Pariwisata Bali Mulai Menggeliat
Komisi VI Minta BUMN Antisipasi Kebutuhan BBM
DENPASAR,NusaBali
Anggota Komisi VI DPR RI dapil Bali dari Fraksi Demokrat Putu Supadma Rudana mengingatkan Kementerian BUMN yang membawahi PT Pertamina mengantisipasi keperluan BBM (Bahan Bakar Minyak) dengan mulai menggeliatnya pariwisata Bali.
Supadma Rudana yang membidangi BUMN, perdagangan, koperasi dan investasi mengatakan keperluan BBM di Bali jelas akan mengalami peningkatan, menyusul mulai pulihnya pariwisata Bali, dari cengkraman pandemi Covid-19. ”Kita berharap BUMN dalam hal ini Pertamina supaya memahami, memperkirakan keperluan masyarakat, dengan mengkalkulasi ketersediaan stok BBM di Bali,” ujar Supadma Rudana, dalam keterangannya, Senin (4/4) siang.
Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini menegaskan mulai pulihnya pariwisata Bali, diperkirakan bisa terjadi lonjakan kebutuhan masyarakat akan BBM dari berbagai jenis, baik Pertamax, Pertalite dan sebagainya. “Saya sudah minta ke BUMN, jaga kemungkinan lonjakan kebutuhan BBM di Bali. Bandara sudah mulai buka, penerbangan asing sudah menggeliat, destinasi wisata sudah dibuka dan terlebih mau Perayaan Lebaran,” ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI membidangi pariwisata ini.
Kata dia, jangan sampai usaha seluruh elemen masyarakat dalam mendorong kebangkitan pariwisata di Bali, terkendala dengan persoalan kelangkaan BBM. “Kita di Badan Kerjasama Antar Parlemen sudah mendorong bangkitnya pariwisata Bali yang dimulai dengan pelaksanaan Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali. IPU yang kita boyong ke Bali dan sukses ini menjadi moment perdana kebangkitan pariwisata Bali. Jangan disia-siakan,” terang Wakil ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.
Kemudian yang lebih penting kata Supadma Rudana, adalah menjelang Lebaran patut menjadi antisipasi pihak BUMN. Stok BBM harus aman dengan harga yang terjangkau di Perayaan Lebaran. “Masyarakat akan mudik, jangan sampai ada masalah dengan stok BBM dari jenis apapun. Apalagi ada trend masyarakat sekarang beralih ke Pertalite. Jadi harus dikalkulasi dengan tepat,” ujarnya.
Harga BBM yang murah juga menjadi perhatian pihak Komisi VI DPR RI. Karena bisa berpengaruh dengan harga-harga yang lain. “Harga murah ini paling penting, jangan ada kenaikan yang membuat masyarakat menjerit. Karena kenaikkan harga BBM bisa berdampak kepada naiknya harga barang-barang lainnya,” pungkas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.*nat
1
Komentar