SDN 3 Sesetan Kelola Bank Sampah Sekolah Terbaik di Kota Denpasar

Kepala Sekolah SDN 3 Sesetan Ni Luh Purningsih SPd, MPd, menuturkan bank sampah di sekolahnya selain untuk mendukung program pemerintah daerah dalam mengelola sampah berbasis sumber, juga sebagai sarana pendidikan bagi para siswa maupun guru.

“Kami punya semboyan ‘Sampahku adalah Tanggungjawabku’, sampah yang dihasilkan sendiri harus menjadi tanggung jawab sendiri,” ujar Purningsih, Sabtu (23/4).

Purningsih menuturkan, pihaknya telah merintis bank sampah di sekolah sejak 2018. Namun pada saat itu pengelolaannya masih bersifat sederhana dibanding sekarang.

Sejak Januari 2021, pihak sekolah yang memiliki siswa sebanyak 602 orang, mulai bekerjasama dengan Bank Sampah Bali Wastu Lestari. Kerjasama dengan Bali Wastu Lestari dimungkinkan karena SDN 3 Sesetan terpilih sebagai salah satu dari 100 SD yang mengikuti POP (Program Organisasi Penggerak) yang diadakan Pemerintah Kota Denpasar.

Dengan bekerjasama dengan Bank Sampah Bali Wastu Lestari, pengelolaan bank sampah di SDN 3 Sesetan menjadi lebih tertata. Para nasabah, siswa dan guru, memiliki catatan saldo yang terekam pada aplikasi yang dimiliki oleh Bank Sampah Bali Wastu Lestari.

Selain mengusahakan bank sampah, untuk mengurangi sampah plastik, SDN 3 Sesetan juga mengkampanyekan pengurangan penggunaan bahan plastik. Seperti misalnya siswa dan guru diharapkan tidak menggunakan botol minum sekali pakai, melainkan menggunakan botol tumbler.

Terkait penghargaan yang diraih, Purningsih mengaku bersyukur. Dia berharap bisa menginspirasi sekolah lainnya di Kota Denpasar. “Kami bersama-sama Dewan Guru, dan kerjasama dengan orangtua murid akan melanjutkan amanat baik ini,” sebut Purningsih.

Ketua Bank Sampah Aswana Asri SDN 3 Sesetan Ni Nyoman Ayu Triyani SPd, menjelaskan bank sampah SDN 3 Sesetan menerima 2 jenis sampah, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti dedaunan, akan dicacah menggunakan mesin pencacah milik sekolah, untuk kemudian nantinya digunakan sebagai pupuk di sekolah. Sementara sampah plastik (anorganik) akan dijual kepada Bank Sampah Bali Wastu Lestari.

Para siswa dan guru mengumpulkan sampah yang dihasilkannya sendiri di sekolah selama satu bulan penuh, untuk kemudian diserahkan kepada bank sampah di sekolah setiap akhir bulan.

Dalam satu bulan, ujarnya, sampah yang terkumpul bisa mencapai sekitar 20 kilogram sampah plastik, sementara sampah organik sekitar 30 kilogram. “Antusiasme siswa semakin meningkat, dengan dorongan juga dari para wali kelas,” ujar Ayu Triyani yang juga guru wali kelas 3C.

Dikatakan, penghargaan sebagai Bank Sampah Sekolah Terbaik 2021 di Kota Denpasar diberikan Pemkot Denpasar kepada Bank Sampah Aswana Asri SDN 3 Sesetan di Gedung Dharma Negara Alaya, Jumat (22/4). *cr78