Gedung Pemkab Buleleng Dilirik Jadi Pilot Project PLTS
SINGARAJA, NusaBali
Tiga gedung milik Pemkab Buleleng dilirik untuk dijadikan pilot project Pembangkitan Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.
Rencananya sejumlah panel surya akan dipasang di atas atap gedung sebagai pembangkit listrik. Petugas Balai Riset Provinsi Bali dan Tim Peneliti Universitas Udayana menjajaki dan mengkaji langsung rencana tersebut dengan datang langsung ke Pemkab Buleleng, Selasa (5/4).
Rombongan diterima Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng Ni Made Rousmini di ruangannya. Rousmini menjelaskan kedatangan Balai Riset Provinsi Bali dan Tim Peneliti Universitas Udayana untuk menyampaikan rencana pemanfaatan energi terbarukan melalui PLTS. Program ini pun mulai dimasyarakatkan di Bali dengan menyasar gedung-gedung pemerintah sebagai contoh. “Nanti akan ada simulasi lagi. Kalau memang program Pak Gubernur Bali, kami siap saja. Karena bukan di Buleleng saja yang dijadikan pilot projec, tetapi di seluruh kabupaten/kota di Bali,” kata Rousmini.
Hasil penjajakan dan kajian yang dilakukan tim peneliti, ada tiga bangunan yang dilirik untuk dipasangi panel surya. Ketiga bangunan itu melintang dari selatan menuju utara, meliputi gedung DPRD Buleleng, Gedung Bappeda dan Kantor Bupati Buleleng.
“Dari pemaparan tim peneliti PLTS atap ini diujicobakan karena biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan yang dibangun langsung di hamparan lahan kosong,” imbuh mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Buleleng ini.
Sesuai rencana, PLTS ini ditarget sudah dipasang pada tahun ini. Setelah penjajakan dan pengkajian tim provinsi akan menggelar Focus Group Discussion (FGD). Selain meminta persetujuan, juga akan dipresentasikan detail pilot project PLTS tersebut secara rinci. “Belum ada pemaparan rinci, nanti akan dibahas lebih lanjut, termasuk pengelolaan setelah menghasilkan listrik dan dijual ke PLN bagaimana teknisnya. Pemerintah tidak boleh bersentuhan langsung dengan swasta,” ucap Rousmini. *k23
Komentar