Koster Usul 10 Program Infrastruktur Prioritas di Tahun 2023
Saat Musrenbang Penyusunan RKPD Semesta Berencana Provinsi Bali
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2023 di Gedung Gajah Jayasabha Denpasar pada, Buda Paing Landep, Rabu (6/4).
Dalam Musrenbang ini Gubernur Koster membeber sejumlah usulan pembangunan infrastruktur prioritas dan strategis di tahun 2023 yang bersumber dari APBN. Usulan itu mulai dari lanjutan pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani, Kawasan Batur Global Geopark di Bangli hingga pembangunan Penyeberangan Gunaksa sebagai Penunjang Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung.
Dalam Musrenbang kemarin juga dihadiri secara daring oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, Anggota DPR RI Dapil Bali, Anggota DPD RI Dapil Bali, Pimpinan dan Anggota DPRD Bali, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Instansi Vertikal, Bupati/Walikota Se-Bali, Forkopimda, OPD Pemprov Bali, Perguruan Tinggi Se-Bali, BUMN/BUMD, Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali dan Lembaga Permasyarakatan.
Dalam sambutannya, Gubernur Koster sangat mengapresiasi, karena telah memasuki tahun keempat penjabaran RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-2023. Secara umum pelaksanaan program-program prioritas di Pemprov Bali bisa berjalan dengan lancar, meskipun pandemi Covid-19 menghantam dunia yang tentu berdampak juga di Indonesia dan Bali pada khususnya, namun secara garis besar program pembangunan di Bali masih bisa dilaksanakan.
“Angayubagia, pembangunan daerah Bali dapat kita laksanakan dalam koridor yang direncanakan. Begitu pula pandemi Covid-19 di Bali dapat ditangani dengan baik berkat kerja keras dan sinergi antara Pemprov Bali dengan Kodam IX/Udayana, Polda Bali, Kejati Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota, Majelis Desa Adat, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Desa Adat, dan Desa/Kelurahan se-Bali serta hasil gotong-royong dari berbagai komponen masyarakat,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Menurutnya sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terpuruk dan menyebabkan ekonomi Bali terkontraksi sangat dalam di masa pandemi Covid-19. Hal ini terkadi karena Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata. Sehingga dengan gagasan dan pengalamannya tiga (3) periode sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDIP di dalam mengelola pemerintahan, Gubernur Koster menegaskan ke depan Bali tidak boleh lagi hanya bergantung pada sektor pariwisata saja, namun harus bergerak maju mentransformasi struktur dan fundamental ekonomi Bali, sehingga kuat dalam menghadapi goncangan ekonomi dalam skala regional, nasional dan global.
Upaya mentransformasi struktur dan fundamental ekonomi Bali sudah menampakkan hasil dan bersyukur Presiden Ir Joko Widodo telah
meluncurkan Konsep Transformasi Ekonomi Bali (hasil gagasan dari Gubernur Bali, Wayan Koster serta disusun langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa) pada 3 Desember 2021 lalu dengan nama ‘Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh dan Sejahtera’.
Konsep Ekonomi Kerthi Bali, kata Gubernur jebolan ITB ini adalah ekonomi untuk mewujudkan Bali Berdikari dalam Bidang Ekonomi yang dibangun dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai filosofi Sad Kerthi dengan memiliki 6 sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali, yaitu 1) Sektor Pertanian dengan pertanian organik-nya; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Budaya Branding Bali; 4) Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6) Sektor Pariwisata.
Untuk pembangunan tahun 2023, Gubernur Koster menjelaskan pembangunan di Bali selain bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali juga diharapkan mendapat dukungan dari APBN. Sehingga ada beberapa usulan pembangunan infrastruktur prioritas dan strategis di tahun 2023 yang bersumber dari APBN, seperti: 1) Lanjutan Pembangunan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani Titik 11 dan 12 (Anggaran Rp 190 miliar); 2) Pembangunan Pelabuhan Sangsit di Kabupaten Buleleng (Rp 240 miliar); 3) Pembangunan Kawasan Batur Global Geopark di Kabupaten Bangli (Rp 350 miliar); 4) Pembangunan Pasar Singamandawa Kintamani di Kabupaten Bangli (Rp 75 miliar); 5) Pembangunan Fasilitas Seni Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung (Rp. 250 miliar); 6) Pembangunan Jembatan Nusa Lembongan-Nusa Ceningan, Nusa Penida di Kabupaten Klungkung (Rp 57 miliar); 7) Pembangunan Embung Unda sebagai Penunjang Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung (Rp 236 miliar; 8) Penataan Kawasan Pesisir Nusa Penida di Kabupaten Klungkung (Rp 80 miliar); 9) Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Gunaksa sebagai Penunjang Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung (Rp 336 miliar); dan 10) Pembangunan Pelabuhan Amed di Kabupaten Karangasem (Rp 148 miliar). Sementara Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra melaporkan Musrenbang merupakan agenda tahunan untuk penyusunan dokumen RKPD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2023. *nat
1
Komentar