Dog Lover, Piara Anjing Jalanan karena Rasa Prihatin
SINGARAJA, NusaBali
Berawal dari rasa prihatin melihat anjing-anjing jalanan tak bertuan, Mami Sisca memutuskan untuk memeliharanya.
Tak terasa, ‘pengasuhan’ yang dilakukan sejak 2014 itu kini sudah membuat rumahnya di Lingkungan Tegal Mawar, Kelurahan Banjar Bali, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, dipeuhi 16 ekor anjing. Bahkan bukan hanya anjing saja, masih ada empat ekor kucing yang dipiara oleh salah seorang anggota Dog Lover Buleleng ini. “Awalnya karena kasihan melihat mereka (anjing) tidak terpelihara dengan baik, bahkan ada yang sudah kudis mami bawa pulang juga untuk diobati,” ungkap Mami Sisca yang seorang transgender ini.
Hewan-hewan itu pun bukan hanya di sekitar lingkungannya. “Ada yang didapat di Seririt, di Tejakula, di Kota, ada juga yang dibawakan ke rumah langsung kalau ada tetangga yang menemukan liar di jalan,” ungkap Mami Sisca, Minggu (24/4).
Mami Sisca mengaku tidak takut dan belum pernah digigit anjing. Untuk menghindari rabies, anjing yang dibawanya pulang selalu dimintakan Vaksin Anti Rabies (VAR) di Dinas Kesehatan Buleleng. Saking sayangnya dengan hewan peliharaannya, Mami Sisca memberikan nama ke masing-masing ekor. Mulai dari Raju, Rasta, Seruni. Sebagian besar anjing peliharaannya adalah anjing lokal Bali.
Memelihara dua puluh ekor hewan peliharaan bukan perkara mudah. Satu hari, Mami Sisca memasak 3 kilogram nasi dengan lauk rebusan tetelan ayam untuk hewan kesayangannya. Sehari biaya makan hewan habis Rp 100.000. Tidak hanya diberi makan, anjing-anjing yang sakit juga diobati dan dibersihkannya dengan telaten.
Tidak jarang Mami Sisca juga mendatangkan dokter hewan ke rumahnya, jika anjing peliharaannya sakit. Bahkan niatnya untuk membantu mengobati anjing yang sakit juga pernah sia-sia. “Yang mati juga ada, karena mungkin sakitnya sudah parah. Tahun lalu yang mati ada 3 ekor,” katanya.
Sementara Mami Sisca mengaku punya cita-cita untuk membuat shelter bagi anjing-anjing liar yang tak bertuan. Tidak hanya untuk kepentingan dirinya sebagai pecinta anjing, tetapi juga membantu pemerintah mengendalikan populasi anjing liar dan penyebaran rabies.
“Cita-cita memang mau buat shelter, tetapi dana belum ada. Mami belum punya donatur tetap. Ya mudah-mudahan saja terjawab doanya, meskipun sekarang juga sedang susah tetapi ada saja yang bantu dan datang tiba-tiba bawa bantuan makanan buat mereka (anjing dan kucing),” ungkap Mami Sisca. *k23
Komentar