Dinsos Buleleng Siapkan PMI Turki Bantuan
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng tengah mendata 11 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang sempat terkatung-katung di Turki.
Seperti diketahui, 11 PMI tersebut diduga menjadi korban penipuan agen penyalur tenaga kerja. Mereka sudah dipulangkan oleh pemerintah pusat dan tiba di Buleleng, Minggu (10/4) lalu.
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra, dikonfirmasi Rabu (13/4), mengatakan kesebelas pekerja migran tersebut merupakan warga Buleleng. Dalam waktu dekat mereka akan diundang ke Kantor Dinas Sosial Buleleng. Undangan ini untuk pendataan, apa saja yang menjadi kebutuhan mereka.
Para PMI itu yakni I Ketut Susena Adi Putra, Kadek Surya Hadi Kusuma, dan Putu Sutama Rudi Astra dari Desa Tamblang, Kubutambahan. Berikutnya, Komang Adi Saputra dari Desa Galungan, Sawan, I Gede Ari Sukriawan dari Desa Bengkala, Kubutambahan, Kadek Ayu Trisna Dewi dari Desa Tajun, Kubutambahan. Ni Kadek Anggarningsih dari Desa Sembiran, Tejakula, I Kadek Ona Sugiartawan dari Desa Pemuteran Gerokgak, Putu Septiana Sri Werdana dan Komang Yudi Arnawa Putra dari Desa Sambangan, Sukasada, serta terakhir Ni Luh Widi Astiti dari Kelurahan Banyuning, Buleleng.
Menurut Kariaman, Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah merancang bantuan yang akan diberikan seperti sembako hingga modal usaha bila para PMI ingin menjalani bisnis usaha. Selain itu, para PMI ini akan diberikan pelatihan keterampilan di Balai Rehabilitasi milik Kemensos RI di Tabanan. Pelatihan ini akan disesuaikan dengan minat dan bakat para PMI tersebut. "Kalau misalnya mereka ingin menjadi barista, atau yang lainya akan diberikan pelatihan. Kalau ingin jadi PMI lagi, akan dibantu dicarikan agen yang resmi. Kalau mereka ingin membuka usaha akan diberikan modal, namun ini sifatnya ada batasnya," kata Kariaman.
Kata Kariaman, para PMI ini akan diasesmen terlebih dahulu di kantor Dinas Sosial Buleleng sebelum diberikan bantuan. Asesmen dilakukan setelah para PMI selesai menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polda Bali. "Kami masih mendata terkait apa saja yang menjadi kebutuhan mereka saat ini," jelasnya.
Kariaman berharap, upaya bantuan itu dapat meringankan beban PMI asal Buleleng yang sempat terlunta-lunta di Turki ini. Selain itu, dengan pemberian pelatihan maupun modal usaha bisa memberikan dorongan untuk mereka kembali bekerja. "Paling tidak untuk masalah ekonomi mereka bisa dibantu untuk diringankan dahulu," tandasnya. *mz
1
Komentar