BPTP Bali Gelontor 10.000 Bibit Kopi Arabika Kopyol
Badung Optimistis Bisa Tingkatkan Produksi dan Luas Tanam
MANGUPURA, NusaBali
Kabupaten Badung digelontor bantuan 10.000 bibit kopi arabica kopyol oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali.
Bantuan ini disalurkan kepada petani di Badung Utara, yakni Subak Abian Giri Mertayasa, Banjar Auman, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Jumat (1/4) lalu. Dinas Pertanian dan Pangan Badung meyakini bantuan tersebut bisa meningkatkan luas tanam dan produksi kopi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengatakan hingga saat ini tercatat luas tanam kopi di Badung sekitar 1.797,82 hektar yang terdiri dari 1.434 hektar kopi arabika dan 363,82 hektar robusta. Menurut Wijana, bantuan 10.000 bibit kopi arabika kopyol ini akan bisa meningkatkan luas tanam dan peningkatan produksi.
“Pemberian bantuan ini kami berharap akan bisa menambah luas tanam dan mampu meningkatkan peremajaan kopi yang saat ini sudah banyak yang mulai tua. Selain itu, kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan produksi yang mulai mengalami penurunan, karena adanya penggantian komoditas di luar tanaman kopi oleh petani,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini.
Menurutnya, kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan unggulan Kabupaten Badung yang terdaftar dalam Indikasi Geografis, karena memiliki cita rasa yang khas serta telah pula mendapat pengakuan sebagai kopi dengan grade A (specialty) dari Badan Litbang Kopi dan Kakao Jember. Karena itu, untuk meningkatkan kualitas dan produksi kopi, dilakukan berbagai upaya melalui kegiatan peremajaan kopi seluas 500 hektar tahun 2019 dan menurut rencana 300 hektar tahun 2023 mendatang, yang sumber dananya langsung dari APBN.
Sementara itu Kepala BPTP Bali Dr I Made Rai Yasa, mengatakan peluang pasar kopi di dalam negeri dan ekspor sebenarnya masih sangat potensial. Pihaknya melihat, daerah Badung Utara khususnya Kecamatan Petang memiliki ketinggian yang sangat cocok untuk mengembangkan komoditas kopi dan hortikultura. Untuk itu, pihaknya mengusulkan berbagai kegiatan ke pusat untuk meningkatkan pembangunan pertanian di Badung salah satunya dengan bantuan bibit kopi arabika kopyol ini. Sedangkan dipilihnya Subak Abian Giri Mertayasa, karena krama subak sangat antusias dan luas lahan subak mencapai 400 hektar sangat memungkinkan untuk pengembangan tanaman kopi dengan sistem tumpang sari atau terintegrasi dengan peternakan yang menguntungkan petani. *ind
Komentar