kuluk rabies dipastikan sudah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Sementara untuk pencegahan potensi penularan rabies, pihaknya akan turun kembali melakukan eliminasi selektif serta vaksinisasi dengan memperluas sasaran di seputaran dua desa itu. Di Banjar Sarikuning Tuluagung, pihaknya bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali sudah turun pada Selasa (7/3) lalu, dan mengeliminasi 69 anjing serta vaksin 20 anjing dengan mengambil 6 second sampel yang diketahui hasilnya negatif rabies.
Sementara di Pangkung Jelati, pihaknya baru turun Kamis kemarin. Petugas mengeliminasi 23 anjing dan memvaksin 18 anjing dengan mengambil 4 second sampel. “Kami tadi ambil sampel kuluk. Data sementara telah menemukan 5 kasus anjing rabies, semuanya pada anak anjing,” terangnya. Dikatakan, dari kegiatan eliminasi dan vaksin yang telah dilakukan, ditemukan kuluk yang sudah divaksin terjangkit rabies. Kemungkin sebelum divaksin kuluk itu sudah tertular rabies sehingga vaksinnya tidak mempan. * ode
1
Komentar