Kota Gianyar Hasilkan Sampah 39,30 Ton/Hari
DLH terus mengupayakan agar penanganan dan pengelolaan sampah dengan hasil maksimal.
GIANYAR, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar mencatat data akhir Maret 2022, timbulan sampah dari Kota Gianyar ke TPA Temesi di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, 39,30 ton/hari. Kota dimaksud meliputi Kelurahan Gianyar, Beng, Abianbase, Samplangan, dan Bitera. Jumlah sampah harian ini dihasilkan oleh 13.103 KK (kepala keluarga), pasar umum di seputar Kota Gianyar, pelaku usaha, dan fasilitas umum seperti perkantoran, dan lainnya.
Hal itu dilaporkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar Ni Made Mirnawati dalam acara launching Program E-Retribusi Kebersihan di Bank Sampah Unit Digital Istri Kelod Kangin, Kelurahan Beng, Sabtu (23/4). Mirnawati melaporkan, DLH terus mengupayakan agar penanganan dan pengelolaan sampah dengan hasil maksimal.
Lebih lanjut disampaikan, tahun 2021, retribusi kebersihan yang berhasil dipungut baru Rp 127 juta lebih, dari dari pedagang pasar. Jumlah retribusi ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan potensi retribusi yang ada. Menurutnya, penarikan retribusi pelayanan kebersihan/ persampahan di Kota Gianyar, tidak mudah. Karena kesadaran masyarakat membayar retribusi ini masih rendah dan keterbatasan personel pemungut retribusi merupakan tantangan terbesar yang harus dicarikan solusi. ‘’Tapi kita tentu tak boleh menyerah dengan kondisi tersebut,’’ ujar mantan Sekretaris Disperindag Gianyar ini.
Jelas dia, Pemkab Gianyar melalui DLH bekerja sama dengan Bank Daerah Gianyar, Bank Sampah Induk Geria Luhu, dan Bank Sampah Induk Mitra Gianyar Bagus, mewujudkan E-Retribusi Kebersihan. Sistem ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam transaksi sampah menjadi tabungan uang, namun juga memudahkan penarikan retribusi kebersihan. Rumah tangga yang ingin menjual sampah dapat mengaploud sistem jual-beli sampah Bank Sampah Induk untuk dijemput. Kemudian hasil penjualan sampah langsung ditransfer oleh Bank Sampah Induk ke rekening tabungan rumah tangga pada Bank Daerah Gianyar. Dari rekening tabungan tersebut, setiap akhir bulan ditransfer ke Rekening Bendahara Penerimaan pada DLH Gianyar untuk membayar retribusi kebersihan. Semua transaksi ini menggunakan sistem elektronik atau paperless.
Mirnawati menambahkan, untuk tahap awal dilakukan pendataan rumah tangga dan pelaku usaha, secara door to door. Rumah tangga yang terdata diberikan Nomor Pokok Wajib Retribusi Daerah (NPWRD), pemilik NPWRD secara otomatis dibukakan Rekening Tabungan Sampah pada Bank Daerah Gianyar. Dia meminta kepada rumah tangga dan pelaku usaha untuk segera mendaftarkan diri pada petugas DLH atau secara online. ‘’Kedepan, rumah tangga atau pelaku usaha yang tidak terdaftar, tidak akan mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah,’’ ungkapnya.
Direktur Utama Bank Daerah Gianyar I Nyoman Widana mengatakan, E-Retribusi Kebersihan ini baru pertama kali diterapkan di Gianyar. Hal ini merupakan langkah strategis elektronifikasi keuangan untuk menyentuh ekosistem di masyarakat yang lebih luas. E-Retribusi Kebersihan merupakan bagian dari upaya untuk mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Dengan layanan transaksi jual-beli sampah menjadi tabungan dan pembayaran retribusi kebersihan secara elektronik, diharapkan rumah tangga semakin gemar memilah sampah menjadi tabungan, dan taat membayar retribusi sampah. Kedepan sistem ini akan diintegrasikan dengan layanan perbankan lainnya seperti layanan penyaluran Kredit Usaha Rakyat.
Ketua Bank Sampah Induk Geria Luhu Ida Bagus Nara mengungkapkan, penerapan E-Retribusi Kebersihan ini direspons positif oleh masyarakat. Masyarakat menjadi lebih gemar memilah sampah, karena mudah melakukan transaksi jual-beli sampah menjadi tabungan, tidak terasa sambil memilah sampah tabungan bertambah, dan tidak repot lagi menyisihkan uang belanjanya untuk membayar retribusi kebersihan.
Launching ini ditandai dengan penyerahan Kartu Tabungan Sampah oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra kepada Ketua Bank Sampah Induk Geria Luhu, dan secara serempak menunjukkan notivikasi jual-beli bahan daur ulang, dan notifikasi pembayaran E-Retribusi pada handphone oleh ibu-ibu rumah tangga anggota Bank Sampah Unit Digital Istri Kelod Kangin.
Bupati Mahayastra mengapresiasi E-Retribusi Kebersihan ini sebagai terobosan untuk mewujudkan pemungutan retribusi yang transparan dan akuntabel. Karena sistem ini menjadikan pengelolaan retribusi kebersihan semakin tertata, meminimalisir penyimpangan penarikan, membudayakan memilah sampah, gerakan gemar menabung dari hasil jual sampah, dan tentunya peningkatan PAD.*lsa
Hal itu dilaporkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar Ni Made Mirnawati dalam acara launching Program E-Retribusi Kebersihan di Bank Sampah Unit Digital Istri Kelod Kangin, Kelurahan Beng, Sabtu (23/4). Mirnawati melaporkan, DLH terus mengupayakan agar penanganan dan pengelolaan sampah dengan hasil maksimal.
Lebih lanjut disampaikan, tahun 2021, retribusi kebersihan yang berhasil dipungut baru Rp 127 juta lebih, dari dari pedagang pasar. Jumlah retribusi ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan potensi retribusi yang ada. Menurutnya, penarikan retribusi pelayanan kebersihan/ persampahan di Kota Gianyar, tidak mudah. Karena kesadaran masyarakat membayar retribusi ini masih rendah dan keterbatasan personel pemungut retribusi merupakan tantangan terbesar yang harus dicarikan solusi. ‘’Tapi kita tentu tak boleh menyerah dengan kondisi tersebut,’’ ujar mantan Sekretaris Disperindag Gianyar ini.
Jelas dia, Pemkab Gianyar melalui DLH bekerja sama dengan Bank Daerah Gianyar, Bank Sampah Induk Geria Luhu, dan Bank Sampah Induk Mitra Gianyar Bagus, mewujudkan E-Retribusi Kebersihan. Sistem ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam transaksi sampah menjadi tabungan uang, namun juga memudahkan penarikan retribusi kebersihan. Rumah tangga yang ingin menjual sampah dapat mengaploud sistem jual-beli sampah Bank Sampah Induk untuk dijemput. Kemudian hasil penjualan sampah langsung ditransfer oleh Bank Sampah Induk ke rekening tabungan rumah tangga pada Bank Daerah Gianyar. Dari rekening tabungan tersebut, setiap akhir bulan ditransfer ke Rekening Bendahara Penerimaan pada DLH Gianyar untuk membayar retribusi kebersihan. Semua transaksi ini menggunakan sistem elektronik atau paperless.
Mirnawati menambahkan, untuk tahap awal dilakukan pendataan rumah tangga dan pelaku usaha, secara door to door. Rumah tangga yang terdata diberikan Nomor Pokok Wajib Retribusi Daerah (NPWRD), pemilik NPWRD secara otomatis dibukakan Rekening Tabungan Sampah pada Bank Daerah Gianyar. Dia meminta kepada rumah tangga dan pelaku usaha untuk segera mendaftarkan diri pada petugas DLH atau secara online. ‘’Kedepan, rumah tangga atau pelaku usaha yang tidak terdaftar, tidak akan mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah,’’ ungkapnya.
Direktur Utama Bank Daerah Gianyar I Nyoman Widana mengatakan, E-Retribusi Kebersihan ini baru pertama kali diterapkan di Gianyar. Hal ini merupakan langkah strategis elektronifikasi keuangan untuk menyentuh ekosistem di masyarakat yang lebih luas. E-Retribusi Kebersihan merupakan bagian dari upaya untuk mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Dengan layanan transaksi jual-beli sampah menjadi tabungan dan pembayaran retribusi kebersihan secara elektronik, diharapkan rumah tangga semakin gemar memilah sampah menjadi tabungan, dan taat membayar retribusi sampah. Kedepan sistem ini akan diintegrasikan dengan layanan perbankan lainnya seperti layanan penyaluran Kredit Usaha Rakyat.
Ketua Bank Sampah Induk Geria Luhu Ida Bagus Nara mengungkapkan, penerapan E-Retribusi Kebersihan ini direspons positif oleh masyarakat. Masyarakat menjadi lebih gemar memilah sampah, karena mudah melakukan transaksi jual-beli sampah menjadi tabungan, tidak terasa sambil memilah sampah tabungan bertambah, dan tidak repot lagi menyisihkan uang belanjanya untuk membayar retribusi kebersihan.
Launching ini ditandai dengan penyerahan Kartu Tabungan Sampah oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra kepada Ketua Bank Sampah Induk Geria Luhu, dan secara serempak menunjukkan notivikasi jual-beli bahan daur ulang, dan notifikasi pembayaran E-Retribusi pada handphone oleh ibu-ibu rumah tangga anggota Bank Sampah Unit Digital Istri Kelod Kangin.
Bupati Mahayastra mengapresiasi E-Retribusi Kebersihan ini sebagai terobosan untuk mewujudkan pemungutan retribusi yang transparan dan akuntabel. Karena sistem ini menjadikan pengelolaan retribusi kebersihan semakin tertata, meminimalisir penyimpangan penarikan, membudayakan memilah sampah, gerakan gemar menabung dari hasil jual sampah, dan tentunya peningkatan PAD.*lsa
Komentar