MU di Titik Terendah Sepanjang Masa
MU menyerah agregat 0-9 dari Liverpool musim ini. Kini MU mengulangi catatan buruk 129 tahun silam. Saat itu, MU kalah agregat 0-11 dari Sunderland di Liga Inggris musim 1892/1893.
LIVERPOOL, NusaBali
Manajer Manchester United (MU) Ralf Rangnick kehabisan kata-kata setelah tim asuhannya babak belur dan kalah 0-4 dari Liverpool pada lanjutan Liga Primer Inggris, di Stadion Anfiled, Rabu (20/4) dinihari WITA. Garry Neville pun menilai, MU berada di titip terendah sepanjang masa.
"Tidak ada satu pun penggemar Manchester United yang berharap mendapatkan apa pun malam ini," ujar mantan kapten MU, Gary Neville, dilansir bola.com.
Menurutnya, hal itu sudah diprediksi. Namun Neville tak dapat menjelaskan, bagaimana hal itu berubah dari menjanjikan pada akhir musim lalu saat MU di urutan kedua, lalu di tempat saat ini dan itu titik terendah sepanjang masa.
Sedangkan Rangnick menyebut kekalahan MU tersebut sangat memalukan dan mengecewakan. Dia menilai skuad MU saat ini hanya di level yang sama dengan Liverpool pada era musim pertama Klopp di Anfield, yaitu 2015/2016.
MU kini tertinggal enam tahun di belakang Liverpool. Rangnick menilai MU harus berbenah habis-habisan. Ya, MU harus total merombak ulang tim dan setidaknya butuh 10 pemain berkualitas.
Pada laga itu, MU sebenarnya mengincar kemenangan untuk menyamai poin Tottenham Hotspur di peringkat keempat Liga Inggris. Namun, Liverpool benar-benar membuat MU merana sejak awal.
Luiz Diaz dan Mohamed Salah mengawali pesta gol Liverpool di babak pertama. Setelah jeda, giliran Sadio Mane mencatatkan namanya di papan skor, kemudian ditambah dengan gol kedua Salah. The Reds mendominasi laga sejak awal sampai akhir. MU mencatat 28 persen penguasaan bola, dan Liverpool 72 persen.
Selain itu, MU hanya memperoleh satu peluang bagus dari dua kesempatan. Di sisi lain, Liverpool melepaskan 14 tembakan yang lima di antaranya mengarah ke gawang.
Hasil minor itu membuat MU tetap di peringkat keenam klasemen sementara Premier League dengan nilai 54. MU tertinggal 22 poin dari Liverpool yang naik ke posisi teratas.
Torehan itu juga membuat MU menelan kekalahan agregat terbesar di Liga Primer Inggris. MU kalah agregat 0-9 dari Liverpool musim ini. Sebelumnya, MU takluk 0-5 dari The Reds pada laga pekan ke-9 di Old Trafford, 24 Oktober 2021.
Hasil minor itu membuat MU mengulangi catatan buruk 129 tahun silam. Saat itu, MU menelan kekalahan agregat 0-11 dari Sunderland di Liga Inggris musim 1892/1893.
Sementara pelatih Liverpool Jurgen Klopp menyebutkan timnya menampilkan permainan tingkat tinggi. Klopp menilai penampilan penting dari anak asuhnya dan mengawali serta mengakhiri laga dengan sangat baik. Klopp lalu menjelaskan lebih baiknya Liverpool pada laga terlihat dari terus dijalankan konsentrasi sepanjang pertandingan. *
"Tidak ada satu pun penggemar Manchester United yang berharap mendapatkan apa pun malam ini," ujar mantan kapten MU, Gary Neville, dilansir bola.com.
Menurutnya, hal itu sudah diprediksi. Namun Neville tak dapat menjelaskan, bagaimana hal itu berubah dari menjanjikan pada akhir musim lalu saat MU di urutan kedua, lalu di tempat saat ini dan itu titik terendah sepanjang masa.
Sedangkan Rangnick menyebut kekalahan MU tersebut sangat memalukan dan mengecewakan. Dia menilai skuad MU saat ini hanya di level yang sama dengan Liverpool pada era musim pertama Klopp di Anfield, yaitu 2015/2016.
MU kini tertinggal enam tahun di belakang Liverpool. Rangnick menilai MU harus berbenah habis-habisan. Ya, MU harus total merombak ulang tim dan setidaknya butuh 10 pemain berkualitas.
Pada laga itu, MU sebenarnya mengincar kemenangan untuk menyamai poin Tottenham Hotspur di peringkat keempat Liga Inggris. Namun, Liverpool benar-benar membuat MU merana sejak awal.
Luiz Diaz dan Mohamed Salah mengawali pesta gol Liverpool di babak pertama. Setelah jeda, giliran Sadio Mane mencatatkan namanya di papan skor, kemudian ditambah dengan gol kedua Salah. The Reds mendominasi laga sejak awal sampai akhir. MU mencatat 28 persen penguasaan bola, dan Liverpool 72 persen.
Selain itu, MU hanya memperoleh satu peluang bagus dari dua kesempatan. Di sisi lain, Liverpool melepaskan 14 tembakan yang lima di antaranya mengarah ke gawang.
Hasil minor itu membuat MU tetap di peringkat keenam klasemen sementara Premier League dengan nilai 54. MU tertinggal 22 poin dari Liverpool yang naik ke posisi teratas.
Torehan itu juga membuat MU menelan kekalahan agregat terbesar di Liga Primer Inggris. MU kalah agregat 0-9 dari Liverpool musim ini. Sebelumnya, MU takluk 0-5 dari The Reds pada laga pekan ke-9 di Old Trafford, 24 Oktober 2021.
Hasil minor itu membuat MU mengulangi catatan buruk 129 tahun silam. Saat itu, MU menelan kekalahan agregat 0-11 dari Sunderland di Liga Inggris musim 1892/1893.
Sementara pelatih Liverpool Jurgen Klopp menyebutkan timnya menampilkan permainan tingkat tinggi. Klopp menilai penampilan penting dari anak asuhnya dan mengawali serta mengakhiri laga dengan sangat baik. Klopp lalu menjelaskan lebih baiknya Liverpool pada laga terlihat dari terus dijalankan konsentrasi sepanjang pertandingan. *
Komentar