Sidak Takjil, Loka POM Sorot Higienitas dan Sanitasi
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 21 sampel takjil para pedagang musiman di Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dinyatakan sama sekali tidak mengandung bahan berbahaya.
Namun Tim Pengawas Pangan terdiri dari Dinas Dagperinkop UKM, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Kesehatan dan Ketua Tim Penggerak PKK.mengingatkan soal higienitas dan sanitasi.
Uji kandungan berbahaya takjil pada Senin (18/4), dilakukan oleh Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Buleleng. Adapun parameter uji dalam pengawasan adalah empat bahan berbahaya, yakni, boraks, formalin, rhodamin b dan metanil yellow. “Dari empat parameter yang kami uji semuanya negatif. Pedagang sudah tertib menggunakan bahan makanan yang aman bagi kesehatan. Mereka sudah paham betul karena pembinaan terus kami lakukan secara berkala,” terang Kepala Loka POM Buleleng I Made Ery Bahari Hantana.
Namun yang masih perlu diperhatikan pedagang menurutnya soal higienitas dan sanitasi. Masih ada pedagang yang ditemukan memakai tangan langsung untuk mengambil makanan. Termasuk penggunaan masker yang kurang tepat.
“Higenis atau tidak itu memang harus diuji laboratorium, tetapi dari pemantauan kami satu dua masih ada penjual yang masih pakai tangan mengambil makanan. Seharusnya pakai jepit atau selop tangan, kami sudah ingatkan kembali tadi,” ungkap dia.
Selain itu hal lain yang menjadi sorotan, penggunaan kantong plastik membungkus makanan panas atau yang mengandung lemak dan minyak. Makanan panas yang dimasukkan langsung ke dalam kantong plastik, menurut Ery Bahari dapat memicu kontaminasi makanan dari zat berbahaya yang terkandung dalam plastik. “Kami sarankan pedagang menghindari membungkus makanan panas dengan plastik. Seperti gorengan yang baru diangkat harus dipindah dulu di atas alas daun atau kertas minyak untuk menghindari kontak langsung dengan unsur yang ada di kantong plastik,” kata Ery Bahari. *k23
1
Komentar