Percobaan Penculikan Anak Terjadi Lagi di Buleleng
Kali Ini Korbannya Siswi SD di Sepang Kelod, Busungbiu
SINGARAJA, NusaBali
Aksi dugaan percobaan penculikan anak kembali menghebohkan publik di Buleleng. Kali ini, seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Buleleng berinisial A, 11, diduga nyaris jadi korban penculikan.
Pelaku yang berjumlah tiga orang diduga sempat berusaha menangkap korban. Namun korban melakukan perlawanan hingga berhasil melarikan diri. Kejadian ini masih diselidiki pihak kepolisian.
Perbekel Desa Sepang Kelod, Ketut Ngurah menyampaikan peristiwa itu terjadi pada, Rabu (20/4) lalu sekitar pukul 12.30 Wita, saat jam pulang sekolah. Korban yang bersekolah di SDN 2 Sepang Kelod saat itu sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Banjar Dinas Gunung Sari, Desa Sepang Kelod, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari sekolah. Di tengah jalan, dia tiba-tiba dipepet tiga orang pria misterius.
"Keterangan dia (korban) saat perjalanan pulang sekolah, sekitar 150 meter, di jalan setapak didatangi tiga orang dengan dua sepeda motor. Satu orang membawa motor sendiri dan dua orang lagi boncengan. Salah satunya dikenali membawa sepeda motor Yamaha Jupiter Z berwarna biru," ujar Perbekel Ngurah saat dikonfirmasi, Minggu (24/4).
Kata Ngurah, korban mengaku sempat hendak ditangkap oleh dua orang pelaku yang berusaha mencengkram tangan korban. Refleks korban pun melakukan perlawanan dan meronta, kemudian melarikan diri. Korban berlari sejauh sekitar 50 meter dan berteriak meminta pertolongan. "Kebetulan di sana ada rumah, dia (korban) masuk dan minta tolong kepada pemilik rumah," ujarnya.
Saat pemilik rumah keluar dan mengecek, tiga orang pria yang diduga melakukan percobaan penculikan sudah tidak didapati di lokasi. Ketiga pelaku tersebut diduga langsung melarikan diri saat aksinya gagal. "Saat kejadian, memang tidak ada orang di lokasi. Jarak dengan rumah terdekat juga agak jauh. Selain itu, juga masuk gang kecil," ungkap Ketut Ngurah.
Dia mengungkapkan, kejadian ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Aparat Polsek Busungbiu juga sudah melakukan konfirmasi terkait kejadian dugaan percobaan penculikan ke korban dan orangtuanya. Polisi juga terjun ke lokasi dan melakukan olah TKP.
Pasca kejadian itu, pihaknya memaksimalkan upaya pengamanan dengan mengerahkan anggota Linmas untuk berjaga di setiap persimpangan dan sekolah. "Kami juga meminta masyarakat agar menjemput anaknya setiap sepulang sekolah. Orangtua siswa kami imbau jangan terlalu resah namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kejadian serupa," tandas Perbekel Ketut Ngurah.
Sementara itu, Kapolsek Busungbiu AKP Nyoman Ardika menyampaikan kejadian dugaan percobaan penculikan itu dilaporkan pada, Jumat (22/4) lalu. Jajarannya masih berupaya melakukan penyelidikan. "Kami sudah mendatangi TKP dan meminta keterangan korban serta didampingi orangtuanya, juga para saksi," jelas AKP Ardika dikonfirmasi terpisah. Di samping mengumpulkan informasi lebih lanjut, jajarannya juga akan meningkatkan kegiatan patroli untuk mengantisipasi kejadian serupa. "Serta kami juga mengimbau kepada warga agar lebih waspada terhadap anak-anaknya. Jangan dibiarkan sendirian saat berangkat maupun pulang sekolah, serta agar selalu diantar oleh orang tua ataupun keluarganya," tandas AKP Ardika.
Sebelumnya kejadian serupa terjadi di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Warga dihebohkan dengan adanya dugaan percobaan penculikan yang dialami seorang siswi SMP kelas VII di Kubutambahan. Korban berinisial SARP,12, diduga nyaris diculik oleh orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor saat berjalan sendirian di Jalan Raya Jurusan Singaraja-Amlapura. Korban dipepet lalu dibujuk dengan modus disuruh orangtua SARP untuk menjemput.
Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana membenarkan adanya dugaan percobaan penculikan yang menimpa salah satu warganya. Kejadian itu terjadi pada, Kamis (14/4) sekitar pukul 15.30 Wita saat jam pulang sekolah. Kala itu, SARP hendak pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Jarak antara sekolah dengan rumah SARP sekitar satu kilometer. *mz
Perbekel Desa Sepang Kelod, Ketut Ngurah menyampaikan peristiwa itu terjadi pada, Rabu (20/4) lalu sekitar pukul 12.30 Wita, saat jam pulang sekolah. Korban yang bersekolah di SDN 2 Sepang Kelod saat itu sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Banjar Dinas Gunung Sari, Desa Sepang Kelod, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari sekolah. Di tengah jalan, dia tiba-tiba dipepet tiga orang pria misterius.
"Keterangan dia (korban) saat perjalanan pulang sekolah, sekitar 150 meter, di jalan setapak didatangi tiga orang dengan dua sepeda motor. Satu orang membawa motor sendiri dan dua orang lagi boncengan. Salah satunya dikenali membawa sepeda motor Yamaha Jupiter Z berwarna biru," ujar Perbekel Ngurah saat dikonfirmasi, Minggu (24/4).
Kata Ngurah, korban mengaku sempat hendak ditangkap oleh dua orang pelaku yang berusaha mencengkram tangan korban. Refleks korban pun melakukan perlawanan dan meronta, kemudian melarikan diri. Korban berlari sejauh sekitar 50 meter dan berteriak meminta pertolongan. "Kebetulan di sana ada rumah, dia (korban) masuk dan minta tolong kepada pemilik rumah," ujarnya.
Saat pemilik rumah keluar dan mengecek, tiga orang pria yang diduga melakukan percobaan penculikan sudah tidak didapati di lokasi. Ketiga pelaku tersebut diduga langsung melarikan diri saat aksinya gagal. "Saat kejadian, memang tidak ada orang di lokasi. Jarak dengan rumah terdekat juga agak jauh. Selain itu, juga masuk gang kecil," ungkap Ketut Ngurah.
Dia mengungkapkan, kejadian ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Aparat Polsek Busungbiu juga sudah melakukan konfirmasi terkait kejadian dugaan percobaan penculikan ke korban dan orangtuanya. Polisi juga terjun ke lokasi dan melakukan olah TKP.
Pasca kejadian itu, pihaknya memaksimalkan upaya pengamanan dengan mengerahkan anggota Linmas untuk berjaga di setiap persimpangan dan sekolah. "Kami juga meminta masyarakat agar menjemput anaknya setiap sepulang sekolah. Orangtua siswa kami imbau jangan terlalu resah namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kejadian serupa," tandas Perbekel Ketut Ngurah.
Sementara itu, Kapolsek Busungbiu AKP Nyoman Ardika menyampaikan kejadian dugaan percobaan penculikan itu dilaporkan pada, Jumat (22/4) lalu. Jajarannya masih berupaya melakukan penyelidikan. "Kami sudah mendatangi TKP dan meminta keterangan korban serta didampingi orangtuanya, juga para saksi," jelas AKP Ardika dikonfirmasi terpisah. Di samping mengumpulkan informasi lebih lanjut, jajarannya juga akan meningkatkan kegiatan patroli untuk mengantisipasi kejadian serupa. "Serta kami juga mengimbau kepada warga agar lebih waspada terhadap anak-anaknya. Jangan dibiarkan sendirian saat berangkat maupun pulang sekolah, serta agar selalu diantar oleh orang tua ataupun keluarganya," tandas AKP Ardika.
Sebelumnya kejadian serupa terjadi di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Warga dihebohkan dengan adanya dugaan percobaan penculikan yang dialami seorang siswi SMP kelas VII di Kubutambahan. Korban berinisial SARP,12, diduga nyaris diculik oleh orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor saat berjalan sendirian di Jalan Raya Jurusan Singaraja-Amlapura. Korban dipepet lalu dibujuk dengan modus disuruh orangtua SARP untuk menjemput.
Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana membenarkan adanya dugaan percobaan penculikan yang menimpa salah satu warganya. Kejadian itu terjadi pada, Kamis (14/4) sekitar pukul 15.30 Wita saat jam pulang sekolah. Kala itu, SARP hendak pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Jarak antara sekolah dengan rumah SARP sekitar satu kilometer. *mz
Komentar