Gubernur Koster Berjanji Bali DigiFest Digelar Berkelanjutan
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster membuka gelaran Bali Digital Festival atau Bali DigiFest 2022 di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar Selatan, Jumat (8/4) pagi.
Gubernur Koster dalam sambutannya menyampaikan Bali Digifest 2022 yang berlangsung 8-10 April 2022 merupakan salah satu implementasi Program Ekonomi Kerthi Bali. Gubernur Koster pun berjanji festival yang baru pertama kali dihelat ini akan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya.
Saat pembukaan festival bertema ‘Digital Kerthi Bali: Enabling Bali as Digital Creative Paradise atau Spirit Menumbuhkembangkan Kreativitas Digital sehingga Bali menjadi Surganya Komunitas Digital’ juga dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional Ilham Akbar Habibie, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Kabinda Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, perwakilan DPRD Bali, dan jajaran Pemprov Bali lainnya.
Dalam pembukaan festival yang digelar serangkaian Rahina Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (9/4) ini, Gubernur Koster mengatakan salah satu pilar dari Ekonomi Kerthi Bali adalah sektor ekonomi kreatif dan digital. Menurutnya, Bali dengan kekayaan budaya dan sumber daya manusianya dapat mengembangkan ekonomi kreatif dan digital tanpa kehilangan akar budayanya.
Bali DigiFest, terang gubernur, digagas dengan mengusung perpaduan budaya tradisional Bali dengan perkembangan teknologi saat ini. "Saya memadukan antara kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya Bali dengan keunggulan sumber daya manusianya, dipadukan dengan perkembangan teknologi global berbasis teknologi digital untuk mendorong satu wahana baru bagi penciptaan ekonomi yang kreatif yang bernilai tambah, berkualitas, berdaya saing, dan berkeadilan," ujar Gubernur Koster.
Lebih jauh dijelaskan, sektor ekonomi kreatif dan digital bersama dengan pilar ekonomi lainnya, yakni sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri manufaktur berbasis budaya Bali, IKM/UMKM/koperasi, dan pariwisata, akan menjadi mesin ekonomi Bali di masa depan.
Dengan mengembangkan beberapa pilar ekonomi, diharapkan Bali nantinya tidak hanya bergantung dari satu sektor ekonomi saja. "Inilah yang akan dijadikan konsep untuk melakukan transformasi ekonomi di Bali, sehingga Bali ke depan akan memiliki satu pondasi perekonomian yang baru, kuat, berdaya tambah yang bisa menjaga kearifan lokal, berkualitas, berdaya saing, serta berkelanjutan," ucap Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Digelarnya Bali DigiFest 2022 diharapkan gubernur dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pelaku industri kreatif dan digital. Dia berjanji, festival tidak akan berhenti sampai tahun ini saja, namun terus berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya. "Saya mohon kepada peserta agar diikuti sampai tuntas, dan menilai dengan kritis apa yang kurang, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu dikembangkan, supaya kita perbaiki terus ke depan," tambah Ketua DPD PDIP Bali ini.
Pemerintah Provinsi Bali menggelar Bali DigiFest 2022 dengan melibatkan ratusan pelaku ekonomi kreatif dan digital yang ada di Bali. Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, dalam sambutannya menyebut Bali DigiFest 2022 adalah satu momentum penting dalam pengembangan atmosfer digital di Pulau Dewata.
Bali DigiFest diharapkan menghadirkan talenta-talenta baru dalam dunia digital di Bali. "Talent-talent digital di Bali ternyata sangat banyak, namun belum ada dukungan atmosfer, kebijakan, dan ruang untuk tumbuhnya talent-talent digital ini," kata Sekda Dewa Indra. Menurut Dewa Indra, Bali tidak bisa berkelit dari perkembangan teknologi digital. Digitalisasi, tambahnya, akan menjadi pemimpin dalam banyak sektor di masa depan. Senada dengan Gubernur Bali, Dewa Indra mengajak masyarakat Bali, terutama generasi muda, untuk tidak melewatkan atmosfer digital yang sedang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Dewa Indra melanjutkan, ada beragam kegiatan yang bisa diikuti dalam Bali DigiFest 2022. Mulai dari konferensi terkait teknologi digital, pameran yang diikuti start up, perusahaan, perguruan tinggi, hingga pemerintah daerah di Bali terkait dengan teknologi digital. Selain itu juga ada festival mudik, film, dan kompetisi. Pada hari terakhir juga akan dilakukan pemberian penghargaan kepada insan industri kreatif dan digital di Bali.
"Selama tiga hari ke depan acara ini akan penuh dengan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat yang bisa membawa Bali menuju harkat yang lebih tinggi sesuai dengan tema yang diusung," kata Dewa Indra. Sementara itu Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan apresiasi atas terselenggaranya Bali DigiFest untuk pertama kalinya.
Suharso berharap Bali bisa mewujudkan keinginan menjadi salah satu tempat pengembangan digital di Indonesia. "Mudah-mudahan kita akan menyaksikan Bali yang dikenal dunia dengan cara yang lain," sebut Menteri Suharso Monoarfa. *cr78
Komentar