Tukad Beji Guwang Digelontor Eco Enzyme
GIANYAR, NusaBali.com - Bertepatan dengan Hari Bumi, Jumat (22/4/2022), pembukaan Guwang Village Festival (GVF) ditandai dengan penuangan cairan eco enzyme di Tukad Beji Guwang, Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra bersama Anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta dan puluhan komunitas pecinta lingkungan bersemangat melaksanakan prosesi di di Taman Wisata Hidden Canyon.
"Rawat alam, maka alam akan merawat kita denga sendirinya. Eco enzyme ini cairan multifungsi, memiliki banyak manfaat, cara buat mudah, bahan dasar banyak, fungsinya dahsyat, memurnikan air, nambah kualitas ozon di udara, oksigen baik," ungkap DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta usai penuangan.
Sementara itu, Bupati Mahayastra mengaku kagum melihat anggota komunitas ketog semprong datang berkumpul untuk tujuan yang mulia, memurnikan aliran sungai. "Ini luar biasa, komunitas berkumpul secara sukarela tanpa mobilisasi dan iming-iming uang transport," ungkapnya.
Politisi asal Payangan ini juga bangga melihat keterlibatan masyarakat Guwang lintas generasi. "Anak, remaja, lansia antusias. Saya yakin gerakan ini tidak akan sia-sia, karena apa yang kita lakukan adalah investasi untuk generasi kita. Nanti kita akan gelar di Batur," jelas Mahayastra.
Dalam kesempatan tersebut, Mahayastra mengajak pengunjung GVF dan komunitas yang hadir untuk merawat bumi. Sederhana saja dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga sampah plastik, mengembalikan udara dengan ECO enzym.
"Kalau sekarang ada orang berani buang sampah sembarangan di sungai, parit, tidak perlu Pol PP yang turun tangan. Yang dihadapi adalah masyarakat, netizen. Sebentar saja upload bisa langsung viral," ungkapnya.
Maka itu, Mahayastra mengajak momentum Hari Bumi ini mari berinvestasi untuk bumi. "Karena benar, tidak ada bumi yang kedua. Belum tentu ada. Sehingga kita harus rawat, 175 negara memperingati. Sudah menjadi tradisi perayaan," jelasnya.
Terkait GVF, Mahayastra mengingatkan agar panitia jangan terlalu bernafsu. "Guwang lengkap, pura bagus, potensi alam bagus, SDM bagus. Semua ada di Guwang, tinggal mau diapakan. Tapi jangan terlalu bernafsu," ujarnya.
Meski animo masyarakat cukup tinggi berkunjung ke GVF, Mahayastra mengingatkan panitia tetap melakukan kajian penyelenggaraan yang dirancang setahun sekali tersebut.
"Lebih baik dikaji lagi, buat 2 atau 3 tahun sekali. Jangan diperas, seni itu tidak boleh diperas. Jangan dipaksa orang mencipta setahun sekali. Seperti di pemerintahan, bagaimana Disbud cari tema HUT Kota saja sulit, jadi kita bicarakan diskusikan," kata Mahayastra. *nvi
1
Komentar