Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM dan Minyak Goreng
SINGARAJA, NusaBali
Aliansi Mahasiswa Bali Utara Bersuara (AMBARA) yang terdiri dari sejumlah organisasi kemahasiswaan di Buleleng mencari dukungan DPRD Buleleng, untuk menyampaikan aspirasi.
Mereka menuntut pemerintah yang telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak goreng. Kedatangan mereka ke gedung dewan diterima langsung Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna di ruang rapat gabungan komisi, Jumat (22/4) sore.
Koordinator aksi Miftahul Anam mengatakan aspirasi yang disampaikan melihat ketidakadilan pemerintah dalam mengambil kebijakan. Kenaikan BBM dan minyak goreng membuat masyarakat kalangan bawah menderita. Termasuk mahasiswa yang merantau ke luar daerah.
“Termasuk kami mahasiswa yang merantau jauh dari orangtua merasakan dampak kenaikan ini. Kami harus ngirit-ngirit minyak saat masak,” kata Miftahul.
AMBARA pun mengeluarkan pernyataan sikap. Mereka menuntut tiga poin kepada pemerintah. Pertama, menuntut pemerintah mengatasi persoalan kenaikan BBM dan menjamin ketersediaan BBM bersubsidi bagi nelayan. Kedua mengembalikan kebijakan Harga Eceran tertinggi (HET) minyak goreng sesuai dengan Permendag Nomor 6 Tahun 2022 serta menghukum seadil-adilnya pihak tersangka mafia minyak goreng. Kemudian ketiga menuntut pemerintah untuk melibatkan UMKM dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dalam rangka pemulihan ekonomi Bali.
Sementara itu Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengapresiasi mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya sebagai kepedulian terhadap kehidupan sosial masyarakat. Terkait dengan permasalahan kelangkaan BBM untuk para nelayan, DPRD Kabupaten Buleleng akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mempermudah mekanisme pembelian BBM kepada para nelayan.
“Yang menarik dari tuntutan mereka menginginkan pelibatan UMKM di KTT G20, artinya mereka sebagai mahasiswa sudah sangat peka. Tentu kami akan fasilitasi untuk disampaikan ke pemerintah daerah agar bisa memaksimalkan UMKM yang ada di Bali bisa dilibatkan dan dipromosikan dalam perhelatan G-20,” kata Supriatna. *k23
Komentar