Menggepeng karena Dagangan Tidak Laku
Dinas Sosial Pulangkan 23 Gepeng ke Tianyar Barat
AMLAPURA, NusaBali
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) Karangasem memulangkan 23 gepeng ke kampung halamannya di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, Jumat (22/4).
Para gepeng ini sudah mendapatkan pembinaan, ketrampilan selama menghuni rumah singgah Desaku Menanti di Banjar Muntigunung Kaja, Desa Tianyar Barat. Namun mereka kembali menggepeng karena dagangan yang mereka rintis tidak laku.
Salah seorang gepeng, Ni Ketut Sani, mengaku kembali menggepeng karena usaha kecil-kecilan yang dirintis mengalami kegagalan. Setelah mendapat pelatihan di rumah singgah Desaku Menanti, Ketut Sani berjualan jajan donut dan bolu dengan cara menitipkan di warung-warung. Namun donut dan bolu buatannya tidak laku sehingga rusak. Mengalami kerugian, ibu empat anak ini memutuskan berhenti tinggal di rumah singgah Desaku Menanti dan kembali jadi gepeng di sekitar Objek Wisata Kuta, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Ketut Sani menggepang bersama empat anaknya, salah satunya masih balita. “Sehari menggepeng bisa dapat Rp 70.000,” ucap Ketut Sani.
Gepeng lainnya, Ni Komang Ayu mengaku dapat Rp 30.000 per hari dari menggepeng. Sementara Ni Nyoman Rindu dari Banjar Pedahan, Desa Kubu, mengaku baru tiga hari menggepeng di wilayah Objek Wisata Kuta. “Sehari dapat hasil Rp 20.000, kalau tinggal di rumah tidak ada pekerjaan, terpaksa menggepeng,” ungkapnya. Dinas Sosial PPAPPKB Karangasem memulangkan 23 gepeng, masing-masing 9 ibu-ibu dan 14 anak-anak. Gepeng itu diantar salah satu staf Dinas Sosial Badung I Komang Suryanta.
“Kami menjaring gepeng karena meresahkan masyarakat,” ungkap Komang Suryanta. Penyuluh Dinas Sosial PPPAPPKB Karangasem, I Made Sumeka Regen mengungkapkan, para gepeng dititipkan di Kantor Camat Kubu. Petugas di Kecamatan Kubu agar meneruskan ke kampungnya masing-masing. *k16
Komentar