Wabup Suiasa Terima Audiensi Puskor Hindunesia Dekorda Badung
MANGUPURA, NusaBali
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menerima audiensi Puskor (Pusat Koordinasi) Hindunesia Dekorda Badung terkait dengan telah dilaksanakannya pelantikan dan pengukuhan Dekorda Badung Tahun 2022- 2027, Senin (11/4) di Puspem Badung.
Wabup Suiasa menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Puskor Hindunesia. Wabup Suiada turut didampingi Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, Sekdisbud I Made Widiada, Ketua Umum Puskor Hindunesia Ida Bagus K Susena dan seluruh jajaran Puskor Hindunesia.
Menurut Wabup Suiasa, dirinya bersedia menjadi Dewan Pembina dikarenakan programnya sudah sejalan dengan visi dan misi Pembangunan Nasional Semesta Berencana, poin pertama tentang adat budaya dan agama dan juga sudah menyosialisasikan kepada MDA, generasi muda paiketan yowana.
“Saya instruksikan kepada Kadis Kebudayaan untuk mencari waktu yang baik untuk Megendu Wirasa bersama MDA Madya, PHDI, WHDI, Pakis (paiketan istri-istri ), Paiketan Yowana Badung dan yang lainnya dengan tujuan untuk menguatkan kedalam untuk menghindari konflik di dalam dengan menyatukan tujuan,” kata Wabup Suiasa.
Wabup Suiasa juga menyampaikan selama ini setiap rahina Saraswati, Pemkab Badung juga sudah mengundang yowana untuk melaksanakan persembahyangan bersama, di samping juga melakukan Dharma Tula, Dharma Wacana dan yang lainnya.
Sementara itu Ketua Umum Puskor Hindunesia Ida Bagus K Susena, menyampaikan Puskor Hindunesia Dekorda ini adalah organisasi swadaya yang independen dan murni bergerak di bidang keumatan. Hingga saat ini, Puskor Hindunesia sudah ada di 27 Provinsi di Indonesia. Sedangkan di Bali sebagai barometernya sudah dikembangkan koordinator di seluruh wilayah provinsi, kabupaten/kota.
Belajar dari sejarah di Bali, Puskor Hindunesia Dekorda Badung bergerak fokus pada tiga hal. Pertama, Hindu merupakan bagian dari NKRI, sehingga juga berhak ada yang menyampaikan aspirasi dan hak-hak, baik secara nasional, secara kewilayahan dan secara daerah menjadi bagian dari pembangunan Indonesia ini. Kedua, difokuskan pada penguatan pada kepedulian sosial kemanusian. Ketiga, membangun keberdayaan baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya Hindu dan yang disebut sebagai sumberdaya Hindu antara lain tempat suci, ekonomi adat budaya dan tradisi.
“Untuk itu kami perlu dukungan dari pemerintah untuk fasilitas tempat yang ada di wilayah Badung. Seperti di Pura Lingga Bhuwana yang pernah kami usulkan untuk tempat acara Dharma Tula rutin, sehingga di Badung ini untuk sekaa teruna, anak-anak, mahasiswa yang ingin banyak mengetahui bagaimana aktivitas keumatan bisa kita lakukan secara rutin,” kata Susena.
“Ini sangat penting, bahwa tempat suci umat Hindu itu bukan hanya untuk memuja saja. Tetapi kita perluas lagi penguatan sumberdaya, baik itu pencerahan, penguatan mental, maupun bakti dan lain sebagainya. Ini yang kita akan buat sebagai program kerja dan kami harapkan Bapak Bupati Badung, Wakil Bupati Badung bisa ikut terlibat sebagai pelindung, sebagai dewan pembina di struktur Puskor,” harapnya. *ind
Komentar