Distan Antisipasi Gabah Dijual ke Luar Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar mulai mengantisipasi gabah hasil pertanian diolah di luar Denpasar.
Sebab, jika diolah di luar Denpasar nantinya hasil olahan kembali lagi masuk Denpasar. Padahal, gabah bisa diolah sendiri di dalam wilayah kota. Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bayu Brahmasta mengharapkan agar petani di Denpasar mengolah gabahnya sendiri. “Di hilir kami kembangkan dan kami inginkan agar padi hasil produksi di Denpasar tidak ke luar daerah, diolah di luar malah balik ke Denpasar, kami tidak ingin seperti itu,” ucapnya, Rabu (20/4).
Untuk itu, Distan memberikan bantuan mesin penggilingan gabah mini. Hal ini dikarenakan di Denpasar terkendala tempat penggilingan padi. Padahal dengan melakukan pengolahan sendiri nilai jual hasil panennya bisa lebih tinggi.
“Kami bantu alat selep mini, agar petani bisa mengolah hasil panennya sendiri. Kalau mereka jual gabah ke luar otomatis harganya lebih rendah, kalau bisa mengolah sendiri harganya akan jauh lebih tinggi. Selain itu, kita di Denpasar juga akan punya cadangan beras,” ungkap Bayu Brahmasta.
Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, pihaknya juga memberikan beberapa bantuan, di antaranya berupa pupuk dan benih padi serta bibit bawang merah. Sementara itu, untuk benih padi tahun 2022 ini, Distan memberikan bantuan untuk 500 hektare.
“Untuk pupuk jenis NPK dan organik tahun 2022 ini kami berikan bantuan 75,5 ton. Kami juga melakukan perluasan pengembangan bawang merah dengan luas 4 hektare, sebelumnya sudah 10 hektare, serta perluasan komoditas hortikultura sayur-sayuran seluas 17 hektare,” kata mantan Kadis Perikanan Kota Denpasar ini.
Menurutnya untuk pengembangan bawang merah ini dilaksanakan saat musim kemarau. Di 2022 ini, Distan juga mengembangkan pada organik. “Kami coba di dua kecamatan dulu, dengan satu petak luasnya 25 are. Nanti sambil jalan kami lihat apakah hasilnya bagus. Karena ini kan sesuai dengan aturan dari pemprov juga untuk mengembangkan pertanian organik,” kata Bayu Brahmasta. *mis
1
Komentar