Jembrana Gencarkan Vaksinasi Rabies
820 Hewan Piaraan Divaksin di Lima Banjar Tukadaya
Desa-desa yang sebelumnya belum tersentuh vaksiansi rabies massal, menjadi target pelaksanaan vaksinasi hewan piaraan.
NEGARA, NusaBali
Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melaksanakan vaksinasi rabies di lima wilayah banjar di Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana. Dalam sehari pelaksanaan vaksiansi pada Jumat (8/4) tersebut, tercatat sebanyak 820 ekor hewan penular rabies (HPR) yang divaksin.
Kegiatan vaksinasi rabies tersebut, merupakan bagian dari kegiatan vaksinasi rabies massal serentak tahun 2022. Terutama menyasar desa-desa yang sebelumnya belum tersentuh vaksiansi rabies massal. "Setiap hari diturunkan lima tim untuk melaksanakan vaksinasi serentak ini. Per tim menyasar satu wilayah banjar," jelas Kepala Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Wayan Widarsa.
Dari 830 ekor HPR yang berhasil divaksin, 141 ekor di Banjar Berawantangi Taman, Banjar Pangkung Jajang 205 ekor, Banjar Berawantangi 162 ekor, Banjar Sarikuning Tulung Agung 103 ekor, dan Banjar Sarikuning 209 ekor.
Khusus di Desa Tukadaya sendiri, sebenarnya ada delapan banjar. Sehari sebelumnya, Kamis (7/4), juga sudah dilaksanakan vaksinasi massal di Banjar Munduk Ranti, Desa Tukadaya, dengan hasil memvaksin 141 ekor HPR. Sementara dua banjar lainnya, yakni Banjar Sombang dan Banjar Kembangsari, akan disasar pada Senin (11/4). "Kami lanjutkan Senin. Selain dua banjar di Tukadaya, Senin nanti dilakukan vaksinasi di tiga Banjar Desa Candikusuma (Kecamatan Melaya)," ucap Widarsa.
Dalam kegiatan vaksinasi secara door to door itu, petugas juga memberikan edukasi tentang pencegahan rabies. Baik mengimbau agar selalu merawat degan baik anjing peliharaannya, termasuk segera melapor ketika terjadi kasus gigitan HPR. "Jangan pernah sepelekan gigitan HPR. Walaupun hanya luka kecil, segera lapor ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena kita juga tidak tahu, walaupun hewan peliharaan sendiri, bisa saja sempat kontak dengan HPR lainnya," ujar Widarsa.
Berdasar catatan Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, terjadi lonjakan kasus rabies yang cukup signifikan pada tahun 2022 ini. Berdasar catatan per Januari hingga bulan April ini, sudah ditemukan sebanyak 48 kasus anjing positif rabies di Jembrana. Sebanyak 48 kasus itu pun terbesar di 27 desa/kelurahan dari 51 desa/kelurahan se-Jembrana.
"Tahun ini desa yang masuk zona merah rabies tersebar di lima kecamatan se-Jembrana. Kalau sebelumnya di Kecamatan Pekutatan sempat kosong, beberapa waktu lalu sudah ada kasus di Kecamatan Pekutatan," pungkas Widarsa. *ode
Kegiatan vaksinasi rabies tersebut, merupakan bagian dari kegiatan vaksinasi rabies massal serentak tahun 2022. Terutama menyasar desa-desa yang sebelumnya belum tersentuh vaksiansi rabies massal. "Setiap hari diturunkan lima tim untuk melaksanakan vaksinasi serentak ini. Per tim menyasar satu wilayah banjar," jelas Kepala Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Wayan Widarsa.
Dari 830 ekor HPR yang berhasil divaksin, 141 ekor di Banjar Berawantangi Taman, Banjar Pangkung Jajang 205 ekor, Banjar Berawantangi 162 ekor, Banjar Sarikuning Tulung Agung 103 ekor, dan Banjar Sarikuning 209 ekor.
Khusus di Desa Tukadaya sendiri, sebenarnya ada delapan banjar. Sehari sebelumnya, Kamis (7/4), juga sudah dilaksanakan vaksinasi massal di Banjar Munduk Ranti, Desa Tukadaya, dengan hasil memvaksin 141 ekor HPR. Sementara dua banjar lainnya, yakni Banjar Sombang dan Banjar Kembangsari, akan disasar pada Senin (11/4). "Kami lanjutkan Senin. Selain dua banjar di Tukadaya, Senin nanti dilakukan vaksinasi di tiga Banjar Desa Candikusuma (Kecamatan Melaya)," ucap Widarsa.
Dalam kegiatan vaksinasi secara door to door itu, petugas juga memberikan edukasi tentang pencegahan rabies. Baik mengimbau agar selalu merawat degan baik anjing peliharaannya, termasuk segera melapor ketika terjadi kasus gigitan HPR. "Jangan pernah sepelekan gigitan HPR. Walaupun hanya luka kecil, segera lapor ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena kita juga tidak tahu, walaupun hewan peliharaan sendiri, bisa saja sempat kontak dengan HPR lainnya," ujar Widarsa.
Berdasar catatan Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, terjadi lonjakan kasus rabies yang cukup signifikan pada tahun 2022 ini. Berdasar catatan per Januari hingga bulan April ini, sudah ditemukan sebanyak 48 kasus anjing positif rabies di Jembrana. Sebanyak 48 kasus itu pun terbesar di 27 desa/kelurahan dari 51 desa/kelurahan se-Jembrana.
"Tahun ini desa yang masuk zona merah rabies tersebar di lima kecamatan se-Jembrana. Kalau sebelumnya di Kecamatan Pekutatan sempat kosong, beberapa waktu lalu sudah ada kasus di Kecamatan Pekutatan," pungkas Widarsa. *ode
Komentar