Pupuk TOSS Diuji Coba pada 5 Varietas Padi
SEMARAPURA, NusaBali
Pemkab Klungkung telah menguji coba pemanfaatan pupuk organik produksi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, pada tanaman kedelai.
Kini, Pemkab kembali menguji coba pupuk ini pada lima varietas tanaman padi. Uji coba itu ditandai dengan penaburan pupuk organik TOSS oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di lahan milik Balai Bibit Utama (BBU) Provinsi Bali di Desa Kusamba, Kamis (7/4). Hadir pada acara itu, Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Ketut Suadnyana, sejumlah petani
Bupati Suwirta mengatakan, uji coba ini merupakan uji coba lanjutan setelah Dinas Pertanian Klungkung menanam kedelai dengan hasil memuaskan. Penanaman ini menggunakan pupuk organik Ozaki produksi dari TOSS Center Karangdadi. Kali ini dilanjutkan menanam 5 varietas padi dengan pupuk dari TOSS. Penggunaan pupuk ini nantinya akan bandingkan dengan padi yang ditanam menggunakan pupuk kimia urea. "Semoga uji coba ini berhasil dalam bentuk pupuk TOSS dapat memberikan hasil panen lebih maksimal dibandingkan pupuk urea. Dengan harapan pemanfaatan sampah organik untuk pupuk TOSS bisa semakin digenjot," ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta mengaku, Pemkab Klungkung mendukung program pertanian organik yang digalakkan Pemprov Bali. Bupati yang penggiat koperasi ini mengaku bahwa sejak tahun 2018 konsep pertanian organik sudah dimulai di Klungkung dengan menggunakan pupuk TOSS ini. Dia mengaku uji coba seperti ini merupakan yang ke-6. Hasilnya, kata Bupati, dengan memakai pupuk TOOS, kesuburan tanah semakin dalam. Pupuk organik juga telah didistribusikan dan dipakai di desa desa, sekolah, dan perkantoran. Bupati Suwirta mengaku tidak akan menerima teknologi pengolahan sampah tanpa pemilahan. Karena sampah organik dipilah untuk memproduksi pupuk.
Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengatakan, uji coba penggunaan pupuk TOSS untuk lima varietas padi dilakukan pada lahan BBU Kusamba seluas 2 hektare. Lima varietas itu yakni padi varietas Ciherang, Inpari 32, Cigelis, Ciherang Bioni 63, dan Inpari 30. Ada 3,6 ton pupuk yang telah ditabur ke lahan, selanjutnya akan dibajak sehingga tercampur dengan tanah. "Kami juga mendorong para petani untuk memupuk padi dengan memanfaatkan limbah hasil peternakan," kata IB Juanida. *wan
Komentar