Ulangi Kesalahan, Barca Pun Tersingkir
BARCELONA, NusaBali
Kejutan terjadi pada leg kedua perempatfinal Liga Europa, saat Barcelona dipecundangi Eintracht Frankfurt 2-3, di Camp Nou, Jumat (15/4) dinihari WITA.
Semula di atas kertas, Barcelona seharusnya lebih unggul dari Frankfurt. Mereka punya banyak pemain berkualitas dan ternama serta sedang merasakan masa-masa kebangkitannya.
Kejutan terjadi pada menit keempat, saat Barcelona kebobolan karena aksi Filip Kostic. Lalu pada menit ke-36, gawang Marc-Andre ter Stegen kembali dijebol pemain Frankfurt lainnya, Rafael Santos Borre.
Aroma tersingkirknya Barcelona tercium kian pekat saat Kostic mencetak gol ketiga Frankfurt pada menit ke-67. Barcelona sempat mengejar lewat Sergio Busquets dan Memphis Depay pada injury time, tapi semuanya sudah terlambat.
Laga dua leg kedua tim tersebut pun berakhir agregat 3-4, dan Barcelona kalah, setelah di markas Frankfurt pekan lalu, kedua tim bermain imbang 1-1. Kekalahan Barcelona sungguh di luar dugaan publik. Los Cules sedang dalam rentetan positif khususnya di pentas domestik dengan catatan tujuh kemenangan beruntun.
"Kami mencoba, tapi masalahnya ada pada permainan. Kami memiliki penguasaan bola, tapi tidak tahu cara untuk memanfaatkannya. Ini kesalahan kami, pada malam yang menentukan," kata pelatih Xavi Hernandez, kepada Mundo Deportivo.
Menurut Xavi, timnya melakukan banyak kesalahan, gol kedua berasal dari kehilangan bola, penalti juga kesalahan, gol ketiga tekanan pada garis, lalu lawan berbalik dan pindah ke sisi lain.
Sebenarnya, Xavi sudah belajar dari leg pertama dan yakin mampu mengatasi perlawanan Frankfurt. Dia telah menyampaikan instruksi kepada para pemainnya yang sayang tidak dilakukan sepanjang pertandingan.
"Ada tiga konsep [yang harus diperbaiki] agar terhindar dari kesalahan di leg pertama, intensitas, meminimalisir kehilangan bola dan tahu cara menghentikan serangan balik, dan kami gagal meraihnya," kata Xavi Xavi pun meminta semua pihak untuk tidak kehilangan kepercayaan atas apa yang sedang timnya lakukan. Sebab kekalahan itu membuat Barca menutup musim 2021/2022 terancam tanpa trofi. Hanya La Liga yang menyajikan harapan, tapi terasa semu karena adanya jarak dengan Real Madrid di puncak klasemen.
Kekalahan Barca disusul berita buruk terkait cedera otot parah salah satu pemain penting, Pedri (19). Hasil prognosa pertama Pedri diketahui tidak positif. Mundo Deportivo sampai mengklaim kalau musim 2021/22 berakhir untuk sang wonderkid, karena butuh waktu 6-8 pekan untuk pemulihan.*
Komentar