Koster Apresiasi Lomba Utsawa Widyatarka Susastra Bali
DENPASAR, NusaBali - Gubernur Bali Wayan Koster memberikan apresiasi atas pelaksanaan Utsawa Widyatarka (Cerdas Cermat) Susastra Bali yang diselenggarakan DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali sejak 2 April sampai 23 Mei 2022 nanti.
Koster diagendakan hadir langsung di final Utsawa Widyatarka Susastra Bali pada 1 Juni 2022 mendatang.
“Utsawa widyatarka ini mendapatkan dukungan dan apresiasi dari Pak Gubernur Bali Wayan Koster, sebagai upaya kita membumikan Bahasa Bali,” ujar Koordinator Lomba Utsawa Widyatarka Susastra Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana alias Gung Adhi, di sela-sela babak penyisihan Utsawa Widyatarka Susastra Bali tingkat SD, SMP, SMA/SMK, di Aula DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (23/4) siang.
Gung Adhi menyampaikan lomba yang digelar untuk peringatan HUT ke–49 PDIP ini harus terus digelorakan semangatnya. “Karena ini salah satu upaya meningkatkan pengetahuan anak-anak soal aksara Bali. Dan menumbuhkan rasa membela Bahasa Bali sebagai jiwa kebudayaan Bali,” tegas Ketua Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP ini.
Anggota Dewan Juri Utsawa Widyatarka Susastra Bali Dr Drs Nyoman Suwija MHum, menyatakan bahwa perhatian Pemerintah Provinsi Bali sudah sangat bagus terhadap keberadaan budaya, bahasa, dan sastra Bali.
Saat kepemimpinan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra tahun 1978 ada dicetuskan Pesta Kesenian Bali, sehingga seni dan budaya Bali terkawal dan lestari.
Kemudian, saat kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, ketika terjadi gonjang-ganjing kurikulum bahasa Bali, Gubernur Pastika menerbitkan Pergub Nomor 20 Tahun 2013 yang memastikan supaya Bahasa Bali tetap sebagai muatan lokal, yang wajib masuk kurikulum SD, SMP, SMA/SMK. “Karena Pergub Bali Nomor 20 Tahun 2013 ini juga sertifikasi para guru Bahasa Bali jadi aman,” ujar Suwija.
“Demikian juga, ketika saat itu Bahasa Bali dimasukkan dalam sub mata pelajaran seni dan budaya, bisa dikembalikan sebagai mata pelajaran pendidikan Bahasa Bali,” tegas Suwija.
Kemudian, lanjut Suwija, di era Gubernur Bali Wayan Koster, Bahasa Bali benar-benar dikuatkan, dibumikan, dan dijaga kelestariannya. “Pak Koster sangat teliti dan perhatian. Buktinya, Pak Koster menerbitkan Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Gubernur Koster juga menerbitkan Pergub 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali,” ucap Suwija.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Lomba Cerdas Cermat Susastra Bali yang digelar dalam rangkaian HUT ke-49 PDIP ini, diikuti peserta dari kabupaten/kota. Masing-masing DPC PDIP Kabupaten/Kota diwajibkan mengirimkan tim cerdas cermat dengan kekuatan 3 orang dalam satu tim pada setiap jenjang.
Kegiatan lomba melibatkan penodya (pengamat), dewan juri, dan pakar seperti Prof Dr Nyoman Suarka, Dr Drs Nyoman Suwija, Dr I Wayan Sugita, dan Tjokorda Wisnu Wardhana.
Kata Gung Adhi, kegiatan ini membuktikan PDIP serius membangun dan membumikan kearifan lokal, Bahasa Bali dalam tantangan zaman dan era globalisasi.
Politisi asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, ini mengharapkan ke depan anak-anak melestarikan Bahasa Bali sebagai kearifan lokal Bali, bahasa Bali sebagai jati diri orang Bali. 7 nat
Komentar