Mahayastra: Berpartai Tak Perlu Banyak Omong
Motivasi Kader PDIP Saat Lomba Barista dan Mixologi Arak
‘Kita saat ini enak diterima di balai banjar, diterima di pura, kita beruntung dapat situasi ini. Kita tunjukan berpartai di Gianyar tidak banyak omong tapi tunjukan dengan bukti’
GIANYAR, NusaBali
Ketua DPC PDI Perjuangan Gianyar I Made Agus Mahayastra menunjukan rasa percaya diri memimpin kader PDIP Gianyar dalam gerakan konsolidasi dan pendekatan basis massa. Kata dia, PDIP Gianyar memiliki kader-kader yang tidak banyak omong, namun siap pakai menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Berbeda dengan partai lain, kata Mahayastra, mempersiapkan kontestasi saja mereka masih sulit. Sementara PDIP Gianyar sudah totalitas dan siap tempur. “Mungkin karena kita sedang berkuasa. Kalau partai-partai lain mana mungkin mereka bisa? Jangankan kampanye, menyiapkan partai untuk kontestasi pemilu, mereka kekurangan waktu,” ujar Mahayastra saat menghadiri acara lomba barista Kopi, mixologi arak Bali dan kuliner pendamping beras di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gianyar, Jalan Banteng, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Minggu (24/4).
Politisi senior yang juga Bupati Gianyar ini menegaskan PDIP Gianyar punya kader top dan mumpuni mengikuti perhelatan Pemilu 2024 nanti.
“Kalau dilihat sekarang ini, tidak berlebihan saya katakan, siapa pun ditunjuk sebagai calon DPRD, DPR RI, bupati/wakil bupati, hingga calon gubernur pasti siap. Tidak lagi seperti dulu, melirik kader-kader, atau lirik kader partai lain. Karena di lingkaran kita ada orang top, orang yang punya pengalaman, orang profesional,” imbuh Agus Mahayastra.
Lebih lanjut, Agus Mahayastra menegaskan saat ini masyarakat sangat menerima PDIP di lingkungan desa dengan sangat mudah dan terbuka. “Kita saat ini enak diterima di balai banjar, diterima di pura, kita beruntung dapat situasi ini. Kita tunjukan berpartai di Gianyar tidak banyak omong tapi tunjukan dengan bukti,” ujar mantan Wakil Bupati Gianyar ini.
Mahayastra mengatakan, sekarang ini PDIP Perjuangan tidak hanya menghitung suara, tidak secara langsung hanya berkaitan dengan elektabilitas, tidak hanya kampanye dengan mengumpulkan calon-calon DPRD-nya, calon bupati maupun calon gubernur. "Sekarang yang kita urus milenial, profesional, tokoh masyarakat. Kalau ini kita urus mungkin tidak tegak langsung dengan suara. Tapi inilah intisari berpartai. Dulu era tahun 1999, kita berkuasa menguasai kursi DPRD Gianyar hampir 80 persen. Dari total 31 kursi yang diperebutkan, kita kuasai 27 kursi. Tapi kala itu kita tidak tahu bagaimana mengelola kekuasaan,” ujar Mahayastra.
Kata dia, sekarang inilah konsep berpartai bersatu dengan rakyat. Menang berkuasa berdampingan dengan rakyat. “Tahu mana yang kita kerjakan, tahu mana yang kita urus. Para milenial dan profesional kita yang ada di pariwisata tersebar dimana-mana. Petani kita, nelayan kita, kalau ini kita urus, tidak kampanye pun, kayaknya kita akan dipilih kembali," ujarnya percaya diri.
Acara lomba barista kopi dan mixologi arak Bali yang digelar PDIP Gianyar kemarin, dihadiri Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster. Koster yang juga Gubernur Bali ini didampingi Ketua DPC PDIP Karangasem, sekaligus Bupati Karangasem I Gede Dana, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, anggota Fraksi PDIP DPR RI dapil Bali Nyoman Parta, sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar.
Sementara Ketua Panitia Lomba, Putu Gede Pebriantara menjelaskan lomba dengan tema ‘Bangunlah Jiwa dan Badannya Untuk Indonesia Raya’ ini, digelar untuk memantapkan implementasi Nangun Sat Kerti Loka Bali. “Kita sudah siapkan sejak sebulan lalu. Jumlah peserta barista 12 orang, mixologi 12 orang, lomba kuliner 14 orang,” beber Pebriantara.
Acara lomba juga dimeriahkan dengan Pasar Gotong-royong bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Gianyar. “Tiga lomba dipilih, yakni barista kopi Bali, mixologi arak Bali, kuliner pendampingan beras. Penting sekali, karena menjadi barista salah satu tren sekarang. Menjadi jenis usaha yang digemari generasi milenial,” jelas Pebriantara.
Kata dia, usaha kopi dan barista sudah menjadi teman nongkrong generasi milenial. “Lebih dari itu, barista dan mixologi arak Bali ini tentu bisa membuka lapangan kerja. Banyak hotel restoran, membutuhkan para ahli meracik arak," jelasnya.
Sementara lomba kuliner pendampingan beras, merupakan program partai. Dikatakannya, bahwa makanan sehari-hari harus ada solusi selain konsumsi beras. “Masyarakat harus bisa mengolah gandum dan sagu. Karena selain sehat, bisa irit kebutuhan pokok rumah tangga. Tidak tergantung dengan beras saja,” ujar Pebriantara. *nvi
Berbeda dengan partai lain, kata Mahayastra, mempersiapkan kontestasi saja mereka masih sulit. Sementara PDIP Gianyar sudah totalitas dan siap tempur. “Mungkin karena kita sedang berkuasa. Kalau partai-partai lain mana mungkin mereka bisa? Jangankan kampanye, menyiapkan partai untuk kontestasi pemilu, mereka kekurangan waktu,” ujar Mahayastra saat menghadiri acara lomba barista Kopi, mixologi arak Bali dan kuliner pendamping beras di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gianyar, Jalan Banteng, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Minggu (24/4).
Politisi senior yang juga Bupati Gianyar ini menegaskan PDIP Gianyar punya kader top dan mumpuni mengikuti perhelatan Pemilu 2024 nanti.
“Kalau dilihat sekarang ini, tidak berlebihan saya katakan, siapa pun ditunjuk sebagai calon DPRD, DPR RI, bupati/wakil bupati, hingga calon gubernur pasti siap. Tidak lagi seperti dulu, melirik kader-kader, atau lirik kader partai lain. Karena di lingkaran kita ada orang top, orang yang punya pengalaman, orang profesional,” imbuh Agus Mahayastra.
Lebih lanjut, Agus Mahayastra menegaskan saat ini masyarakat sangat menerima PDIP di lingkungan desa dengan sangat mudah dan terbuka. “Kita saat ini enak diterima di balai banjar, diterima di pura, kita beruntung dapat situasi ini. Kita tunjukan berpartai di Gianyar tidak banyak omong tapi tunjukan dengan bukti,” ujar mantan Wakil Bupati Gianyar ini.
Mahayastra mengatakan, sekarang ini PDIP Perjuangan tidak hanya menghitung suara, tidak secara langsung hanya berkaitan dengan elektabilitas, tidak hanya kampanye dengan mengumpulkan calon-calon DPRD-nya, calon bupati maupun calon gubernur. "Sekarang yang kita urus milenial, profesional, tokoh masyarakat. Kalau ini kita urus mungkin tidak tegak langsung dengan suara. Tapi inilah intisari berpartai. Dulu era tahun 1999, kita berkuasa menguasai kursi DPRD Gianyar hampir 80 persen. Dari total 31 kursi yang diperebutkan, kita kuasai 27 kursi. Tapi kala itu kita tidak tahu bagaimana mengelola kekuasaan,” ujar Mahayastra.
Kata dia, sekarang inilah konsep berpartai bersatu dengan rakyat. Menang berkuasa berdampingan dengan rakyat. “Tahu mana yang kita kerjakan, tahu mana yang kita urus. Para milenial dan profesional kita yang ada di pariwisata tersebar dimana-mana. Petani kita, nelayan kita, kalau ini kita urus, tidak kampanye pun, kayaknya kita akan dipilih kembali," ujarnya percaya diri.
Acara lomba barista kopi dan mixologi arak Bali yang digelar PDIP Gianyar kemarin, dihadiri Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster. Koster yang juga Gubernur Bali ini didampingi Ketua DPC PDIP Karangasem, sekaligus Bupati Karangasem I Gede Dana, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, anggota Fraksi PDIP DPR RI dapil Bali Nyoman Parta, sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar.
Sementara Ketua Panitia Lomba, Putu Gede Pebriantara menjelaskan lomba dengan tema ‘Bangunlah Jiwa dan Badannya Untuk Indonesia Raya’ ini, digelar untuk memantapkan implementasi Nangun Sat Kerti Loka Bali. “Kita sudah siapkan sejak sebulan lalu. Jumlah peserta barista 12 orang, mixologi 12 orang, lomba kuliner 14 orang,” beber Pebriantara.
Acara lomba juga dimeriahkan dengan Pasar Gotong-royong bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Gianyar. “Tiga lomba dipilih, yakni barista kopi Bali, mixologi arak Bali, kuliner pendampingan beras. Penting sekali, karena menjadi barista salah satu tren sekarang. Menjadi jenis usaha yang digemari generasi milenial,” jelas Pebriantara.
Kata dia, usaha kopi dan barista sudah menjadi teman nongkrong generasi milenial. “Lebih dari itu, barista dan mixologi arak Bali ini tentu bisa membuka lapangan kerja. Banyak hotel restoran, membutuhkan para ahli meracik arak," jelasnya.
Sementara lomba kuliner pendampingan beras, merupakan program partai. Dikatakannya, bahwa makanan sehari-hari harus ada solusi selain konsumsi beras. “Masyarakat harus bisa mengolah gandum dan sagu. Karena selain sehat, bisa irit kebutuhan pokok rumah tangga. Tidak tergantung dengan beras saja,” ujar Pebriantara. *nvi
1
Komentar