Penanganan 'Merana Jro Ketut' , Tunggu Paruman Subak
TABANAN,NusaBali
Langkah penananan ‘jro ketut’ atau hama tikus di Subak Sidang Rapuh, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, menunggu hasil paruman krama subak.
Ancer-ancernya rapat dilaksanakan setelah masa panen rampung. “Kami tunggu biar panen semuanya. Kan ada masih sedikit bisa dipanen, barangkali masih ada 20 persen padi yang bisa dipungut,” ujar Perbekel Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga I Wayan Wiryanata, Minggu (3/4).
Selain itu pengukuhan pakaseh baru saja dilaksanakan yakni yakni pada Jumat (1/4) bertepatan dengan Tilem Kedasa. Yang dikukuhkan sebagai pekaseh anyar atau baru I Putu Edi Sumartawan menggantikan I Nyoman Lambon. “Setelah paruman nanti, barulah akan diputuskan langkah-langkah selanjutnya,” ujar Perbekel Wiryanata yang sebelumnya memfasiliatasi pertemuan pakaseh, kelian subak, PPL dan pihak terkait sehubungan dengan mengganasnya serangan hama tikus pada sekitar 90 hektare sawah di Subak Sidang Rapuh.
Walau demikian, Perbekel Wiryanata memberi gambaran upaya niskala merupakan langkah pertama yang akan dilakukan, dengan nunas ice. Dimana nanti nunas ice tersebut itu yang akan dibahas nanti. “Apakah di Pura Tanah Lot, Pura Pakendungan, Pura Batukau atau di Jero Gede atau Puri Marga, “ jelasnya.
Harapannya, sesuai kepercayaan lewat upaya niskala , merana tikus bisa masineb, sehingga tidak menggasak tanaman lagi. “Itu sementara gambaran penanganan merana ‘jro ketut’ itu,” kata Wiryanata.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, puluhan atau sekitar 90 hektare tanaman padi di Subak Sidang Rapuh, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga ‘rusak parah’ digasak hama tikus. Serangan tersebut merupakan yang ketiga kali berturut-turut.” Ini yang paling parah serangannya, dibanding sebelumnya” kata Perbekel Wiryanata. *k17
1
Komentar