Murid SD Diduga Nyaris Jadi Korban Penculikan
Ida Bagus MPT dipepet dua orang berboncengan naik motor, dan ditawari untuk ikut. Sekitar dua pekan sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di sekitar lokasi yang sama, di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Warga Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, dihebohkan adanya dugaan percobaan penculikan yang dialami seorang murid SD di Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, pada Selasa (5/4) siang. Korban Ida Bagus MPT, 10, diduga nyaris diculik orang tidak dikenal yang berusaha menangkap korban saat berjalan sendirian di pinggir jalan dekat rumahnya.
Ayah korban, Ida Bagus Putu Juniarta, 42, ditemui saat melapor ke Kantor Desa Batuagung, Rabu (6/4) siang, mengatakan peristiwa dugaan percobaan penculikan yang dialami anaknya itu terjadi pada Selasa (5/4) sekitar pukul 13.00 Wita. Kejadian berawal ketika anaknya yang pulang sekolah dan masih mengenakan pakaian seragam, disuruh istrinya (ibu si anak) membelikan es di warung yang berada sekitar 50 meter sebelah barat rumahnya.
Sesuai penuturan anaknya, sambung Gus Juniarta, setelah membeli es dan berjalan sekitar 10 meter ke arah timur dari warung tersebut, anaknya dipepet oleh dua orang pria tidak dikenal yang menaiki sepeda motor. Setelah dipepet, salah satu dari kedua pria yang di posisi berboncengan itu, turun dan bergerak menghadang untuk berusaha menangkap anaknya.
“Sambil menghadang, katanya pelaku sempat bilang, ‘tenang dik, sini sama om’. Beruntung sekali saat kejadian itu, pemilik salon (Salon Kecantikan Ratna) yang tepat berada di sebelah barat lokasi, sedang ke luar menaruh sampah di depan salonnya. Mungkin karena melihat ada orang, keduanya langsung kabur,” ujar Gus Juniarta alias Gus Arjun yang bekerja sebagai karyawan swasta.
Menurut Gus Arjun, setelah kedua pelaku kabur, anaknya langsung bergegas pulang ke rumah dan menceritakan kejadian tersebut kepada istrinya. Kemudian istrinya langsung menghubunginya. Kejadian yang dialami anaknya itu kemudian dilaporkannya ke Polres Jembrana, termasuk melapor ke Kantor Desa Batuagung, Rabu kemarin. “Anak saya sendiri tidak begitu tahu jenis motor yang dibawa pelaku. Tetapi ciri-ciri pelakunya, katanya memakai baju hitam, pakai masker, dan helm. Kalau yang pemilik salon katanya juga tidak begitu memperhatikan. Karena dia hanya sebentar ke luar menaruh sampah dan langsung kembali ke dalam,” ucap Gus Arjun.
Gus Arjun mengaku, sampai saat ini anaknya masih trauma dengan kejadian tersebut. Setelah ramai terdengar informasi percobaan penculikan yang dialami anaknya itu, sekitar dua pekan lalu juga ada kejadian serupa. Di mana salah satu anak tetangganya yang duduk di kelas 2 SD, sempat ada yang membuntuti. Namun kejadian tersebut tidak sampai dilaporkan ke aparat di desa ataupun kepolisian.
“Ya dua minggu lalu juga ada salah satu anak tetangga saya mengalami hal serupa. Pulang dari sekolah, katanya sempat dibuntuti orang tidak dikenal naik motor. Terus didekati, ditawari mau diantar pulang. Tetapi anaknya tidak begitu menghiraukan dan pelaku kabur,” ujar Gus Arjun.
Saat melapor ke Kantor Desa Batuagung, Rabu kemarin, Gus Arjun diterima langsung oleh Perbekel Batuagung I Nyoman Sudarma didampingi Babinsa Pelda I Nyoman Suarken, Bhabinkamtibmas Aiptu I Gusti Komang Merta, dan Pranata Perlindungan Masyarakat Kecamatan Jembrana I Putu Sudiana. Terkait adanya laporan tersebut, Perbekel Batuagung I Nyoman Sudarma mengatakan, akan segera menginformasikan terkait adanya dugaan percobaan penculikan di wilayahnya itu. Dirinya pun akan segera meminta para kelihan banjar untuk berkoordinasi ke masing-masing sekolah ataupun para orangtua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak. “Nanti segera kami informasikan. Agar anak-anak ke sekolah bisa diantar dan pulangnya agar dijemput. Apalagi informasinya sudah dua kali ada dugaan percobaan penculikan anak di Batuagung. Agar semua lebih waspada mengawasi anak-anak,” ucap Sudarma.
Kapolsek Kota (Polsekta) Jembrana Iptu I Putu Budi Santika saat dikonfirmasi secara terpisah, Rabu kemarin, mengatakan jajarannya bersama pihak Polres masih berusaha melakukan penyelidikan terkait dugaan percobaan penculikan tersebut. Di samping mengumpulkan informasi lebih lanjut, jajarannya juga akan meningkatkan kegiatan patroli untuk mengantisipasi kejadian serupa.
“Kami dan dari Reskrim Polres masih melakukan lidik (penyelidikan). Sebagai antisipasi, kami juga akan tingkatkan patroli ke lokasi kejadian dan sekitarnya,” ujarnya. *ode
Ayah korban, Ida Bagus Putu Juniarta, 42, ditemui saat melapor ke Kantor Desa Batuagung, Rabu (6/4) siang, mengatakan peristiwa dugaan percobaan penculikan yang dialami anaknya itu terjadi pada Selasa (5/4) sekitar pukul 13.00 Wita. Kejadian berawal ketika anaknya yang pulang sekolah dan masih mengenakan pakaian seragam, disuruh istrinya (ibu si anak) membelikan es di warung yang berada sekitar 50 meter sebelah barat rumahnya.
Sesuai penuturan anaknya, sambung Gus Juniarta, setelah membeli es dan berjalan sekitar 10 meter ke arah timur dari warung tersebut, anaknya dipepet oleh dua orang pria tidak dikenal yang menaiki sepeda motor. Setelah dipepet, salah satu dari kedua pria yang di posisi berboncengan itu, turun dan bergerak menghadang untuk berusaha menangkap anaknya.
“Sambil menghadang, katanya pelaku sempat bilang, ‘tenang dik, sini sama om’. Beruntung sekali saat kejadian itu, pemilik salon (Salon Kecantikan Ratna) yang tepat berada di sebelah barat lokasi, sedang ke luar menaruh sampah di depan salonnya. Mungkin karena melihat ada orang, keduanya langsung kabur,” ujar Gus Juniarta alias Gus Arjun yang bekerja sebagai karyawan swasta.
Menurut Gus Arjun, setelah kedua pelaku kabur, anaknya langsung bergegas pulang ke rumah dan menceritakan kejadian tersebut kepada istrinya. Kemudian istrinya langsung menghubunginya. Kejadian yang dialami anaknya itu kemudian dilaporkannya ke Polres Jembrana, termasuk melapor ke Kantor Desa Batuagung, Rabu kemarin. “Anak saya sendiri tidak begitu tahu jenis motor yang dibawa pelaku. Tetapi ciri-ciri pelakunya, katanya memakai baju hitam, pakai masker, dan helm. Kalau yang pemilik salon katanya juga tidak begitu memperhatikan. Karena dia hanya sebentar ke luar menaruh sampah dan langsung kembali ke dalam,” ucap Gus Arjun.
Gus Arjun mengaku, sampai saat ini anaknya masih trauma dengan kejadian tersebut. Setelah ramai terdengar informasi percobaan penculikan yang dialami anaknya itu, sekitar dua pekan lalu juga ada kejadian serupa. Di mana salah satu anak tetangganya yang duduk di kelas 2 SD, sempat ada yang membuntuti. Namun kejadian tersebut tidak sampai dilaporkan ke aparat di desa ataupun kepolisian.
“Ya dua minggu lalu juga ada salah satu anak tetangga saya mengalami hal serupa. Pulang dari sekolah, katanya sempat dibuntuti orang tidak dikenal naik motor. Terus didekati, ditawari mau diantar pulang. Tetapi anaknya tidak begitu menghiraukan dan pelaku kabur,” ujar Gus Arjun.
Saat melapor ke Kantor Desa Batuagung, Rabu kemarin, Gus Arjun diterima langsung oleh Perbekel Batuagung I Nyoman Sudarma didampingi Babinsa Pelda I Nyoman Suarken, Bhabinkamtibmas Aiptu I Gusti Komang Merta, dan Pranata Perlindungan Masyarakat Kecamatan Jembrana I Putu Sudiana. Terkait adanya laporan tersebut, Perbekel Batuagung I Nyoman Sudarma mengatakan, akan segera menginformasikan terkait adanya dugaan percobaan penculikan di wilayahnya itu. Dirinya pun akan segera meminta para kelihan banjar untuk berkoordinasi ke masing-masing sekolah ataupun para orangtua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak. “Nanti segera kami informasikan. Agar anak-anak ke sekolah bisa diantar dan pulangnya agar dijemput. Apalagi informasinya sudah dua kali ada dugaan percobaan penculikan anak di Batuagung. Agar semua lebih waspada mengawasi anak-anak,” ucap Sudarma.
Kapolsek Kota (Polsekta) Jembrana Iptu I Putu Budi Santika saat dikonfirmasi secara terpisah, Rabu kemarin, mengatakan jajarannya bersama pihak Polres masih berusaha melakukan penyelidikan terkait dugaan percobaan penculikan tersebut. Di samping mengumpulkan informasi lebih lanjut, jajarannya juga akan meningkatkan kegiatan patroli untuk mengantisipasi kejadian serupa.
“Kami dan dari Reskrim Polres masih melakukan lidik (penyelidikan). Sebagai antisipasi, kami juga akan tingkatkan patroli ke lokasi kejadian dan sekitarnya,” ujarnya. *ode
Komentar