Harga BBM Naik, Masyarakat Menjerit
GIANYAR, NusaBali
Belum selesai persoalan minyak goreng, kini masyarakat di Gianyar khususnya dipusingkan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Akibatnya, masyarakat makin menjerit. Untuk diketahui harga BBM Pertamax naik dari Rp 9.000/ liter menjadi Rp 12.500/liter. Masalahnya, masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang semestinya masih bisa memanfaatkan BBM Pertalite dengan harga Rp 7.650/liter, saat ini jenis BBM ini langka.
Pantauan di sejumlah SPBU di Gianyar, banyak SPBU yang tidak melayani pembelian Pertalite dengan alasan habis. Karena itu, masyarakat yang sudah terlanjur kehabisan BBM, terpaksa membeli Pertamax. Tak sedikit dari mereka pun menaruh kecurigaan atas kondisi ini.
"Ini aneh, seperti minyak goreng kemarin. Baru harga minyak goreng kemasan harganya mahal, minyak goreng curah malah langka. Sekarang harga Pertamax naik, Pertalite justru langka. Sebagai masyarakat, saya seperti dipermainkan," ujar Wayan Sukawan, warga di Gianyar.
Kelangkaan Pertalite tersebut menjadi perhatian anggota DPRD Gianyar Ngakan Ketut Putra. Ketua Fraksi Indonesia Raya ini mempertanyakan kinerja pemerintah terkait kelangkaan tersebut. Seharusnya ketika menaikkan harga BBM, pemerintah harusnya memastikan ketersediaan stok barang alternatif yang bisa dijangkau masyarakat menengah ke bawah.
"Pertamax selama ini lebih banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan warga kelas menengah ke atas, jadi kenaikkan sekian rupiah tidak masalah. Namun kenapa justru saat Pertamax naik, pertalite justru langka. Kan kasihan masyarakat kelas menengah ke bawah yang seorang-olah diarahkan untuk membeli Pertamax," ujarnya. Dia minta pemerintah menelusuri mengapa Pertalite langka. *nvi
Komentar