Ngenteg Linggih di Desa Adat Bungaya, Mendem 98 Pancadatu

Karya Ngenteg Linggih dan Nubung Daging di Desa Adat Bungaya dipuput enam sulinggih. Upacara ini ditandai dengan mendem 98 paket pancadatu. Tiap paket pancadatu berisi lima unsur logam yakni emas, mirah, perunggu, besi, dan baja.    

Keenam sulinggih yang muput karya Ngenteg Linggih lan Nubung Daging di Desa Adat Bungaya yakni Ida Pedanda Gede Peling, Ida Pedanda Gede Made Tamu, Ida Pedanda Gede Darma Putra Manuaba, Ida Pedanda Gede Sidemen, Ida Pedanda Istri Karang, dan Ida Pedanda Sekaton. Karya ini juga dihadiri Ida Dalem Semara Putra dari Puri Agung Klungkung.

Sebanyak 98 paket pancadatu yang dipendem masing-masing sebanyak 38 pancadatu di Pura Puseh, 21 pancadatu di Pura Pasuwikan, 17 pancadatu di Pura Maspahit, dan 22 pancadatu di Pura Bale Agung. Sebelum dipendem, semua kemasan pancadatu diupacarai agar kesakralan dan kesucian pura semakin terjaga. Ida Pedanda Gede Darma Putra Manuaba dari Geria Panggen, Banjar Triwangsa, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem menjelaskan, unsur utama karya Ngenteg Linggih lan Nubung Daging yakni mendem pedagingan berupa pancadatu.

Menurut Ida Pedanda Gede Darma Putra Manuaba, idealnya menggelar karya Ngenteg Linggih lan Nubung Daging setiap 10 tahun hingga 15 tahun sekali. Setiap melaksanakan karya, kembali mendem pedagingan. Prawartaka Karya, I Made Rimpi mengatakan, setelah puncak Karya Ngenteg Linggih lan Nubung Daging, tinggal menggelar upacara nganyarin. “Krama 15 banjar adat dari dua desa dinas yakni Desa Bungaya dan Desa Bungaya Kangin melaksanakan upacara nganyarin secara bergilir,” jelas Made Rimpi.

Sebelumnya telah menggelar Karya Caru Balik Sumpah di Pura Bale Agung, Banjar Desa, Desa Adat Bungaya, Kecamatan Karangasem, Wraspati Umanis Sinta, Kamis (31/3) lalu. Karya Ngenteg Linggih lan Nubung Daging di Desa Adat Bungaya dipimpin lima manggala dikoordinasikan De Kubayan Wayan dengan anggota De Kubayan Nyoman, De Manten Shanti, De Salah Sutama, dan De Manten Repot. *k16