Prajuru dan Perwakilan Krama Adat Bugbug Sepakat Redam Ketegangan
Wabup Artha Dipa mengingatkan perwakilan krama, pararem yang diterbitkan sebagai acuan ngadegang Kelian Desa Adat Bugbug.
AMLAPURA, NusaBali
Wakil Bupati Karangasen, I Wayan Artha Dipa, memediasi pertemuan prajuru Desa Adat Bugbug dengan perwakilan krama Desa Adat Bugbug di aula Kantor Bupati Karangasem, Jalan Ngurah Rai, Sabtu (16/4). Dalam pertemuan itu, prajuru dan perwakilan krama Desa Adat Bugbug sepakat menghentikan ketegangan yang dipicu beda pendapat terkait pararem ngadegang Kelian Desa Adat Bugbug. Prajuru dan perwakilan krama Desa Adat Bugbug menandatangani 7 butir kesepakatan.
Pertemuan di aula Kantor Bupati Karangasem dihadiri Kapolres AKBP Ricko AA Taruna, Ketua DPRD I Wayan Suastika, Dandim Letkol Inf Sutikno, Plt Bendesa Madya MDA Karangasem I Putu Arianta, dan Kasi Pidsus Kejari Karangasem I Dewa Gede Semara Putra. Prajuru Desa Adat Bugbug dihadiri Kelian I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, Penyarikan I Wayan Merta, I Nyoman Putu Astawa, I Gede Ngurah, I Nengah Yasa Adi Susanto, dai I Nengah Sirnu. Dari perwakilan krama yakni I Putu Harta, I Komang Ari Sumartawan, I Nengah Suwendra, dan I Gede Ardana. Awalnya, juru bicara perwakilan krama I Komang Ari Sumartawan ngotot agar pararem Desa Adat Bugbug dibatalkan.
Sebelumnya perwakilan krama Desa Adat Bugbug mendatangi DPRD Bali, Kamis (24/3). Mereka mempertanyakan keabsahan keberadaan prajuru Desa Adat Bugbug. Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa terus mengingatkan perwakilan krama, pararem yang diterbitkan sebagai acuan ngadegang Kelian Desa Adat Bugbug. Pararem telah ditandatangani Kelian Desa Adat Bugbug I Wayan Mas Suyasa. “Pararem itulah sebagai dasar digunakan panitia ngadegang Kelian Desa Adat Bugbug. Kelian terpilih lalu majaya-jaya dan diusulkan sehingga keluar SK pengakuan dan pengukuhan dari MDA Provinsi Bali. Secara hukum prajuru sudah kuat,” ungkap Wayan Artha Dipa. *k16
Pertemuan di aula Kantor Bupati Karangasem dihadiri Kapolres AKBP Ricko AA Taruna, Ketua DPRD I Wayan Suastika, Dandim Letkol Inf Sutikno, Plt Bendesa Madya MDA Karangasem I Putu Arianta, dan Kasi Pidsus Kejari Karangasem I Dewa Gede Semara Putra. Prajuru Desa Adat Bugbug dihadiri Kelian I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, Penyarikan I Wayan Merta, I Nyoman Putu Astawa, I Gede Ngurah, I Nengah Yasa Adi Susanto, dai I Nengah Sirnu. Dari perwakilan krama yakni I Putu Harta, I Komang Ari Sumartawan, I Nengah Suwendra, dan I Gede Ardana. Awalnya, juru bicara perwakilan krama I Komang Ari Sumartawan ngotot agar pararem Desa Adat Bugbug dibatalkan.
Sebelumnya perwakilan krama Desa Adat Bugbug mendatangi DPRD Bali, Kamis (24/3). Mereka mempertanyakan keabsahan keberadaan prajuru Desa Adat Bugbug. Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa terus mengingatkan perwakilan krama, pararem yang diterbitkan sebagai acuan ngadegang Kelian Desa Adat Bugbug. Pararem telah ditandatangani Kelian Desa Adat Bugbug I Wayan Mas Suyasa. “Pararem itulah sebagai dasar digunakan panitia ngadegang Kelian Desa Adat Bugbug. Kelian terpilih lalu majaya-jaya dan diusulkan sehingga keluar SK pengakuan dan pengukuhan dari MDA Provinsi Bali. Secara hukum prajuru sudah kuat,” ungkap Wayan Artha Dipa. *k16
Komentar