Presiden Jokowi Ajak Umat Hindu Jaga Lingkungan
Hadir Virtual Saat Dharma Santi Nasional Nyepi Tahun Saka 1944
JAKARTA, NusaBali
Sebagai puncak perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944, umat Hindu menggelar Dharma Santi Nasional secara hybrid di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Redite Umanis Ukir, Minggu (10/4) pukul 14.00 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir secara virtual dalam Dharma Shanti ini mengajak umat Hindu untuk menjaga lingkungan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Selain Presiden Jokowi, secara virtual juga hadir Presiden kelima RI yang Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Sementara hadir secara langsung adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. "Melalui peringatan Hari Suci Nyepi ini, saya mengajak seluruh umat Hindu di tanah air untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan aksi-aksi nyata untuk merawat lingkungan, menjaga gunung, menjaga hutan, menjaga danau, sumber-sumber mata air, sawah dan samudra sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya," ujar Presiden Jokowi.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, Indonesia adalah negara yang dianugerahi Tuhan dengan sumber daya alam berlimpah. Sumber daya alam itu, harus dikelola dengan baik untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kemudian dijaga, dirawat serta dilestarikan agar bisa memberikan kesejahteraan berkelanjutan bagi semua orang.
Bagi Presiden Jokowi, menjaga alam adalah tindakan menolong dan menjaga diri sendiri. Sebaliknya merusak alam adalah menyakiti dan merusak diri sendiri. Artinya, kata Presiden Jokowi, umat Hindu bukan hanya memuliakan kemanusiaan. Melainkan juga menghormati dan menjaga alam yang menjadi sumber kehidupan berkelanjutan bagi umat manusia.
Presiden Jokowi menilai, peringatan Hari Suci Nyepi di masa pandemi merupakan momen sangat istmewa bagi umat Hindu untuk memperkuat strada bhakti, keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang maha Esa. Selain itu, mengingatkan kepada semua orang akan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam dan lingkungan.
Selain itu juga mengasah jiwa kemanusiaan seseorang dalam membangun solidaritas dan keharmonisan dengan sesama. Mereka dapat melakukan introspeksi diri, memperbaiki yang kurang dan memperkuat yang lemah sehingga terwujud kehidupan harmonis, kehidupan yang damai dan kehidupan yang bahagia.
Bahkan, lanjut Presiden Jokowi, ketika umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, mengingatkan kembali agar setiap manusia memuliakan kemanusian dan ajaran leluhur tentang Tat Wam Asi. "Aku adalah kamu, mengajak umat Hindu di manapun berada menciptakan keharmonisan dalam kehidupan dan menolong orang lain," jelas Presiden Jokowi.
Sementara Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri yang hadir secara virtual mengatakan Hari Raya Nyepi merupakan moment baik untuk melakukan kontemplasi atau perenungan kehidupan. Selain itu, sejalan dengan ajaran Tri Hita Karana yang merupakan sebuah falsafah untuk menjaga keseimbangan alam raya dan isinya.
Megawati mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Nyepi dan Dharma Santi kepada umat Hindu. "Semoga Dharma Santi ini menjadi moment untuk memaknai falsafah tersebut dan mempererat persaudaraan," imbuh Ketua Umum DPP PDIP ini. Dalam kesempatan itu pula, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Ketua DPR RI Puan Maharani, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara virtual mengucapkan selamat kepada umat Hindu yang menggelar Dharma Santi.
Ketua Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Brigjen TNI Putra Widiastawa mengatakan Dharma Santi merupakan momentum silaturahmi sesama warga bangsa. Sebelum menggelar Dharma Santi, mereka telah menggelar rangkaian kegiatan Tawur Agung Kesanga, kegiatan intelektual berupa simakrama kebangsaan, kegiatan sosial berupa vaksin booster, donor darah dan santunan terhadap anak yatim piatu dari berbagai agama.
"Puncaknya hari ini (kemarin) Dharma Santi Nasional sebagai ajang silaturahmi umat Hindu dan antar umat lainnya. Ini merupakan implementasi dari nilai Tat Wam Asi. Semoga melalui kegiatan ini, bisa menjadi teladan dan pelopor untuk menuju Indonesia maju," papar Putra Widiastawa. Sementara Ketua Umum PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT) menyampaikan, kesuksesan seluruh rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi adalah atas kerjasama seluruh umat Hindu. “Kami sangat bahagia melihat semangat umat Hindu dalam menyukseskan seluruh rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi, khususnya Dharma Santi hari ini adalah bukti hasil kerja keras dan gotong royong kita semua," imbuh Wisnu Bawa Tenaya.
Wisnu Bawa Tenaya mengatakan, Dharma Santi Nasional yang mengangkat tema Aktualisasi Nilai Tat Wam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh sesuai dengan visi Presiden dan Wakil Presiden. “Umat Hindu meyakini, Tat Twam Asi adalah semangat yang tepat untuk menguatkan moderasi beragama menuju Indonesia Tangguh. Mari kita berseru Indonesia tetap bersatu. Kita doakan Indonesia bahagia dan tetap abadi," tegas Wisnu Bawa Tenaya.
Sekretaris Panitia Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Komang Koheri mengatakan ada sekitar 700 orang hadir secara langsung di acara tersebut. Anggota Komisi VIII DPR RI ini bersyukur, Dharma Santi berjalan sukses dan lancar. Terlebih sejumlah tokoh hadir secara langsung. Antara lain, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Plt Dirjen Bimas Hindu Komang Sri Marheni, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gusti Ayu Bintang Darmawati alias Bintang Puspayoga, Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana, Anggota Komisi III DPR RI Wayan Sudirta, Anggota Komisi VI Nyoman Parta, Anggota Komite I DPD RI Arya Wedakarna, Mantan Kadiv Hubungan Internasional Mabes Polri 2015-2017 Irjen Pol (Purn) Untung Yoga Ana dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyampaikan tema yang diangkat Panitia Dharma Santi, yaitu Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh sesuai dengan Pancasila dan situasi bangsa hari. "Ajaran Tat Twam Asi yang mengamanatkan cinta kasih kepada sesama, pada hakikatnya adalah ajaran filosofi tentang kemanusiaan," terang Bamsoet
Hal itu, lanjut Bamsoet, selaras dengan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Bamsoet pun, mengapresiasi serangkaian program perayaan Hari Suci Nyepi Saka 1944 yang telah dilaksanakan PHDI Pusat dan Daerah. "Saya ingin mengapresiasi kiprah PHDI pusat maupun daerah yang telah menyelenggarakan kegiatan sosial seperti bakti sosial," kata Ketua MPR yang asal Fraksi Golkar ini. Dalam Dharma Santi itu, umat Hindu yang hadir secara fisik dan virtual dihibur pula dengan nyanyian dari Tri Utami diiringi gitaris Band Gigi Dewa Budjana membawakan lagu Karma. *k22
Komentar