Vaksin Kedaluwarsa Rugikan Negara
Bagaimana pun vaksin ini dibeli dengan anggaran negara, jangan sampai ada sia sehingga menimbulkan kerugian negara.
SINGARAJA, NusaBali
Anggota Komisi IX DPR RI asal Buleleng I Ketut Kariyasa Adnyana mendorong pemerintah terus menggenjot vaksinasi anti Covid-19. Upaya ini selain untuk peningkatan kekebalan kelompok masyarakat, juga mengantisipasi pertambahan vaksin kedaluwarsa dan mengurangi potensi kerugian negara.
Ditemui di Buleleng, Rabu (6/4), Kariyasa mengatakan vaksin kedaluwarsa dipicu oleh progres vaksinasi di daerah yang masih kecil. Kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia, tidak hanya di Bali. Jelas dia, DPR RI dengan Kementerian Kesehatan RI memutuskan untuk menghentikan sementara hibah-hibah vaksin dari luar negeri. Dengan itu, potensi vaksin kedaluwaarsa bisa ditekan.
“Kami mendorong pemerintah daerah terus menggenjot vaksinasi. Masyarakat juga jangan ragu untuk divaksinasi booster. Bagaimana pun vaksin ini dibeli dengan anggaran negara, jangan sampai ada sia sehingga menimbulkan kerugian negara,” ucap politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Kata dia, pengadaan vaksin juga tidak dapat dilakukan dengan mudah. Sebelum mendapatkan kiriman dari luar, Pemerintah Indonesia harus mengajukan dan menunggu beberapa lama. Sedangkan vaksin yang diterima memiliki jangka waktu, kontrak, sehingga sebisanya harus didistribusikan seefektif mungkin.
Menurutnya, vaksin booster sangat diperlukan sebagai langkah antisipasi penularan Covid-19. Terlebih saat ini di Bali pemulihan sektor pariwisata digencarkan hingga menjadi kesempatan emas untuk bangkit kembali meskipun tetap harus mewaspadai pandemi.
Komisi IX DPR RI dengan Kemenkes, disebut Kariyasa, segera akan membantu pemerintah daerah untuk percepatan vaksinasi booster. Upaya ini direncanakan dengan menyasar desa-desa yang capaian vaksin boosternya masih rendah. “Percepatan vaksinasi ini juga salah satu upaya mengantisipasi vaksin kedaluwarsa. Semua perlu dukungan seluruh elemen masyarakat,’’ ujarnya. *k23
Ditemui di Buleleng, Rabu (6/4), Kariyasa mengatakan vaksin kedaluwarsa dipicu oleh progres vaksinasi di daerah yang masih kecil. Kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia, tidak hanya di Bali. Jelas dia, DPR RI dengan Kementerian Kesehatan RI memutuskan untuk menghentikan sementara hibah-hibah vaksin dari luar negeri. Dengan itu, potensi vaksin kedaluwaarsa bisa ditekan.
“Kami mendorong pemerintah daerah terus menggenjot vaksinasi. Masyarakat juga jangan ragu untuk divaksinasi booster. Bagaimana pun vaksin ini dibeli dengan anggaran negara, jangan sampai ada sia sehingga menimbulkan kerugian negara,” ucap politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Kata dia, pengadaan vaksin juga tidak dapat dilakukan dengan mudah. Sebelum mendapatkan kiriman dari luar, Pemerintah Indonesia harus mengajukan dan menunggu beberapa lama. Sedangkan vaksin yang diterima memiliki jangka waktu, kontrak, sehingga sebisanya harus didistribusikan seefektif mungkin.
Menurutnya, vaksin booster sangat diperlukan sebagai langkah antisipasi penularan Covid-19. Terlebih saat ini di Bali pemulihan sektor pariwisata digencarkan hingga menjadi kesempatan emas untuk bangkit kembali meskipun tetap harus mewaspadai pandemi.
Komisi IX DPR RI dengan Kemenkes, disebut Kariyasa, segera akan membantu pemerintah daerah untuk percepatan vaksinasi booster. Upaya ini direncanakan dengan menyasar desa-desa yang capaian vaksin boosternya masih rendah. “Percepatan vaksinasi ini juga salah satu upaya mengantisipasi vaksin kedaluwarsa. Semua perlu dukungan seluruh elemen masyarakat,’’ ujarnya. *k23
1
Komentar