Masjid Jami' Singaraja Siapkan Ratusan Porsi Bubur Berbuka Puasa
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah pengurus Masjid Agung Jami’ Singaraja tampak sibuk menyiapkan alat dan bahan masak di dapur darurat pojokan masjid, Rabu (6/4) pukul 15.00 Wita.
Mereka sedang menyiapkan bubur berbuka puasa untuk dibagikan secara gratis kepada umat. Menu berbuka yang disiapkan dinamai bubur Kajanan. Sebelumnya bubur beras yang dicampur rempah dan kaldu kambing ini dikenal dengan nama bubur Arab. Namun belakangan pengurus Masjid Agung Jami’ Singaraja mencoba membranding dengan nama yang diambil dari lokasi masjid di Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Pengurus Masjid Agung Jami’ Singaraja Muhammad Reza Yunus menjelaskan, penyiapan makanan berbuka puasa dilakukan setiap tahun. Hanya saja sejak bulan Ramadhan tahun 2021, pengurus masjid berupaya berinovasi dan menyuguhkan menu khas warga setempat. Bubur Kajanan ini berbahan baku beras, rempah-rempah, dan kaldu daging kambing.
“Resep bubur ini memang makanan khas kami setiap berpuasa. Tahun lalu sempat direkonstruksi resepnya dari tetua-tetua kami disini. Memang konon resep bubur ini memang dibawa oleh pedagang Arab leluhur kami. Ciri khasnya cita rasa rempah yang kuat,” kata Reza.
Penyiapan makanan berbuka ini akan dilakukan sepanjang bulan puasa. Setiap harinya pengurus masjid secara bergantian memasak kurang lebih 7 kilogram bubur Kajanan untuk 300 porsi.
Selain bubur, pengurus masjid juga menyajikan es buah untuk menu berbuka puasa. Menu berbuka ini sudah siap 15 menit sebelum berbuka puasa. Seluruh biaya yang digunakan didapatkan dari sumbangan dari umat dan juga kas masjid.
Reza menambahkan pemilihan menu bubur Kajanan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kembali kuliner khas bulan puasa di Buleleng. Selain sebagai upaya pelestarian budaya dalam resep kuliner yang terkandung didalamnya. *k23
Pengurus Masjid Agung Jami’ Singaraja Muhammad Reza Yunus menjelaskan, penyiapan makanan berbuka puasa dilakukan setiap tahun. Hanya saja sejak bulan Ramadhan tahun 2021, pengurus masjid berupaya berinovasi dan menyuguhkan menu khas warga setempat. Bubur Kajanan ini berbahan baku beras, rempah-rempah, dan kaldu daging kambing.
“Resep bubur ini memang makanan khas kami setiap berpuasa. Tahun lalu sempat direkonstruksi resepnya dari tetua-tetua kami disini. Memang konon resep bubur ini memang dibawa oleh pedagang Arab leluhur kami. Ciri khasnya cita rasa rempah yang kuat,” kata Reza.
Penyiapan makanan berbuka ini akan dilakukan sepanjang bulan puasa. Setiap harinya pengurus masjid secara bergantian memasak kurang lebih 7 kilogram bubur Kajanan untuk 300 porsi.
Selain bubur, pengurus masjid juga menyajikan es buah untuk menu berbuka puasa. Menu berbuka ini sudah siap 15 menit sebelum berbuka puasa. Seluruh biaya yang digunakan didapatkan dari sumbangan dari umat dan juga kas masjid.
Reza menambahkan pemilihan menu bubur Kajanan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kembali kuliner khas bulan puasa di Buleleng. Selain sebagai upaya pelestarian budaya dalam resep kuliner yang terkandung didalamnya. *k23
1
Komentar