Solar Langka, Ratusan Hektare Sawah Tunda Dibajak
GIANYAR, NusaBali
Bahan bakar jenis Solar langka di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Gianyar.
Dampaknya, tak hanya pengguna kendaraan berbakar bahan Solar menjerit. Petani yang sedang memasuki brrcocok tanam dengan traktor, terpaksa menunda mengolah sawah. Seperti diungkapkan Pekaseh Subak Pering Tengah I Ketut Lendra, Senin (3/4). Dia mengakui sejak beberapa pekan lalu keberadaan Solar langka. Petani yang memiliki traktor bermesin 8 PK lebih, tidak bisa berbuat banyak. "Mereka terpaksa diam, pembelian Solar untuk mesin traktor tidak dilayani, harus bawa mobil khusus. Kami tidak punya mobil itu, bawa jirigen ditolak," jelas Ketut Lendra.
Atas kondisi tersebut, beberapa petani menunda pengolahan sawah. Padahal air irigasi saat ini sudah lancar. Disisi lain, ada petani yang berubah haluan dengan mengontrakkan lahannya untuk ditanami komoditi Semangka, Mentimun, Jagung, dan Kacang-kacangan. "Ini kondisinya berbeda, sehingga petani tidak bisa dipaksa menanam padi. Pengolahan sawah terhambat sehingga masa tanam tidak sesuai jadwal," ujarnya.
Dijelaskan, di Subak Pering dengan empat tempek dengan lahan sekitar 180 hektare, sebagiannya sedang masa persiapan tanam. Atas kondisi itu, Ketut Lendra berharap pemerintah juga memperhatikan petani, dengan memberikan petani untuk mendapatkan Solar dan Premium. "Mesin kecil di bawah 8 PK menggunakan premium," harapnya.
Dikatakan, kebutuhan Solar untuk petani tidak banyak dan hanya satu kali masa tanam. Sepengetahuannya, wilayah subak lain juga melakukan pola tanam lain daripada menunggu minyak lancar. "Infonya di subak lain juga sama, kesulitan mendapatkan solar, semoga keadaan segera normal," harapnya.*nvi
Komentar